Penggunaan hand sanitizer juga dipilih saat kita tidak dapat menemukan tempat mencuci tangan.
Walaupun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lebih menyarankan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir ketimbang memakai hand sanitizer.
Mencuci tangan dengan sabun memang solusi terbaik menghindarkan kita dari infeksi virus corona.
Dr. Kalisvar Marimuthu, konsultan senior untuk penyakit menular di National Center for Infectious Disease (NCID) Singapura, menegaskan jika penggunaan sabun dan air membunuh lebih banyak jenis kuman di tangan.
Namun, jika tidak ada akses untuk mencuci tangan, penggunaan hand sanitizer bisa menjadi pilihan.
Maka, pilihlah produk hand sanitizer dengan kandungan setidaknya 60 persen alkohol sebagai alternatif terbaik.
Agar lebih efektif, sebaiknya saat menggunakan hand sanitizer gunakan dalam jumlah yang cukup namun merata pada seluruh permukaan tangan.
Gosokkan merata pada tangan selama 20 detik, dan biarkan kering dengan sendirinya.
Baca: Tips Jalani Kegiatan di Luar Rumah Saat Penerapan New Normal Diberlakukan
Baca: VIRAL, Dikira Termometer, Petugas Toko di Thailand Ini Semprot Mata Pengunjung pakai Hand Sanitizer
Baca: Berikut 5 Tips Aman Menggunakan WiFi Gratis di Tempat Umum agar Data Pribadi Tidak Bocor dan Disadap
Hand sanitizer dengan 60-95 persen alkohol membersihkan jauh lebih baik daripada varian yang menggunakan kandungan alkohol di bawah itu.
Walaupun memang tidak bisa menghilangkan lebih banyak jenis kuman seperti saat kita mencuci tangan dengan sabun.
Lantas, bagaimana dengan penggunaan tisu basah antiseptik?
Lebih baik mana dalam membersihkan tangan menggunakan hand sanitizer atau tisu basah antiseptik?
Menurut Marimuthu, manfaat tisu basah antiseptik digunakan untuk membersihkan permukaan benda, bukan untuk tangan.
Seorang ahli virologi dari Queen Mary University of London melakukan penelitian tentang tisu basah beberapa tahun yang lalu.
Ia mengemukakan jika dalam beberapa kasus, penggunaan tisu baah sebenarnya malah menyebarkan kuman ke berbagai sisi.
Alih-alih menghilangkannya, tisu basah membawa kuman atau virus yang tertempel di tangan ke berbagai sisi.
Baca: 6 Tips Makan di Restoran di Tengah Pandemi Covid-19 dari BPOM saat New Normal Diterapkan
Baca: Harga Turun di Tengah Pandemi Covid-19, Honda CB150 Bekas Kini Hanya Rp 11 Jutaan, Berminat Beli?
Baca: Hidup Berdampingan dengan Corona, Berikut Penerapan New Normal yang Wajib Dipatuhi oleh Perusahaan
Namun, agar efektif membersihkan kuman dan kotoran, tisu basah harus setidaknya mengandung 40 persen alkohol.
Serta, saat tisu tersebut sudah mengering, maka kegunaannya sudah hilang dan harus segera dibuang.
Jadi, penggunaaan hand sanitizer dengan alkohol 60 persen bisa dipakai sebagai alternatif saat tidak ada air.
Sedangkan tisu basah antiseptik digunakan untuk membersihkan permukaan benda bukan tangan.
Tisu antiseptik yang baik untuk membasmi kuman yakni yang mengandung alkohol setidaknya 40 persen.
Cuci tangan adalah solusi terbaik
Jika berada tidak jauh dari jangkauan air dan sabun, sebaiknya cucilah tangan untuk menghindari kita dari infeksi virus yang tertempel.
Mencuci tangan yang benar memerlukan lima langkah, yakni:
1. Basahi tangan dengan air mengalir yang bersih, matikan keran, dan oleskan sabun. Hindari menggunakan air di dalam tampungan baskom, yang mungkin terkontaminasi melalui penggunaan sebelumnya.
2. Menyabuni tangan dengan menggosoknya bersama sabun. Hal ini menciptakan gesekan, yang membantu mengangkat kotoran, lemak, dan kuman penyebab penyakit dari kulit.
3. Gosok tangan setidaknya selama 20 detik.
4. Bilas tangan dengan baik di bawah air mengalir yang bersih.
5. Lalu, keringkan tangan menggunakan handuk bersih, atau keringkan dengan hembusan angin. Ingat, kuman dapat dipindahkan dengan mudah ke dan dari tangan yang basah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Efektif Bunuh Covid-19, Pilih Hand Sanitizer atau Tisu Antiseptik? "