Bagi penumpang yang tidak memiliki SIKM harus bersiap menjalani karantina selama 14 hari di GOR Cengkareng.
“Jika tidak dapat menunjukkan SIKM, maka penanganan penumpang yang bersangkutan akan diserahkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bandara Soekarno-Hatta ke Pemprov DKI untuk kemudian dilakukan karantina selama 14 hari di GOR Cengkareng,” kata Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin dalam keterangan resmi Selasa (26/5/2020).
Pemerikasaan SIKM akan dilakukan pada checkpoint ketiga di Bandara Soekarno-Hatta.
Pada checkpoint tersebut penumpang tujuan Jakarta wajib menunjukkan SIKM kepada petugas pemeriksaan.
Awaluddin mengatakan bahwa terdapat tiga checkpoint untuk para penumpang domestik yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta.
Checkpoint pertama mencakup pengamatan tanda gejala fisik, pengukuran suhu tubuh dan pemeriksaan dokumen Health Alert Card (HAC) oleh personel Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan (KKP Kemenkes).
Sementara untuk Checkpoint kedua, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bandara Soekarno-Hatta melakukan klasifikasi penumpang dengan tujuan akhir Jabodetabek atau bukan Jabodetabek.
Awaluddin mengatakan bahwa pengajuan SIKM dapat dilakukan melalui situs corona.jakarta.go.id, sesaat sebelum keberangkatan menuju Jakarta.
Baca: Kemenhub Tegas Larang Arus Balik, Anies Baswedan: Yang Terlanjur Mudik Jangan Balik Jakarta Dulu
Baca: Harap-Harap Cemas, Inilah Daftar Sanksi Bagi PNS yang Nekat Mudik, Terberat Sampai Copot Jabatan !
Hal ini wajib, lantaran Bandara Soeta tidak menyediakan tempat untuk mengurus SIKM.
“Pengajuan SIKM dapat dilakukan secara online saat calon penumpang pesawat berada di kota asal keberangkatan.
Kami informasikan di Bandara Soekarno-Hatta tidak terdapat meja atau pos pengajuan SIKM,” ujar Awaluddin.
Hari ini, terdapat 22 jadwal penerbangan domestik yang mendarat di Soekarno-Hatta dan membawa sekitar 1.500 penumpang.
Beberapa maskapai dioperasikan oleh Garuda Indonesia (8 penerbangan), Batik Air (12 penerbangan) dan Lion Air (2 penerbangan).
Pada hari kedua (H+2) Lebaran 2020, Jasa Marga mencatat 55.776 kendaraan telah menuju Jakarta melalui arah timur, arah barat dan arah selatan.
Volume lalu lintas (lalin) silahturahmi Lebaran yang menuju Jakarta turun 63 persen, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
"Untuk distribusi lalu lintas menuju Jakarta sebesar 33,3 persen dari arah timur, 30,7 persen dari arah barat dan 36,0 persen dari arah selatan," kata Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Dwimawan Heru, melalui keterangan tertulis, Selasa (26/5/2020).
Baca: Ibu dan Anak Nekat Sewa Ambulans demi Bisa Mudik, Bermodus Sakit Tifus
Baca: Ada PSBB, Ini Alasan Polisi Tetap Izinkan Warga Mudik Lokal Jabodetabek saat Idulfitri
Dijelaskan, lalu lintas menuju Jakarta dari arah timur merupakan kontribusi dari dua Gerbang Tol (GT) pengganti GT Cikarang Utama, yaitu GT Cikampek Utama untuk pengguna jalan yang meninggalkan Jalan Tol Trans Jawa serta GT Kalihurip Utama untuk pengguna jalan yang meninggalkan Jalan Tol Cipularang-Padaleunyi.
Jasa Marga mencatatat, di GT Cikampek Utama 2, sebanyak 9.446 kendaraan terpantau menuju Jakarta, turun 73 persen dari perbandingan Lebaran tahun lalu.