Ini Panduan Mudah Lapor Meteran Listrik PLN via WhatsApp, Paling Lambat Besok

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi meteran listrik

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Besok Hari Terakhir, Jangan Lupa Kirim Foto Meteran Listrik PLN via WhatsApp, Begini Prosedur Lapornya.

Untuk mencegah penyebaran wabah virus corona (Covid-19), PT PLN (Persero) mengeluarkan kebijakan dengan menangguhkan sementara proses pencatatan dan pemeriksaan stand meter bagi sebagian pelanggan PLN pascabayar.

Khusus rekening Mei 2020, PLN telah menyiapkan layanan melalui Whatsapp atau WA di nomor terpusat.

Layanan tersebut diperuntukkan bagi pelanggan yang ingin melaporkan angka stand dan foto kWh meter.

Berdasarkan keterangan resmi PLN, Selasa (26/5/2020), untuk pelaporan bulan Mei, pengiriman foto dilakukan selama 4 hari, yakni dari 24 Mei sampai 27 Mei.

Dengan demikian, besok jadi batas hari terakhir pelaporan foto stand meter listrik lewat WhatsApp.

Pelaporan angka meteran listrik dapat dilakukan oleh pelanggan berdasarkan tanggal pencatatan meter masing-masing pelanggan yang akan diinformasikan pada awal proses lapor meteran listrik melalui WhatsApp.

Ilustrasi meteran listrik (Tribun Timur)

Laporan dari pelanggan yang dikirimkan lewat WA tersebut bakal menjadi dasar perhitungan tagihan listrik pelanggan setiap bulannya.

Baca: Klaim Token Listrik Gratis PLN Mei 2020, Klik stimulus.pln.co.id atau Cukup WA 08122-123-123

Baca: Foto Viral Pelaku Perundungan Bocah Penjual Gorengan di Pangkep Sulsel, PLN Angkat Bicara

Namun, apabila pelanggan tidak dapat mengirimkan angka stand dan foto pada tanggal baca mandiri yang disediakan bagi pelanggan pada tanggal 24-27 Mei, maka angka stand yang akan digunakan adalah hasil dari baca petugas PLN.

Lebih lanjut, jika pelanggan tidak dapat mengirimkan foto angka stand meter ataupun tidak dapat didatangi oleh petugas PLN, maka pemakaian listrik akan diperhitungkan rata-rata 3 bulan terakhir.

"Selanjutnya, akan ada penyesuaian tagihan rekening listrik ketika nanti petugas PLN telah kembali dapat melaksanakan pembacaan meter ke rumah pelanggan saat kondisi kembali normal," tulis PLN dalam keterangannya, dikutip dari Kompas.com.

Apabila Pengiriman angka stand dan foto kWh meter oleh pelanggan diluar dari tanggal yang telah ditetapkan, yaitu tanggal 24-27 Mei, maka tidak akan dijadikan angka tagihan listrik.

Berikut cara mengirimkan foto meteran listrik PLN via WA:

  • Hubungi PLN melalui WA di nomor 08122 123 123
  • Ketik "Halo"
  • Ketik 2 untuk melakukan baca meter mandiri
  • Baca informasi yang muncul
  • Masukan ID pelanggan
  • Jika ID pelanggan dan hari baca sudah sesuai, silakan ketik angka stand kWh meter
  • Ambil dan kirimkan foto kWh meter (angka stand harus terlihat jelas)
  • Selesai. PLN akan melakukan verifikasi data yang telah dikirimkan pelanggan.

Bagaimana jika pelanggan tidak mengirimkan foto?

Sebelumnya, Senior Executive Vice President Bisnis & Pelayanan Pelanggan PLN, Yuddy Setyo Wicaksono mengatakan, pelaporan angka di meteran listrik lewat WA dilakukan sebagai langkah physical distancing.

“Ini bagian dari physical distancing yang kami lakukan, mengurangi interaksi langsung antara petugas dengan pelanggan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona,” jelas Yuddy.

Laporan dari pelanggan tersebut nantinya akan menjadi dasar perhitungan tagihan listrik pelanggan setiap bulannya

“Jadi di akhir bulan April ini pelanggan akan melaporkan untuk rekening tagihan bulan Mei.

Demikian juga pada akhir Mei nanti, kami mohon pelanggan dapat mengirimkan kembali angka stan meter untuk dasar perhitungan tagihan bulan Juni,” tutur Yuddy.

Sementara itu, Manager Komunikasi PLN UID Jakarta Raya Dita Artsana mengatakan, apabila pelanggan tidak mengirimkan foto meteran, maka nantinya biaya tagihan listrik April 2020 akan dihitung dengan biaya penggunaan rata-rata selama 3 bulan terakhir.

"Jakarta masih (perlu mengirimkan foto meteran). Kalau enggak kirim dirata-rata 3 bulan," kata Dita.

Baca: Mau Dapat Token Listrik Gratis Bulan Mei? Login www.pln.co.id atau WhatsApp PLN, Begini Caranya

Baca: Kisah Konyol Maling Tak Sadar Curi Ponsel Pasien Covid-19 di RS, Kini Terpaksa Ikut Diisolasi

Sekema pemberian tagihan dengan konsumsi rata-rata sejak Desember 2019 hingga Februari 2020 memang sudah diumumkan oleh PLN.

Dita menjelaskan, apabila nantinya tagihan rata-rata tidak sesuai dengan tagihan sebenarnya, maka akan ada koreksi yang dilakukan pada bulan berikutnya.

"Kalau lebih kurangnya bisa dikoreksi bulan depannya," katanya.

Lebih lanjut, bagi konsumen yang ingin mengetahui data historis biaya tagihan listrik selama 3 bulan terakhir dapat mengakses aplikasi PLN Mobile.

Sebelumnya, PLN telah menerapkan kebijakan perhitungan rata-rata pemakaian listrik selama 3 bulan terakhir untuk pembayaran rekening April 2020 bagi pelanggan pascabayar.

Ada Tuduhan Lakukan Kecurangan Tarif Listrik saat Pandemi Corona, PLN Beri Klarifikasi

Perusahaan Listrik Negara ( PLN) beri klarifikasi terkait tagihan listrik masyarakat yang tiba-tiba membengkak, sampai-sampai PLN dituduh curang.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menjelaskan, PLN merupakan perusahaan BUMN yang setiap laporannya harus mendapatkan audit dari BPK dan pengawasan dari BPKP.

Jadi  tidak mungkin pihaknya menaikkan tarif diam-diam.

“Terhadap tuduhan PLN curang dan menaikkan tarif diam-diam, Kami diawasi secara internal maupun eksternal. Jadi dalam hal tarif listrik, kami tidak mungkin dan tidak bisa melakukan kebijakan semena-mena,” ujar Zulkifli dalam siaran pers, Sabtu (9/5/2020).

Logo PT PLN (Persero) (jabarprov.go.id)

Zulkifli menerangkan mengenai keluhan melonjaknya tarif listrik di bulan Mei yang diajukan sebagian pelanggan.

Akar masalahnya terjadi ketika diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Bulan Maret.

Kala itu, petugas catat meter tidak dapat melakukan pencatatan meteran pada sebagian pelanggan untuk menghindari paparan virus corona antara petugas dengan pelanggan.

Oleh sebab itu maka hitungan penggunaan listrik ditetapkan rata-rata selama 3 bulan terakhir.

Dengan langkah itu, tentu akan ada akibat kurang bayar atau lebih bayar pada bulan berjalan, yakni bulan April 2020.

Secara sistem, kurang bayar akan dibebankan pada pembayaran bulan berikutnya.

"Dan kita semua tahu, pada bulan April PSBB berlangsung makin luas, dan Work from Home juga makin besar. Sehingga tagihan listrik pelanggan rumah tangga semakin besar. Ditambah dengan kurang bayar pada bulan sebelumnya, maka tagihan tersebut memang menjadi makin besar,” terang Zulkifli.

PLN membuat pengamanan berlapis sebab penduduk Indonesia perlu pasokan listrik yang andal di saat masa pandemi seperti sekarang ini.

Pengamanan ini berbentuk ketersediaan petugas di titik operasi kritikal dan pengawasan maksimal kepada penjaga pasokan listrik.

Zulkifli menambahkan, tingkat gangguan listrik seperti pemadaman justru berada di titik terendah selama Maret-April 2020 sesuai dengan catatan data PLN.

(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, KOMPAS.com/Rully R Ramli)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Paling Lambat Besok, Jangan Lupa Kirim Foto Meteran Listrik PLN via WA"



Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer