Namun apakah bioskop tetap akan beroperasi pada masa new normal?
Firman Bintang, produser film sekaligus mantan Ketua Umum Persatuan Perusahaan Film Indonesia menilai harus memperhitungkan berbagai faktor jika bioskop buka kembali di masa new normal.
Akan tetapi Firman Bintang ragu ada produser dan film Indonesia yang mau film garapannya jadi ‘tumbal’ saat diputar di bioskop dalam masa new normal itu.
Sebab menurut dia, sekalipun bioskop sudah dibuka kembali dan memutarkan film, belum tentu banyak orang yang datang seperti sedia kala.
"Ada nggak yang mau filmnya jadi tumbal. Kalaupun bioskop di buka, tidak seketika itu juga penonton datang," kata Firman Bintang, Senin (25/5/2020).
Hal itu dikatakan Firman Bintang berbincang dalam Halal Bil Halal Webinar Online gagasan Direktur Perfilman, Musik dan Media Baru Kemendikbud RI bersama Demi Film Indonesia bertajuk Film Nasional Whats Next?
Baca: Kemendikbud Berencana Buka Sekolah, Bakal Ada Sederet Aturan Ini untuk Cegah Penularan Covid-19
Meski demikian, lanjut Firman Bintang, jika benar-benar mencintai film Indonesia, jalan satu-satunya harus memberikan layar bioskop sebanyak mungkin ke film Indonesia.
Yang paling utama, menurut Firman Bintang, industri perfilman tidak boleh mati.
Walau demikian, di masa pandemi Covid-19, keselamatan manusia tetap nomor satu.
Apa yang disampaikan Firman Bintang diamini bintang film Putri Ayudya dan sutradara Anggy Umbara.
Putri Ayudya dan Anggy Umbara memilih panduan pemerintah soal penerapan new normal bagi dua perfilman, terutama saat syuting film.
Jika panduan dan aturan mainnya sudah jelas, proses produksi film dapat dilakukan dengan standar kesehatan ketat.
Sebab dalam memproduksi film dibutuhkan banyak kru yang terlibat.
Anggy Umbara tidak bisa membayangkan jika kondisi seperti sekarang masih terus berlangsung sampai dua atau tiga bulan lagi.
"Mungkin saya akan jual barang untuk menghidupi karyawan saya sementara pemasukan tidak ada," kata Anggy Umbara.
Anggy Umbara bahkan membayangkan, untuk melakukan proses syuting hingga memutarkan film di bioskop, tidak bisa dilakukan karena wabah virus corona ini.
Di samping itu, Ahmad Mahendra, Direktur Perfilman, Musik dan Media Baru, Kemendikbud RI, mengungkapkan, sejak akhir Januari 2020, direktoratnya dilantik menggantikan Pusbang Film Kemendikbud RI.
Baca: Apa Itu New Normal Life yang Dimaksud Pemerintah setelah Adanya Pandemi Virus Corona?
Sampai saat ini direktorat yang dipimpin Ahmad Mahedra belum bisa berbuat banyak akibat pandemi Covid-19.
"Setelah (dilantik) itu, dunia juga Indonesia langsung dihantam Covid-19.
Meski demikian, sebagaimana janji Presiden Joko Widodo, direktorat baru ini tetap berupaya meningkatkan sisi pendidikan film, musik dan media baru dari hulu hingga hilir," kata Ahmad Mahendra dalam acara yang sama, Senin.
Di Webinar bertajuk Film Nasional Whats Next? itu, Ahmad Mahendra menyatakan, di direktorat baru ini fungsi di Pusbang Film tidak akan berubah dari fungsi literasi hingga apresiasi.
Selain itu, sebisa mungkin distribusi ketersediaan bioskop yang masih terbatas di seluruh wilayah Indonesia akan dijawab oleh direktoratnya.
Caranya, dengan bekerjasama dengan sejumlah pemerintah daerah di seluruh Indonesia agar membangun bioskop di daerah masing-masing.
Menurut catatannya, ada 11 ribu pelaku industri kreatif film yang terdampak Covid-19 dan membuat direktoratnya memberikan bantuan ke tenaga film yang terdampak itu.
"Bantuan akan diberikan lewat Direktorat Tenaga dan Lembaga Keniscayaan, Kemendikbud RI," jelas Ahmad Mahendra.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Jika Bioskop Dibuka Lagi di Masa New Normal, Firman Bintang: Ada Nggak yang Mau Filmnya Jadi Tumbal?