Bulan Ramadhan 1441 H kini telah berakhir.
Umat muslim di seluruh dunia telah merayakan hari kemenangan Hari Raya Idulfitri, Minggu (24/5/2020).
Dengan berakhirnya bulan puasa maka kini memasuki bulan Syawal dalam kelender hijiyah.
Sebagaimana diketahui, di bulan Syawal umat muslim disunnahkan untuk melaksanakan puasa.
Puasa Syawal sangat dianjurkan, karena hukumnya sunah muakkadah.
Tak seperti puasa Ramadhan, puasa di bulan Syawal cukup dilaksanakan enam hari.
Baca: Keutamaan Melaksanakan Puasa Syawal, Pahalanya Seperti Menjalankan Puasa Selama Satu Tahun Penuh
Baca: Bacaan Niat Puasa Syawal dan Pengganti Puasa Ramadhan, Lengkap Dengan Penjelasan UAS
Berikut ini niat untuk puasa sunnah di bulan Syawal:
Lafadz niat Puasa Syawal
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT.”
Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.
Ia juga dianjurkan untuk melafalkan niat puasa Syawal pada siang hari.
Berikut ini lafalnya :
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal hari ini karena Allah SWT.”
Orang yang berpuasa di bulan Syawal selama 6 hari senilai dengan puasa setahun penuh.