Meskipun puasa Ramadan telah usai, namun umat muslim masih bisa memetik pahala dan berkah melalui puasa sunnah di bulan Syawal.
Puasa Syawal merupakan puasa sunnah yang dijalankan selama enam hari selama mulai Syawal mulai tanggal 2 Syawal 1441 H.
Baca: Sudah Bisa Dilakukan, Ini Niat Puasa Syawal Lengkap dengan Keutamaannya
Baca: Puasa Syawal
Inilah bacaan niat puasa Syawal dan niat ganti puasa Ramadhan:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin an ada'i sunnatis Syawwali lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT"
Jika seseorang mendadak ingin mengamalkan puasa Syawal di pagi hari, maka diperbolehkan meskipun dia tidak berniat saat malam harinya.
Sebab, niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib.
Berikut bacaan niat puasa Syawal siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hadzal yaumi 'an ada'i sunnatis Syawwali lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT".
Puasa Ganti Ramadhan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.
Sedangkan doa berbuka puasa sebagaimana dikutip dari konsultasisyariah.com:
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
Dzahaba-zh Zama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah
Artinya: Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah.
Tak sedikit umat muslim yang yang bertanya, apabila mempunyai hutang puasa Ramadhan, di satu sisi juga ingin meaksanakan puasa Syawal, manakah yang harus didahulukan?
Ustaz Abdul Somad ( UAS) menjelaskan mana yang didahulukan antara puasa Syawal atau ganti puasa Ramadhan.
Apakah harus mengerjakan puasa Syawal terlebih dahulu sebab waktu bulan Syawal hanya 30 hari?
Ataukah segera membayar hutang puasa Ramadhan supaya tidak lupa dan bila masih ada waktu dilanjutkan puasa Syawal?
Ustaz Abdul Somad menjelaskan dalam sebuah tausiyah, yang harus diutamakan atau dikerjakan terlebih dahulu yaitu mengganti puasa Ramadhan.
"Ibu-ibu yang punya utang puasa 7 hari, maka harus dibayar dahulu baru puasa syawal 6 hari," kata UAS dalam video yang diunggah akun YouTube TAMAN SURGA. NET.
Berdasarkan dari penjelasan, Ustaz Abdul Somad menjelaskan, jika perempuan yang tidak kuat mengganti utang puasa dan puasa sunnah Syawal, cukup mengganti puasa pada bulan Syawal.
Hal ini karena, pahalanya juga mendapat seperti puasa Syawal.
"Ibu-ibu kalau tidak kuat mengganti utang puasa dan puasa sunnah Syawal, maka cukup mengganti puasa di bulan Syawal, ibu puasa qadha di bulan Syawal."
"Maka otomatis pahalanya seperti puasa sunnah Syawal, niatnya cuma satu, niatnya satu, saya niat puasa qadha besok hari lillahi ta'ala," terang UAS.
Terlebih jika mengganti utang puasa pada Senin, maka puasanya mendapat tiga pahala sekaligus, yaitu puasa sunnah Senin-Kamis, Puasa Syawal dan puasa penggantinya lunas.
"Hal itu berlaku untuk laki-laki maupun perempuan," kata ustaz Abdul Somad.
Pendapat yang sama juga disampaikan Ustaz Ammi Nur Baits, Dewan Pembina di situs Konsultasi Syariah.
Alumni Madinah International University, Jurusan Fiqh dan Ushul Fiqh ini juga menerangkan, orang yang mempunyai hutang puasa Ramadan tidak dikatakan telah melaksanakan puasa Ramadan.
Oleh sebab itu orang yang mempunyai hutang puasa Ramadan dan berkeinginan menjalankan puasa Syawal harus meng-qadha (ganti) utang puasa Ramadan terlebih dahulu.
Baru selanjutnya melaksanakan puasa Syawal.
Fatwa Imam Ibnu Utsaimin tentang wanita yang mempunyai hutang puasa ramadhan, sementara dia ingin puasa syawal:
إذا كان على المرأة قضاء من رمضان فإنها لا تصوم الستة أيام من شوال إلا بعد القضاء ، ذلك لأن النبي صلى الله عليه وسلم يقول : ( من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال ) ومن عليها قضاء من رمضان لم تكن صامت رمضان فلا يحصل لها ثواب الأيام الست إلا بعد أن تنتهي من القضاء
Jika seorang wanita memiliki utang puasa ramadhan, maka dia tidak boleh puasa syawal kecuali setelah selesai qadha.
Menurut sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadan, kemudian dia ikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal…”.
Sedangkan orang yang masih mempunyai hutang puasa ramadhan belum disebut sudah berpuasa Ramadhan.
Jadi dia tidak mendapatkan pahala puasa 6 hari di bulan Syawal, terkecuali setelah selesai qadha. (Majmu’ Fatawa, 19/20).
Sedangkan, untuk puasa sunah yang tidak berhubungan dengan puasa Ramadan, boleh dikerjakan, selama waktu pelaksanaan qadha puasa Ramadan masih panjang.
Akan tetapi, apabila masa pelaksanaan qadha hanya cukup untuk melaksanakan qadha puasanya dan tidak memungkinkan lagi untuk melaksanakan puasa sunah lainnya, maka pada kesempatan itu, ia tidak boleh menjalankan puasa sunah.
Sebagai pemisalan, orang yang mempunyai hutang enam hari puasa Ramadan, sementara bulan Sya’ban hanya tersisa enam hari.
Selama enam hari ini, dia hanya boleh melaksanakan qadha Ramadhan dan tidak boleh melaksanakan puasa sunah.
Penjelasan selengkapnya tentang Bolehkah Puasa Syawal sebelum Qadha Ramadhan?
Dapat bisa simak lewat tautan di bawah ini.
https://konsultasisyariah.com/4544-qadha-puasa-ramadan-atau-puasa-syawal.html
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul,''Bacaan Niat Puasa Syawal dan Pengganti Puasa Ramadhan, Lengkap dengan Lafadz dan Artinya''