Tak Patuh Aturan Lockdown, Penasihat Utama dari Perdana Menteri Inggris Boris Johnson Diminta Mundur

Penulis: Haris Chaebar
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Boris Johnson dan penasihat utamanya, Dominic Cummings (kiri).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Inggris bersama Amerika Serikat menjadi beberapa negara besar dunia yang masih harus berjibaku ekstra keras dalam menghadang laju Covid-19 di negaranya.

Inggris sendiri per 24 Mei 2020, menurut Worldmeters.info sudah melaporkan sebanyak 257.154 kasus positif Covid-19 dan 36.675 korban meninggal dunia.

Meski masih berada di jalan panjang untuk mengendalikan penyebaran pandemi Corona, pemerintahan Inggris dibawah pimpinan Perdana Menteri Boris Johnson kembali mendapat sorotan.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kembali dikritik setelah laporan media mengungkapkan bahwa penasihat utamanya, Dominic Cummings, melanggar aturan lockdown meski terinfeksi Covid-19 pada bulan Maret lalu.

Cummings dianggap sebagai anggota kunci kampanye yang mendukung keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit pada 2016 lalu dan bertanggung jawab membantu Johnson menjadi perdana menteri Inggris tahun 2019.

Dominic Cummings.

Surat kabar Inggris, The Daily Mirror dan The Guardian, melaporkan bahwa Cummings meninggalkan rumahnya di London dan pergi ke tempat orang tuanya di Durham, sekitar 400 kilometer di timur laut Inggris, meski menunjukkan gejala-gejala Covid-19.

Melansir laman Tribunnews/DW dengan judul Langgar Aturan Lockdown, Penasihat Utama PM Inggris Dituntut Mundur, Polisi Durham juga mengonfirmasi bahwa pada tanggal 31 Maret mereka telah diberi tahu tentang adanya seseorang yang telah melakukan perjalanan ke kota itu dari London, dan mengatakan bahwa pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan rutin.

Baca: Meski Tengah Dikembangkan, PM Inggris Boris Johnson Ingatkan Mungkin Tak Pernah Ada Vaksin Covid-19

Baca: Kondisi Memburuk, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson Dipindahkan ke ICU

Baca: Setelah Bundesliga, Ini Jadwal Kembalinya Liga Inggris, Italia, Spanyol dan Kompetisi Eropa Lain

"Petugas lantas melakukan kontak dengan pemilik alamat tersebut yang mengonfirmasi bahwa individu yang dimaksud memang hadir dan melakukan isolasi mandiri di bagian rumah itu," kata polisi dalam sebuah pernyataan.

"Sejalan dengan pedoman kepolisian nasional, petugas menjelaskan kepada keluarga itu tentang pedoman isolasi mandiri dan mengulangi anjuran seputar kegiatan melakukan perjalanan penting," pernyataan itu menambahkan.

Perjalanan Cummings dari London ke Durham terjadi hanya seminggu setelah pemerintah Boris Johnson memberlakukan penguncian yang membatasi perjalanan kecuali untuk alasan darurat dan mengharuskan orang yang terinfeksi virus untuk mengisolasi diri selama tujuh hari.

Downing Street mengonfirmasi bahwa Cummings menderita dengan gejala virus itu dan telah melakukan isolasi mandiri, tetapi tidak mengungkapkan apa pun terkait adanya perjalanan itu.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berpidato di konferensi pers untuk memberikan pembaruan harian tentang tanggapan pemerintah terhadap wabah coronavirus COVID-19 yang baru, 10 Downing Street, London, 18 Maret 2020. (Eddie MULHOLLAND / POOL / AFP)


Tuntutan pengunduran diri

Partai oposisi utama yaitu Partai Buruh mengatakan laporan itu menunjukkan bahwa Cummings memandang dirinya berada di atas hukum, sementara Partai Demokrat Liberal mengisyaratkan bahwa insiden itu berarti Cummings harus mengundurkan diri.

Pemimpin Partai Nasional Skotlandia di Westminster, Ian Blackford, juga menyerukan pengunduran diri Cummings.

"Setelah adanya berita bahwa Dominic Cummings melakukan perjalanan dari London ke Durham sewaktu penguncian dan perilakunya diselidiki oleh polisi, posisinya benar-benar tidak dapat dipertahankan - ia harus mengundurkan diri atau dipecat," tulis Blackford di Twitter.

Boris Johnson (newsthump.com)

Jika ia nantinya benar-benar mengundurkan diri, Cummings bukanlah pejabat publik pertama di Inggris yang harus lengser atau kehilangan pekerjaan karena melanggar aturan penguncian akibat wabah corona.

Awal bulan ini, ahli epidemiologi terkemuka Neil Ferguson keluar dari panel pemerintah tentang virus corona setelah mengakui telah melanggar peraturan lockdownuntuk bertemu kekasihnya.

Sementara itu, kepala petugas medis Skotlandia, Catherine Calderwood, mengundurkan diri pada bulan April setelah melanggar peraturan yang dia buat sendiri dengan mengunjungi rumah peristirahatannya sebanyak dua kali.

(Tribunnewsiwki.com/Ris)



Penulis: Haris Chaebar
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi

Berita Populer