Alih-alih mengindahkan aturan protokol kesehatan, masyarakat justru nekat tetap berbelanja kebutuhan lebaran di tengah pandemi Covid-19.
Hal ini rupanya terjadi di beberapa daerah di Indonesia, salah satunya di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Seolah tidak ada virus corona, masyarakat tetap beraktivas seperti viasa dan menghiraukan protokol kesehatan.
Menanggapi hal tersebut Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banjarnegara mencoba menggugah kesadaran masyarakat.
Demi menyadarkan kesadaran masyarakat terkait Covid-19, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengarak lima peti jenazah menggunakan dua kendaraan bak terbuka.
Peti tersebut bertuliskan 'peti jenazah corona'.
Baca: Lebaran di Tengah Pandemi Covid-19, Presiden Jokowi Pastikan Tak Gelar Open House
Baca: Mall dan Jalanan Mulai Ramai Jelang Lebaran, Penggali Kubur Covid-19 Merasa Prihatin
Para petugas mengarak peti itu berkeliling kota selama tiga hari pada 21-23 Mei 2020.
Petugas juga memberikan imbauan menggunakan pengeras suara di pusat keramaian.
"Kami minta masyarakat untuk menahan diri, jangan berkerumun, segeralah pulang, karena virus corona masih ada dimana-mana. Sayangilah diri dan keluarga Anda," kata salah satu relawan di mobil tersebut, seperti dikutip dari Kompas.com.
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengungkapkan peti jenazah tersebut sebagai simbol bahaya penyebaran Covid-19.
Selain itu, peti jenazah sebagai peringatan bagi masyarakat terhadap bahaya Covid-19.
"Saya mohon masyarakat menjaga diri. Kita sudah dinilai baik dalam penanganan wabah corona. Pasien banyak yang sembuh, jumlah pasien juga terkendali. Jadi jangan rusak kondisi yang sudah bersama-sama kita bangun dengan baik sebelumnya," kata Budhi, dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (23/5/2020).
Budhi mengajak masyarakat untuk bekerja sama mengurangi kasus positif Covid-19.
Baca: Soal Perbedaan Mall Tetap Buka dan Masjid Tidak, Ustaz Yusuf Mansur: Tak Perlu Membanding-bandingkan
Baca: Ibu-Ibu Belanja Baju Lebaran Pakai Uang Bansos, Wali Kota Bogor Bima Arya Sampaikan Rasa Kecewa
"Mohon kerja samanya, kalau masyarakat turun seperti ini kita khawatir terjadi hal-hal yang tak diinginkan," ujarnya.
Ia juga meminta agar masyarakat menghargai petugas medis yang telah berjuang melawan Covid-19 dan membantu menangani pasien virus corona.
"Tolong, hargai dokter, perawat dan petugas medis lain yang ada di garda depan melawan corona. Ayo kita pertahankan Banjarnegara tetap sehat dan kondusif, sayangi diri dan keluarga Anda dengan tetap di rumah, jangan keluar rumah jika tidak ada keperluan yang benar-benar penting," kata Budhi.
Dikutip dari Tribun Jakarta, Imang Maulana (49), penggali kubur yang sehari-hari bekerja di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur merasa prihatin pada situasi saat ini.
Imang juga mengaku bahwa ia dan rekan-rekannya mengaku kewalahan menangani jenazah yang datang setiap hari.
"Ya amat prihatin aja dengan perilaku masyarakat kebanyakan. Padahal kita sudah kewalahan menyiapkan lubang untuk jenazah Covid-19," ungkapnya pada Jumat (22/5/2020).
Baca: Warga yang Berkerumun Demi Belanja Baju Lebaran di Tengah Pandemi Covid-19, MUI: Hukumnya Haram
Baca: Ramai Warga Berdesakan Berbelanja, Ahli Peringatkan Virus Corona Mudah Menyebar di Toko Baju