Kapasitas Masjid Berkurang karena Terapkan Physical Distancing, Gereja di Berlin Adakan Jumatan

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Gereja di Jerman sediakan tempat untuk jumatan --- WHEATON, ILLINOIS - APRIL 24: Abraham Antar berpartisipasi dalam doa malam setelah berbuka puasa dalam perayaan Ramadhan di Islamic Center of Wheaton pada 24 April 2020 di Wheaton, Illinois. Masjid ditutup sesuai dengan aturan jarak sosial yang diamanatkan oleh negara dan hanya beberapa anggota dewan dan Imam hadir untuk shalat. Masjid selama bulan Ramadhan, periode doa, refleksi, dan puasa selama sebulan, biasanya akan dipenuhi oleh para jamaah yang bergabung dalam acara puasa bersama dan sholat bersama. Scott Olson / Getty Images / AFP

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Jerman mulai mengizinkan aktivitas keagamaan mulai 4 Mei 2020 kemarin.

Namun aktivitas harus mematuhui protokol kesehatan, di mana antarjamaah harus menjaga jarak setidaknya 1,5 meter, seperti diberitakan BBC.com.

Akibat kebijakan ini, kapasitas Masjid Dar Assalam, menjadi berkurang dan hanya bisa menampung sebagian kecil jamaah saja.

Karenanya, Gereja Martha Lutheran di Kreuzberg, Berlin, mengadakan jumatan pada Jumat terakhir di Bulan Ramadan 1441 H.

Pengelola membuka pintu gereja lebar-lebar bagi umat Muslim agar bisa menyelenggarakan ibadah.

"Ini adalah pertanda bagus dan membawa sukacita di bulan Ramadhan dan sukacita di tengah krisis ini," kata imam masjid itu kepada kantor berita Reuters.

ILUSTRASI - WHEATON, ILLINOIS - APRIL 24: Abraham Antar berpartisipasi dalam doa malam setelah berbuka puasa dalam perayaan Ramadhan di Islamic Center of Wheaton pada 24 April 2020 di Wheaton, Illinois. Masjid ditutup sesuai dengan aturan jarak sosial yang diamanatkan oleh negara dan hanya beberapa anggota dewan dan Imam hadir untuk shalat. Masjid selama bulan Ramadhan, periode doa, refleksi, dan puasa selama sebulan, biasanya akan dipenuhi oleh para jamaah yang bergabung dalam acara puasa bersama dan sholat bersama. Scott Olson / Getty Images / AFP (SCOTT OLSON / GETTY GAMBAR AMERIKA UTARA / Getty Images via AFP)

Baca: Ternyata Inilah Alasan Ketupat Jadi Hidangan Wajib saat Menyambut Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri

Seorang jamaah mengatakan ada perasaan aneh karena alat musik dan gambar yang ada di dalam gereja terasa kontras dengan ibadah Islam.

"Tapi ketika kamu melihat, ketika kamu lupa detail kecil. Ini adalah rumah Tuhan pada akhirnya," lanjutnya.

Dalam sebuah wawancara dengan DW, pastor Monika Matthias menganggap Ramadan sebagai sesuatu yang bernilai.

"Dan selama berdoa, aku hanya bisa mengatakan ya, ya, ya, karena kami memiliki keprihatinan yang sama dan kami ingin belajar darimu. Dan indah rasanya saling merasakan satu sama lain," katanya.

Kebijakan Berbagai Negara selama Ramadan 1441 Hijriah

ILUSTRASI - Jamaah memukul bedug untuk menyemarakkan malam takbiran di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (4/6/2019). Rencananya Presiden Jokowi akan melakukan sholat Id hari Idul Fitri 1440 H di Masjid Istiqlal yang jatuh pada Rabu (5/6/2019). (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Baca: Lupa Bayar Zakat Fitrah Setelah Salat Idul Fitri, Bagaimana Hukumnya? Simak Penjelasan Ini

Kebijakan jaga jarak tak hanya dilakukan Jerman.

Berbagai negara mengambil kebijakan seputar peribadatan demi menekan laju penularan Covid-19.

Berikut ini adalah kebijakan berbagai negara ketika Ramadan di tengah pandemi Covid-19, diberitakan TribunnewsWiki.com dari Independent, Kamis (23/4/2020).

Turki melarang pemasangan tenda yang menyediakan makanan untuk sahur dan buka.

Warga di sana juga dilarang memberi tip pada penabuh genderang yang biasa bertugas untuk membangunkan sahur.

Baca: Lebaran di Tengah Pandemi Covid-19, Presiden Jokowi Pastikan Tak Gelar Open House

Sebuah gambar yang diambil pada 24 April 2020 menunjukkan masjid Sultanahmet, yang dikenal sebagai masjid Biru pada hari pertama ramandan selama 4 hari kuncian saat negara itu mengadopsi langkah-langkah untuk mengekang penyebaran COVID-19 (coronavirus novel). Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan penguncian empat hari dari 23 April 2020 di Istanbul dan 30 kota besar lainnya sebagai bagian dari langkah-langkah untuk menghentikan penyebaran virus corona baru. (Ozan KOSE / AFP)

Mesir melarang pengadaan meja amal demi menghindari penularan.

Arab Saudi telah menangguhkan visa bagi umat Muslim yang ingin melakukan ibadah ke Mekah dan Madinah.

Iran melarang publik untuk mengadiri tempat suci, termasuk masjid.

Karena kebijakan ini harus diambil, Presiden Iran Hassan Rouhani meminta maaf.

Pakistan mengizinkan orang datang ke masjid dengan catatan tak lebih dari lima orang.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ahmad Nur Rosikin)



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Archieva Prisyta

Berita Populer