Pria asal Bangil, Pasuruan tersebut melakukan aksinya dengan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
Terdiri dari hazmat, pelindung kepala, masker, sarung tangan, dan perlengakapan lainnya.
Seperti dalam video yang diunggah dalam akun Instagram @ndorobeii, Henry berada di jalanan.
Meski demikian tidak diketahui, video tersebut dilakukan sebelum atau seusai Henry melakukan aksi protes di depan sebuah pusat perbelanjaan di Bangil, Pasuruan.
Baca: Soal Perbedaan Mall Tetap Buka dan Masjid Tidak, Ustaz Yusuf Mansur: Tak Perlu Membanding-bandingkan
Baca: Viral Video Mall CBD Ciledug Diserbu Warga hingga Berdesakan saat PSBB, Ini Penjelasan Satpol PP
"Biar kami yang ada di dalam. Kami capek! Kami capek! Ayo keluar rumah semua!," teriak Henry.
"Kalau Indonesia ingin seperti Equador, ayo keluar rumah semua. Kami capek!," lanjutnya seperti dalam video yang diunggah pada Jumat, (22/5/2020).
Diketahui, dikutip dari BBC, Equador adalah satu dari negara yang kewalahan menghadapi pandemi corona atau Covid-19.
Tak hanya soal penanganan pasien yang buruk, ratusan jenazah pasien Covid-19 dikabarkan menumpuk tanpa mendapatkan pelayanan pemakaman yang layak.
Tak hanya itu banyak jenazah gelandangan yang tergeletak di pinggir jalan dan tidak diurus oleh otoritas kesehatan Equador.
Henry Sulfianto memberikan klarifikasi atas aksi tunggal yang dilakukannya tersebut kepada tim Surya.co.id.
Henry, sapaan akrab pria ini, mulai berjalan menuju pusat perbelanjaan di Bangil, Kamis (21/5/2020) sore.
Kemudian, masih mengenakan APD lengkap, Henry membentangkan poster di depan pusat sebuah pusat perbelanjaan.
Diterangkan Henry, aksinya tersebut merupakan bentuk keprihatinan atas banyaknya warga Pasuruan yang terpapar Covid-19.
Di sisi lain, aksi juga wujud sindiran untuk masyarakat yang tidak mempedulikan bahaya Covid-19.
Masyarakat bahkan telah nekat dan mengabaikan anjuran yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah.
"Kami peduli terhadap para medis yang sudah berjuang mati-matian melawan COVID-19. Di sisi lain, kami juga prihatin karena masyarakat tetap berbelanja baju menjelang lebaran tanpa memikirkan resiko penyebaran Covid-19," kata Henry usai melakukan aksi.
Henry menyebut, masih banyak masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan.
Mereka tetap berkerumun dan berburu di mall atau pusat perbelanjaan untuk membeli kue ataupun baju persiapan menyambut lebaran.
"Kami jujur sangat prihatin. Mereka lupa, ada tim medis yang terus berjuang," katanya.
"Banyak para medis yang berjuang untuk merawat pasien corona, tapi ini masih banyak masyarakat yang mengerumuni mall dan santai," tambah Henry.
Henry menyebut, seharusnya masyarakat tetap berdiam diri di rumah agar bisa ikut serta dan aktif mengantisipasi penyebaran korona yang semakin parah.
Bukannya, keluyuran dan berburu barang-barang seperti baju lebaran di mall-mall.
Baca: Sukses Cegah Covid-19, Kota Tegal Rayakan Penutupan Masa Lockdown dan PSBB dengan Pesta Kembang Api
Baca: Tagar #IndonesiaTerserah Trending di Media Sosial, Doni Monardo Beri Pesan ke Tenaga Medis
Baca: Viral Masyarakat Baciro Yogya Sambut Tenaga Medis, Warga Bentangkan Poster: Selamat Datang Pahlawan
Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul "Aksi Keprihatinan Seorang Pria di Bangil Pasuruan terhadap Ramainya Mal-mal di Tengah Wabah Covid-19"