Setelah Tes Covid-19, Empat TKI di Malaysia Malah Kabur, Satu Orang Masih dalam Pencarian

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Tes Covid-19 --- Petugas medis mengambil sample darah pedagang saat Rapid Test virus corona atau Covid-19 di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (21/4/2020). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten menggelar screening test virus corona atau Covid-19 diantaranya di sejumlah pasar.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sempat kabur, tiga dari empat Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia yang sempat kabur kini sudah ditemukan polisi, Kamis (21/5/2020).

Keempatnya kabur melarikan diri setelah menjalai tes Covid-19.

Kejadian ini terjadi pada Senin (18/5/2020) lalu.

Mereka memutuskan kabur dari asrama pekerja di Sepang, Malaysia.

Kepala Kepolisian Distrik Sepang, Kamarul Azran Wan Yusof mengatakan, tiga TKI itu ditemukan di Semenyih, Kajang pukul 10.00 pagi waktu setempat.

Kini Departemen Kesehatan setempat telah membawa mereka untuk perawatan dan pemeriksaan virus corona lebih lanjut.

ILUSTRASI Penanganan Pasien Penderita Virus Corona --- Staf medis di Mulhouse, tempat Prancis pertama kali mendeteksi lonjakan kasus, memindahkan seorang pasien ke rumah sakit. Foto: AFP (AFP via SCMP)

Baca: Viral di Sosial Media, Malaysia Sebut 70 Persen Kasus Impor Covid-19 Berasal dari Indonesia

"Setelah selesai, mereka akan dikirim untuk karantina di Bangi dan untuk tindakan lebih lanjut," katanya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Tribunnews.com dari Kantor Berita Malaysia, Bernama, Kamis (21/5/2020).

Sementara itu, satu dari TKI yang melarikan diri hingga kini masih dalam pencarian Kepolisian Malaysia.

"Namun, seorang wanita, masih hilang", katanya.

Berdasarkan laporan Serambinews.com, tiga dari empat TKI itu berasal dari Aceh.

Sumber-sumber Serambinews.com di kalangan masyarakat Aceh di Malaysia menyebutkan, penyerahan diri ketiga pria ini berlangsung Kamis (21/5/2020) hari ini, sekitar pukul 9 pagi.

Penyerahan diri ketiga pria ini ke pihak kepolisian merupakan buah kerja sama antara komunitas Aceh di Malaysia dengan pihak kepolisian setempat.

Sementara perempuan yang ikut lari bersama mereka dan hingga kini belum ditemukan bukan warga Aceh, melainkan istri dari salah satu warga Aceh.

Baca: Bukan Wuhan China atau Amerika Serikat, Ahli Prediksi Tempat Ini Jadi Sarang Corona Terbesar Dunia

ILUSTRASI - Petugas medis mengambil sample darah pedagang saat Rapid Test virus corona atau Covid-19 di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (21/4/2020). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten menggelar screening test virus corona atau Covid-19 diantaranya di sejumlah pasar. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Sebelumnya Polisi Malaysia mencari empat TKI yang melarikan diri dari rumah kongsi atau asrama pekerja di Sepang, setelah menjalani tes virus corona (Covid-19).

Menurut Kepala Kepolisian Distrik Sepang, Kamarul Azran Wan Yusof, sebuah perusahaan konstruksi jalan yang berbasis di Port Dickson, Negeri Sembilan, telah melakukan pemeriksaan Covid-19 terhadap 26 karyawannya di asama pekerja pada 13 Mei lalu.

Pada 18 Mei, personil medis memberitahu satu pekerja asal Indonesia yang telah diperiksa diyatakan positif Covid-19 dan dibawa ke rumah sakit Sungai Buloh untuk perawatan.

"Pada saat yang sama, perusahaan menemukan empat pekerja Indonesia lainnya telah melarikan diri," kata Wan Kamarul Azran di Malaysia, Rabu (20/5/2020).

Dia menambahkan, empat pekerja Indonesia yang melarikan diri berusia antara 22-27 tahun, termasuk satu diantaranya adalah wanita.

Menurut Wan Kamarul Azran, Pusat Kesehatan Sungai Pelek telah mengarahkan perusahaan untuk membawa para pekerja yang tinggal di asrama untuk menjalani tes Covid-19, pada keeskoan harinya, Selasa (19/5/2020).

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Empat TKI di Malaysia yang Kabur Usai Tes Covid-19 Sudah Ditemukan, 1 Orang Masih Dicari

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Nur)



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh

Berita Populer