Ramai Warga Berdesakan Berbelanja, Ahli Peringatkan Virus Corona Mudah Menyebar di Toko Baju

Penulis: Ronna Qurrata Ayun
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pusat perbelanjaan - Ramai warga berdesakan demi belanja baju lebaran, ahli epidemiolog peringatkan bahwa Virus Corona mudah menyebar di toko baju.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pemberitaan di berbagai media arus utama maupun media sosial akhir-akhir ini dipenuhi dengan gambaran kerumunan orang di pusat perbelanjaan menjelang Hari Raya Idulfitri.

Tak hanya pusat perbelanjaan modern seperti mal, pasar tradisional pun penuh dengan warga yang hendak berbelanja baju lebaran.

Beberapa di antaranya menampilkan pemandangan bagaimana warga yang ramai tersebut berinteraksi tanpa mengindahkan imbauan social distancing.

Kondisi tersebut mendorong ahli epidemiologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Panji Fortuna Hadisoemarto angkat suara.

Panji meminta masyarakat untuk memahami bahwa gelombang pertama penularan coronavirus disease (Covid-19) di Indonesia belumlah usai.

Menurut Panji, gelombang pertama tersebut bahkan bisa naik angkanya secara signifikan jika PSBB tak ditaati.

“Gelombang pertama yang belum selesai ini juga berpotensi naik drastis, jika tidak ada pengetatan PSBB,” ujar Panji dikutip dari Kompas.com, Jumat (22/5/2020).


Baca: Warga yang Berkerumun Demi Belanja Baju Lebaran di Tengah Pandemi Covid-19, MUI: Hukumnya Haram

Baca: Wali Kota Bogor Bima Arya Geram Temukan Pembeli Baju Lebaran di Pasar Anyar Adalah Penerima Bansos

Epidemiolog ini lantas menjelaskan bagaimana virus corona bisa menyebar dengan mudahnya di pusat niaga seperti toko baju.

Droplet dari pembawa virus (carrier) bisa menempel di permukaan benda-benda yang ada di pusat perniagaan.

Jika permukaan benda tersebut terkena droplet dan kemudian disentuh, maka virus dapat berpindah dan menginfeksi orang yang menyentuhnya.

“Potensi penyebaran tinggi. Bayangkan masyarakat menganggap situasi saat ini normal dengan berdesakan di toko baju, toko emas, tanpa mempertimbangkan protokol kesehatan?”

“Ini sangat meningkatkan risiko penularan,” tutur Panji.

Pergerakan dan kontak anggota masyarakat menjadi kunci dalam menekan kasus penyebaran Covid-19.

Semakin kecil persentase pergerakan masyarakat, pandemi Covid-19 semakin cepat ditanggulangi.

Hal ini didapat berdasarkan pemodelan yang dibuat oleh Panji.

Panji menyusun simulasi bagaimana Covid-19 akan menyebar di Jawa Barat dalam beberapa skenario.

Pertama, meski PSBB berhasil menurunkan transmisi, ada sisa transmisi yang menyebabkan munculnya kasus baru setiap hari.

Sebaliknya, jika pergerakan masyarakat tidak dapat ditekan lebih kecil, maka pandemi Covid-29 baru bisa teratasi hingga tiga tahun ke depan.

Untuk itu, Panji merekomendasikan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat untuk terus menekan pergerakan masyarakat.

Singkatnya, jika PSBB diperketat sedikit lagi, maka ini bisa mempercepat habisnya wabah Covid-19 di Jabar.

Halaman
123


Penulis: Ronna Qurrata Ayun
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer