Padahal, pemerintah telah melarang masyarakat untuk mudik di tengah pandemi Covid-19.
Bahkan, beberapa titik check point diberlakukan untuk mengawasi kendaraan yang nekat mudik di tengah pandemi Covid-19.
Hal ini dilakukan untuk menekan jumlah kasus Covid-19.
Namun, pada Kamis (21/5/2020) tercatat ada penambahan 973 pasien yang positif Covid-19.
Angka ini tercatat sebagai jumlah kasus baru paling banyak sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.
Baca: Warga yang Berkerumun Demi Belanja Baju Lebaran di Tengah Pandemi Covid-19, MUI: Hukumnya Haram
Baca: Masyarakat Masih Nekat Mudik saat Pandemi Covid-19, Travel Gelap Pasang Tarif Mudik 4 Kali Lipat
Dengan penambahan tersebut, juru bicara pemerintah untuk penganan virus corona, Achmad Yurianto mengungkapkan, total ada 20.162 kasus Covid-19 di Tanah Air.
Penambahan jumlah kasus Covid-19 ini menjadi yang tertinggi.
Sementara itu, PT Jasa Marga mencatat terdapat 4.003 kendaraan yang terindikasi melanggar larangan mudik.
PT Jasa Marga mencatat sebanyak 306.682 kendaraan telah meninggalkan Jakarta sejak H-4 lebaran.
Menanggapi hal ini, dr Tirta memberikan sindiran untuk masyarakat yang nekat mudik di tengah pandemi Covid-19.
Melalui akun Instagramnya, dr Tirta memposting jumlah kasus Covid-19 di Indonesia hingga Kamis (21/5/2020).
Ia mengatakan jumlah ini merupakan rekor terbaru di Indonesia.
"REKOR BRO
Buat para relawan dan tenaga medis, siapkan diri kalian, kita habis habis an
Nyawa taruhan kita, kalian ga sendiri, kita tau resikonya
Kasi salam ke keluarga kalian, kita berkorban, dan semoga yg nekat mudik bisa aman
Saya ga mudik. Demi negara. Demi relawan. Demi Indonesia.
Kita bergerak bareng. Gotong royong mandiri ! Edukasi covid dari rt rw !
Selamat bro. Rekor sehari nambah 900 di indonesia !
Kasi selamat buat temen kalian yg mudik :)
TERSERAH BUKAN BERARTI MENYERAH !
SAMPE MATI PUN GA AKAN NYERAH," tulisnya.
Baca: Daftar Titik Check Point Pengawasan Larangan Mudik Lokal Jabodetabek, Berlaku Jelang Lebaran
Baca: Mudik di Tengah Pandemi Covid-19, Jumlah Kendaraan Keluar yang Tinggalkan Jakarta Alami Penurunan
Jumlah kasus Covid-19 ini juga menjadi penambahan baru di Jawa Timur.
Hingga Kamis (21/5/2020), jumlah kasus Covid-19 naik menjadi 2.998 kasus.
Sementara itu, Direktur Teknik dan Operasional PT Marga Mandalasakti, Rinaldi, memprediksi akan ada lonjakan arus lalu lintas di Tol Tangerang-Merak jelang Idul Fitri 1441 Hijriyah.
Arus lalu lintas ini diprediksi mulai meningkat pada Kamis (21/5/2020).
“Kami memprediksi akan adanya peningkatan jumlah trafik lalu lintas jelang Lebaran kali ini, yaitu pada 21 Mei 2020," kata Rinaldi dalam keterangan tertulis, seperti dikutip dari Kompas.com.
Menurut Rinaldi, meski mengalami peningkatan tetapi jumlah kendaraan yang melintas tidak akan melebih rata-rata lalu lintas normal sebelum pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berlaku.
Ia mengatakan, untuk menghindari lonjakan arus mudik, pengelola Tol Tangerang-Merak akan mendukung program larangan mudik di tengah pandemi.
Serta akan mengoptimalisasi posko larangan mudik yang telah disediakan.
Baca: Pemerintah Khawatir Pemudik Jadi Sumber Penularan Covid-19 setelah Arus Balik Lebaran
"Pemberlakukan posko larangan mudik bersama Kepolisian Daerah Polda Metro Jaya di Kilometer 20 Gerbang Tol Cikupa akan tetap beroperasi," ujar dia.
Rinaldi mengatakan, akan ada petugas medis dan armada lalu lintas serta layanan call center yang siaga 24 jam.
Ia memastikan layanan rest area tetap beroperasi normal untuk melayani pengguna jalan dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan penyebaran Covid-19.
"Kami mengimbau agar pengguna jalan untuk hanya melakukan aktivitas pengisian bahan bakar, ibadah dan atau menggunakan toilet, maupun membeli keperluan dengan metode bawa pulang, serta memperhatikan durasi waktu istirahat,” ujar dia.