Larangan mudik di tengah pandemi Covid-19 rupanya tak diindahkan oleh masyarakat.
Jumlah kendaraan pemudik pun meningkat meski di tengah pandemi Covid-19.
Hal ini terbukti pada peningkatan jumlah kendaraan di beberapa daerah seperti Yogyakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Dikutip dari Kompas.com, Dirlantas Polda DIY, Kombes Pol I Made Agus Prasatya mengatakan, menjelang Lebaran atau H-3 terlihat adanya peningkatan jumlah pengendara yang masuk ke wilayah DIY.
“Terlihat dari banyaknya kendaraan yang ternyata bukan plat dari DIY, melainkan dari luar wilayah,” katanya kepada Kompas.com, Kamis (21/5/2020).
Baca: Mudik di Tengah Pandemi Covid-19, Jumlah Kendaraan Keluar yang Tinggalkan Jakarta Alami Penurunan
Baca: H-3 Lebaran, Sejumlah Pemudik di Pantura Pakai Jaket Driver Ojol Agar Lolos Check Point
Untuk menghadapi peningkatan jumlah kendaraan mudik di tengah pandemi Covid-19 ini, Polda DIY memperketat kendaraan di pos-pos penyekatan.
“Pengawasan di daerah perbatasan akan semakin diperketat jajaran Ditlantas Polda DIY yang dipusatkan di tiga pos check point, yakni di Prambanan, Kulonprogo dan juga di Tempel,” katanya.
Adanya penyekatan ini diharapkan dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Dengan tetap mempedomani himbauan pemerintah, untuk melarang adanya aktivitas mudik maka jelang H-3 Lebaran, Ditlantas Polda DIY memperketat pintu pintu masuk dan jalan tikus di perbatasan Yogyakarta sehingga kendaraan yang akan masuk ke wilayah Yogyakarta tetap terpantau" ucapnya.
Lonjakan jumlah kendaraan juga terjadi di Jawa Timur.
Baca: Mudik di Tengah Pandemi Covid-19, Jumlah Kendaraan Keluar yang Tinggalkan Jakarta Alami Penurunan
Baca: Pemerintah Khawatir Pemudik Jadi Sumber Penularan Covid-19 setelah Arus Balik Lebaran
Wadirlantas Polda Jatim, AKBP Pranatal Hutajulu mengatakan, adanya peningkatan kendaraan yang masuk ke wilayah Jatim pada H-3.
“Yang meningkat itu kendaraan pribadi dan hampir semuanya membawa surat keterangan sehingga mereka pun bisa melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan,” ucapnya.
Pihaknya juga berhati-hati dalam melakukan pemeriksaan terhadap para pengendara.
“Kalau hanya surat keterangan hasil rapid test saja tidak bisa, kecuali ada juga sura membawa lainnya seperti surat tugas,” katanya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Saptono Erlangga Wsakitoroso mengatakan terjadi penurunan kendaraan yang melintas hingga 70 persen.
Baca: Ada Larangan Mudik di Tengah Pandemi Covid-19, Pos Pantau Arus Mudik di Ciamis Tetap Didirikan
Baca: Masyarakat Masih Nekat Mudik saat Pandemi Covid-19, Travel Gelap Pasang Tarif Mudik 4 Kali Lipat
Meski demikian, terdapat peningkatan kembali sebesar 10 persen setelah PSBB.
“Ada peningkatan arus lalu lintas, tetapi tidak sepadat saat menjelang Lebaran 2019. Sekitar 10 persen,” katanya.
Sementara itu, Direktur Teknik dan Operasional PT Marga Mandalasakti, Rinaldi, memprediksi akan ada lonjakan arus lalu lintas di Tol Tangerang-Merak jelang Idul Fitri 1441 Hijriyah.
Arus lalu lintas ini diprediksi mulai meningkat pada Kamis (21/5/2020).
“Kami memprediksi akan adanya peningkatan jumlah trafik lalu lintas jelang Lebaran kali ini, yaitu pada 21 Mei 2020," kata Rinaldi dalam keterangan tertulis, seperti dikutip dari Kompas.com.
Menurut Rinaldi, meski mengalami peningkatan tetapi jumlah kendaraan yang melintas tidak akan melebih rata-rata lalu lintas normal sebelum pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berlaku.
Ia mengatakan, untuk menghindari lonjakan arus mudik, pengelola Tol Tangerang-Merak akan mendukung program larangan mudik di tengah pandemi.
Serta akan mengoptimalisasi posko larangan mudik yang telah disediakan.
"Pemberlakukan posko larangan mudik bersama Kepolisian Daerah Polda Metro Jaya di Kilometer 20 Gerbang Tol Cikupa akan tetap beroperasi," ujar dia.
Rinaldi mengatakan, akan ada petugas medis dan armada lalu lintas serta layanan call center yang siaga 24 jam.
Ia memastikan layanan rest area tetap beroperasi normal untuk melayani pengguna jalan dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan penyebaran Covid-19.
"Kami mengimbau agar pengguna jalan untuk hanya melakukan aktivitas pengisian bahan bakar, ibadah dan atau menggunakan toilet, maupun membeli keperluan dengan metode bawa pulang, serta memperhatikan durasi waktu istirahat,” ujar dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Volume Kendaraan Pemudik Meningkat, Polisi Perketat Wilayah Jateng dan Jatim