Masyarakat Masih Nekat Mudik saat Pandemi Covid-19, Travel Gelap Pasang Tarif Mudik 4 Kali Lipat

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas memeriksa oknum travel gelap yang mengangkut penumpang di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (13/5/2020). Travel gelap bisa mematok harga hingga 4 kali lipat bagi masyarakat yang ingin mudik.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Animo masyarakat untuk tetap mudik di tengah pandemi Covid-19 dimanfaatkan oleh travel gelap.

Travel-travel gelap tersebut bersedia mengantar para pemudik keluar Jabodetabek dengan tarif yang sangat mahal.

Dilansir dari Kompas.com, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, mengatakan bahawa travel gelap mematok tarif hingga empat kali lipat per penumpang untuk mudik masa penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Tiket yang ditawarkan cukup mahal. Bisa tiga hingga empat kali harga normal," ujar Sambodo di Jakarta, Kamis (21/5/2020), sebagaimana dikutip Antara.

Sambodo mencontohkan, untuk perjalanan dari Jakarta ke Brebes, Jawa Tengah, normalnya harga tiket Rp150.000.

Namun, mereka mematok harga hingga Rp500.000 per penumpang untuk sekali perjalanan.

Hal tersebut juga berlaku untuk perjalanan menuju Cilacap, Jawa Tengah.

"Mereka juga mengabaikan protokoler kesehatan untuk Covid-19," ujar Sambodo.

Sebelumnya, sedikitnya 95 kendaraan pariwisata (travel) gelap ditangkap, Rabu malam (20/5/2020).

Baca: H-3 Lebaran, Sejumlah Pemudik di Pantura Pakai Jaket Driver Ojol Agar Lolos Check Point

Baca: Daftar Titik Check Point Pengawasan Larangan Mudik Lokal Jabodetabek, Berlaku Jelang Lebaran

Tim gabungan pos penjagaan perbatasan Kota Tasikmalaya menindak tegas para pemudik untuk putar balik dan tak boleh memasuki wilayah Tasikmalaya, Rabu (29/4/2020).(KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA) (KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)

Travel gelap itu diduga menyelundupkan pemudik keluar dari Jabodetabek di tengah pelarangan mudik guna menghentikan penyebaran Covid-19.

Setelah kendaraan tersebut dicegat, petugas kemudian meminta seluruh penumpang dan pengemudinya untuk turun dan didata.

Hasilnya, petugas menggagalkan upaya mudik sebanyak 719 orang.

Mudik di Tengah Pandemi Covid-19, Jumlah Kendaraan Keluar yang Tinggalkan Jakarta Alami Penurunan

Jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta mengalami penurunan dibandingkan periode Lebaran tahun lalu.

Hal ini disebabkan adanya larangan dari pemerintah terkait mudik di tengah pandemi Covid-19.

Meski demikian, masih banyak masyarakat yang tetap mudik di tengah pandemi Covid-19.

Menjelang Hari Raya Idulfitri, Jasa Marga mencatat total jumlah kendaraan yang pergi dari Jakarta.

Terdapat 214.014 kendaraan yang meninggalkan Jakarta hingga Selasa (19/5/2020) lalu.

Dwimawan Heru, Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk, mengatakan, jumlah kendaraan ini didistribusi dari tiga arah, yakni timur, barat, dan selatan.

Namun, menurutnya jumlah ini mengalami penurunan dibanding pada saat Lebaran 2019.

Baca: Video Para Menteri Ajak Masyarakat Jangan Mudik Melalui Lagu, Tidak Mudik Juga Lebih Asyik

Baca: Tertangkap Bawa Penumpang Mudik, Sebanyak 64 Moda Transportasi Dikandangkan Dishub

Halaman
123


Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer