Video tersebut lantas membuat geger warganet dan menjadi viral.
Dalam video tersebut terlihat tangan jenazah bergerak setelah ucapara pemakaman dan ucapan doa selesai dibacakan.
Banyak netizen yang mengungkapkan bahwa video tersebut terjadi di Indonesia.
Terlihat dalam video yang beredar, proses pemakaman yang dihadiri banyak orang.
Beberapa perempuan yang diduga sebagai anggota keluarga tampak meratapi jenazah dalam peti yang telah dimasukkan ke liang lahat.
Baca: Foto Viral Pelaku Perundungan Bocah Penjual Gorengan di Pangkep Sulsel, PLN Angkat Bicara
Baca: Viral Video Perawat Rumah Sakit Royal Surabaya Hamil 4 Bulan Meninggal Akibat Covid-19
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan Daily Mail, Rabu (13/5/2020), disebutkan saat itu pendeta sedang memimpin prosesi pemakaman.
"Tuhan telah berfirman dalam kitab Yohanes. Aku adalah kebangkitan dan kehidupan. Siapapun yang percaya kepadaKu, ia akan hidup meskipun sudah mati," kata pendeta.
Namun tak berselang lama, dari balik kaca peti tampak ada gerakan yang disebut merupakan lambaian tangan mayat di dalamnya.
Berikut cuplikan video-nya:
Kontan saja kejadian itu menggegerkan media sosial.
Tak sedikit orang memercayai, namun ada pula yang meragukan hingga memicu perdebatan.
Seorang warganet berkomentar, "Ya, dia melambaikan tangan mungkin dia masih hidup dan mencoba keluar".
Sedangkan, warganet lain mengatakan, "Mungkin itu adalah tikus".
Seteleh viral, dalam sebuah berita yang diterbitkan Kamis (14/5/2020), Mirror mengklaim peristiwa itu terjadi di Manado, Sulawesi Utara.
"Rekaman mengejutkan ini terjadi di Manado, Sulawesi Utara, Indonesia, pada 5 Mei," demikian narasi yang ditulis oleh Mirror.
Meski begitu, hingga kini belum diketahui pasti kebenaran mengenai video viral mayat melambaikan tangan dalam peti.
Sebelumnya, kejadian serupa juga pernah terjadi di Coronel Oviedo, Paraguay, Amerika Selatan.
Bedanya janazah yang tiba-tiba bergerak saat hendak dikubur ini ternyata masih hidup.
Dilansir dari Daily Mirror, kejadian ini dialami oleh wanita bernama Gladys Rodriguez Duarte (50).
Gladys Rodriguez Duarte sudah dinyatakan meninggal dunia dan dimasukkan ke kantong jenazah oleh petugas.
Tak lama, saat petugas tengah mempersiapkan tubuh wanita itu untuk pemakaman, petugas kaget karena wanita itu bergerak-gerak di dalam kantong jenazah.
Petugas langsung mengeluarkan wanita itu.
Rupanya, petugas medis telah salah mendiagnosa wanita itu.
Baca: Viral Detik-detik Penyelamatan Ibu Lumpuh 79 Tahun setelah 3 Hari Dikubur Hidup-hidup oleh Anaknya
Gladys Rodriguez Duarte dikabarkan panik ketika terbangun dan mendapati dirinya berada di dalam kantong jenazah.
Duarte menderita kanker ovarium. Dia dilarikan ke rumah sakit pada Sabtu pagi (18/4/2020) karena tekanan darahnya tinggi.
Berdasarkan laporan dari kepolisian nasional Paraguay, Duarte dirawat di Klinik San Fernando di Coronel Oviedo pukul 09.30 pagi waktu setempat.
Dia diperiksa oleh seorang dokter bernama Heriberto Vera yang menyatakan kematiannya pada pukul 11.20 pagi.
Suami Duarte, Maximino Duarte Ferreira dan putrinya, Sandra Duarte diberitahu bila Gladys Rodriguez Duarte telah meninggal dunia karena kanker serviks.
Keluarga Duarte pun membuat rencana pemakaman untuk wanita itu.
Gladys Rodriguez Duarte kemudian dibawa di dalam kantong jenazah menuju pemakaman.
Namun, ketika petugas menurunkan wanita itu, mereka terperanjat karena wanita itu bergerak-gerak di dalam kantong.
Menanggapi peristiwa itu, putri Duarte, Sandra Duarte mengkritik dokter yang menyatakan kalau ibunya telah meninggal dunia.
"Dia mengira ibu sudah mati dan menyerahkannya dengan badan telanjang kepada saya seperti binatang dengan sertifikat kematiannya.
Dia bahkan tidak mencoba menghidupkannya kembali," kata Sandra kepada TV Aire, sebuah jaringan lokal di Paraguay.
"Kami memercayainya, itu sebabnya kami pergi ke sana. Tetapi mereka membawanya ke rumah duka."
Gladys Rodriguez Duarte sekarang diobservasi di fasilitas medis yang dikelola oleh Institut Kesejahteraan Sosial Paraguay. Kondisinya saat ini masih belum jelas.
Sebelumnya, sejumlah peneliti sempat mengungkap teori mengenai kemungkinan mayat bergerak.
Penelitian itu dilakukan oleh Australian Facility for Taphonomic Experimental Research (AFTER).
Dalam penelitiannya, para ahli membuat rekaman timelapse untuk mempelajari bagaimana mayat bergerak dalam selang waktu tertentu.
Alyson Wilson seorang anggota penelitian itu kepada ABC News mengatakan,
"Apa yang kami temukan adalah lengan-lengan (mayat) itu bergerak secara signifikan. Lengan mulanya bergerak dari samping tubuh dan berpindah ke sisi lainnya".
Sementara itu, Xanthe Mallet selaku orang yang mengawali penelitian tersebut juga mengaku terkejut dengan apa yang ditemukannya.
"Saya pikir orang akan terkejut melihat beberapa gerakan yang ada, Karena saya pun heran melihatnya. Sangat mencengangkan," ucapnya Xanthe Mallet.
Baca: Akibat Buka Plastik dan Nekat Mandikan Jenazah Terinfeksi Corona, 15 Warga Sidoarjo Positif Covid-19
Dari penelitian itu lantas disimpulkan bahwa gerakan pada mayat bisa saja terjadi.
Hal itu disebabkan oleh penumpukan gas dalam tubuh pada awal hingga pertengahan pembusukan atau dekomposisi.
Menurut para peneliti, dengan mengamati gerakan pada mayat maka dapat digunakan untuk menentukan waktu kematian.
"Penelitian ini sangat penting untuk membantu penegakan hukum dalam penyelesaian kasus kejahatan serta penyelidikan bencana".
"Ini penting bagi korban dan pihak keluarga. Dan dalam banyak kasus, ini dapat digunakan korban untuk menceritakan kisah terakhir mereka ," kata Alyson Wilson.
Baca: Viral Kuburaan di Depok Digunakan Sebagai Area Dangdutan Tiap Weekend, Sudah Ditegur Tak Digubris
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Geger Video Jenazah Lambaikan Tangan saat Akan Dikubur, Ini Penjelasan