Meski begitu, kesimpangsiuran tentang awal mula virus Corona muncul masih menjadi teka-teki karena belum adanya penyelidikan independen yang dilakukan.
Menjelang pertemuan Majelis Kesehatan Dunia (WHA) pada Senin (18/5/2020) di Jenewa, Swiss, disebutkan muncul sebuah koalisi berisi 62 negara termasuk didalamnya ada Indonesia, yang mendorong penyelidikan independen terhadap wabah virus Corona.
WHA adalah badan pengambil keputusan di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Melansir pemberitaan ABC, Australia adalah negara pertama yang menginisiasi dan meminta penyelidikan independen tentang bagaimana wabah virus Corona menyebarluas.
Isu koalisi 62 negara itu pun direspon dengan kecaman keras dari Beijing, yang menuduh bahwa Australia sedang melancarkan serangan politik terhadap China.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada Senin (18/5/2020), bahwa terlalu dini untuk segera menggulirkan wacana penyelidikan tentang asal-usul dan penyebaran virus Corona.
Mengutip Reuters, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian menyatakan dalam konferensi pers harian di Beijing, sebagian besar negara di dunia percaya bahwa pandemi virus Corona masih belum berakhir.
Baca: AS Catatkan 1,5 Juta Kasus Positif Covid-19 dan 90 Ribu Kematian, Trump Masih Ingin Buka Ekonomi?
Meski begitu, dukungan internasional untuk ide koalisi negara untuk menyelidiki asal muasal virus Corona tersebut terus berkembang.
Australia sekarang telah mengayunkan gerakan diplomatiknya di belakang Uni Eropa, yang juga telah mendesak penyelidikan tersebut, sembari mengambil jalur diplomasi yang lebih berdamai dengan China.
Melansir laman Kontan.co.id berjudul Indonesia dan 61 negara dorong penyelidikan corona, China berang, negara-negara dari Eropa dan Australia kini telah menggalang dukungan untuk rancangan mosi Uni Eropa yang menyerukan "evaluasi yang fair, independen, dan komprehensif" dari "respons kesehatan internasional terkoordinasi WHO untuk Covid-19".
Pada Minggu (17/5/2020) malam, ada 62 negara termasuk Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Turki, Rusia, Afrika Selatan, dan Inggris yang mendukung mosi ini.
Namun, mosi tersebut tidak secara spesifik menyebutkan China atau Kota Wuhan sebagai tempat dimana wabah virus Corona bergulir.
"Ada dukungan positif untuk investigasi independen terhadap pandemi demi membantu dunia menelusuri pelajaran yang diperlukan untuk kesehatan global," kata Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne seperti dikutip ABC.
"Australia dan sejumlah besar negara sedang bersama-sama mensponsori resolusi yang dipimpin Uni Eropa, yang mencakup seruan untuk evaluasi yang fair, independen, dan komprehensif."
"Ini tentang berkolaborasi untuk melengkapi komunitas internasional guna mencegah atau melawan pandemi berikutnya dengan lebih baik dan menjaga masyarakat kita aman," sebut Payne.
Virginie Battu-Henriksson, juru bicara Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri, mengatakan, pihaknya fokus untuk mencapai konsensus penyelidikan tersebut.
"Tentu, kami perlu mendapat dukungan dari semua pemain utama, dan China adalah salah satunya," katanya Virginie.
Baca: Peringatan Gelombang Kedua Covid-19 saat China Laporkan Kluster Baru Penyebaran Covid-19
Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt mengharapkan, sekitar 120 negara lain anggota WHO menunjukkan gelagat untuk ikut mendukung penyelidikan tersebut.
Dukungan bisa mereka sampaikan saat sidang WHA yang berlangsung pada pada 18-19 Mei 2020.
WHA adalah pertemuan tahunan bagi 194 anggota WHO yang berlangsung setiap Mei, sekaligus untuk membuat keputusan tentang kesehatan global.
Mengacu keterangan dari situs WHO, Covid-19 akan menjadi inti sebagian besar diskusi di majelis tersebut pada tahun ini.
Pada Senin (18/5/2020), muncul 496 kasus baru covid-19 kembali yang diumumkan oleh Pemerintah Indonesia.
Jumlah kumulatif kasus virus Corona di Indonesia pun kini menjadi sebanyak 18.010 kasus.
Dari jumlah itu, 1.191 orang meninggal dunia, dan jumlah pasien sembuh 4.324 orang.
Kasus-kasus ini tersebar di 34 provinsi dan 389 kabupaten/kota di Indonesia.
Hingga kini, ada 45.047 ODP dan 11.422 PDP yang dikonfirmasi oleh pemerintah Indonesia.
Adapun kasus terbanyak masih dicatatkan terjadi di DKI Jakarta, disusul Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Melansir data dari laman Worlometers hingga Selasa (19/5/2020) pagi, jumlah total kasus virus Corona di dunia adalah sebanyak 4.885.035 (4,88 juta) kasus.
Dari jumlah tersebut, telah terjadi 319.779 kasus kematian.
Sementara itu, 1.902.554 (1,9 juta) pasien telah dinyatakan sembuh.
Adapun kasus yang masih aktif berjumlah 2.662.702 kasus dengan 2.617.950 pasien berada dalam kondisi ringan, dan 44.572 dalam kondisi kritis.
Kasus terbanyak masih dicatatkan terjadi di AS, yaitu dengan jumlah kasus lebih dari 1,5 juta, disusul Rusia, Spanyol, Brazil, dan Inggris. Kondisi dari pandemi virus Corona ini masih terus berkembang dan mengalami perubahan setiap harinya.