Kabarnya, dokter tersebut sebelumnya telah meminta izin untuk mengambil cuti hamil lebih awal, tapi ditolak atasannya.
Bahkan rekan-rekan korban mendukung permintaannya sampai menandatangani petisi solidaritas.
Dokter Wafa Boudissa, 28, bekerja di bagian bedah RS Ras El Oued, Borj Bou Arreridj, Aljazair timur, meninggal karena Covid-19, Jumat (15/5/20200).
Kematian Wafa Boudissa memicu kemarahan masyarakat Borj Bou Arreridj serta rekan-rekan korban di RS Ras El Oued.
Baca: Warga Tutup Akses Jalan ke Rumah Dokter Positif Covid-19 di Sulawesi Barat, Camat Turun Tangan
Baca: Mulai Agustus, Obat Covid-19 Buatan Indonesia akan Beredar, Bisa Dibeli di Warung Tanpa Resep Dokter
Pemerintah Aljazair mengirim Menteri Kesehatan Abderrahmane Benbouzid dan Menteri Solidaritas Nasional, Keluarga dan Urusan Wanita Kaoutar Krikou ke Rumah Sakit Ras El Oued.
Menteri Kesehatan Abderrahmane Benbouzid berjanji untuk mengambil langkah investigasi kasus ini secara transparan dengan menugaskan Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan untuk memimpin penyelidikan.
Anggota parlemen Aljazair Lakhdar Bin Khalaf juga meminta dilakukan penyelidikan terbuka dan meminta pertanggungjawaban atasannya.
Terutama bahwa kepala staf yang menolak permintaan Wafa Boudissa untuk cuti hamil lebih awal ketika kehamilannya memasuki bulan ke-8.
Bin Khalaf mengimbuhkan jika almarhumah terpapar merawat pasien COVID-19, dan menyebut korban sebagai martir dalam menjalankan tugas.
Informasi paling baru, Menteri Kesehatan Aljazair Abderrahman Benbouzid memecat direktur RS El Oued.
Sumber yang dekat dengan kasus tersebut menjelaskan jika siapa pun yang ditemukan bertanggung jawab langsung atas kematiannya bisa diadili karena kelalaian yang mengakibatkan kematian.
Televisi pemerintah juga menyiarkan rekaman yang menunjukkan Benbouzid mengunjungi rumah sakit dan selanjutnya mengunjungi keluarga Boudissa untuk menyampaikan belasungkawa.
Dalam rekaman tersebut, terlihat Benbouzid mengatakan dia tidak bisa memahami mengapa seorang wanita hamil dipaksa untuk bekerja, sementara rekan kerja Boudissa mengecam orang-orang yang bertanggung jawab atas kematian Wafa Boudissanya.
Pihak rumah sakit mengeluarkan pernyataan yang menyatakan jika almarhum Wafa Boudissa menjalani pemeriksaan di rumah sakit pada 9 Mei sesudah menunjukkan gejala virus corona.
Tiga hari berikutnya Wafa Boudissa dinyatakan positif COVID-19.
Wafa bekerja di departemen bedah atas permintaannya.
Walaupun administrasi rumah sakit menyarankan supaya dia pindah ke departemen bersalin.
Pihak rumah sakit juga membantah Wafa Boudissa merawat pasien virus corona di RS Ras El Oued.
Hal ini dikarenakan rumah sakit tersebut bukan rujukan pasien virus corona di Borg Bou Arreridj.