Kasus Positif Covid-19 Meningkat, Sistem Kesehatan di Sao Paulo Brasil Terancam Runtuh dalam 2 Pekan

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Rumah Sakit Kewalahan --- Pasien dengan gejala ringan virus corona COVID-19 beraktivitas saat menjalani perawatan di sebuah pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Hubei, China (17/2/2020). Data hingga Rabu (19/2/2020) ini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Wali Kota Sao Paulo Brasil mengatakan sistem kesehatan di wilayah itu bisa runtuh karena banyaknya pasien Covid-19.

Wali Kota Bruno Covas mengatakan rumah sakit umum di kota tersebut telah mencapai kapasitas 90 persen.

Rumah sakit di sana bisa kehabisan ruang dalam waktu sekitar dua minggu, seperti diberitakan BBC, Senin (18/5/2020).

Sao Paulo adalah salah satu daerah yang paling terdampak di Brasil, dengan mencatatkan hampir 3.000 kematian sejauh ini.

Covas mengatakan dia sekarang dalam pembicaraan dengan gubernur negara bagian.

Keduanya membicarakan mengenai penguncian ketat untuk mencoba memperlambat penularan sebelum rumah sakit kewalahan.

ILUSTRASI - People watch a movie projected at a drive-in cinema as movie theatres remain closed due to the measures imposed to fight against the Covid-19 pandemic in Brasilia, Brazil, on May 8, 2020. Brazil, the country in Latin America that has been hardest hit by the coronavirus crisis, said Friday it had reached a new daily record for COVID-19 fatalities with 751 deaths. The announcement by the health ministry puts Brazil's total death count at nearly 10,000. (EVARISTO SA/AFP) (EVARISTO SA/AFP)

Baca: Demonstrasi Anti-Lockdown Bermunculan di Amerika Serikat dan Brazil, Pemimpin Negara Ikut Bergabung

Sao Paulo memiliki populasi sekitar 12 juta.

Catatan menunjukkan bahwa mayoritas penduduk telah melanggar aturan jarak sosial.

Pada hari Sabtu, Brasil menyalip Spanyol dan Italia sebagai negara dengan jumlah infeksi virus corona terbesar keempat.

Kementerian kesehatan melaporkan 7.938 kasus baru dalam 24 jam terakhir, dengan total di atas 241.000.

Hanya AS, Rusia, dan Inggris yang memiliki angka lebih tinggi dari Brasil.

Para ahli kesehatan di Brasil telah memperingatkan bahwa jumlah infeksi mungkin jauh lebih tinggi daripada catatan resmi, mengingat kurangnya pengujian.

Brasil mencatat kenaikan harian tertinggi dalam kematian akibat virus.

Presiden Brasil Jair Bolsonaro terbatuk-batuk ketika berbicara di depan para pendukungnya yang iring-iringan mobil memprotes kebijakan karantina dan pembatasan sosial di sejumlah wilayah untuk memerangi wabah virus corona pada 19 April 2020. (Sergio LIMA / AFP)

Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Kemerdekaan Brasil

Presiden Jair Bolsonaro mendapat kritik keras di dalam dan luar negeri karena penanganannya terhadap krisis virus corona yang meningkat di negara itu.

Dia menentang nasihat kesehatan global tentang jarak sosial pada hari Minggu ketika dia berpose untuk foto-foto dengan para pendukung dan anak-anak di ibu kota, Brasília.

Presiden sayap kanan itu memang populer di Sao Paulo.

Dia berargumen berulang kali bahwa jaga jarak fisik dan sosial hanya akan menghancurkan ekonomi.

Bolsonaro terus menentang tindakan penguncian.

Dia meremehkan virus itu sebagai "flu kecil" dan mengatakan penyebaran Covid-19 tidak bisa dihindari

Pada bulan April, Bolsonaro bergabung dengan pengunjuk rasa menuntut agar pembatasan penguncian dicabut.

Dia mengatakan pembatasan merusak ekonomi negara itu, mengundang masalah pengangguran dan kelaparan.

Presiden Brazil Jair Bolsonaro (SERGIO LIMA / AFP)

Pekan lalu, Menteri Kesehatan Brasil Nelson Teich mengundurkan diri setelah kurang dari sebulan bekerja.

Teich mengundurkan diri setelah dia secara terbuka mengkritik sebuah keputusan Bolsonaro yang memungkinkan gym dan salon kecantikan dibuka kembali.

Pendahulu Teich dipecat setelah tidak setuju dengan Bolsonaro.

Dalam menghadapi berbagai pesan, dan dengan sedikit bantuan pemerintah, tidak banyak orang Brasil yang tinggal di rumah untuk memperlambat penyebaran virus, kata wartawan BBC Amerika, Candace Piette.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ahmad Nur Rosikin)



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer