Terungkap Laporan Jatuhnya Helikopter yang Tewaskan Bintang Basket Kobe Bryant dan Putrinya

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terungkap, laporan helikopter penyebab kematian Kobe Bryant dengan jersey LA Lakers nomor 24

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Penyebab kematian bintang basket dunia, Kobe Bryant akhirnya terungkap, Sabtu (16/5/2020).

Diketahui, trauma benda tumpul menjadi penyebab kematian bagi semua sembilan korban yang ada di helikopter tersebut

Dalam laporan setebal 180 halaman, dinyatakan bahwa pilot, Ara Zobayan, 50 tahun negatif narkoba dan alkohol.

Selain itu tak ada tanda-tanda kerusakan mesin sebagai penyebab kecelakaan.

Dimungkinkan tragedi terjadi karena cuaca buruk dan faktor kelalaian manusia.

"Berdasarkan hasil tes toksikologi, tidak ditemukan tanda-tanda alkohol dan penyalahgunaan obat-obatan," demikian keterangan bagian koroner wilayah Los Angeles dikutip dari AFP.

Baca: The Academy akan Berikan Penghormatan untuk Mendiang Kobe Bryant di Piala Oscar 2020

Legenda basket dunia dan NBA, Kobe Bryant. (factschronicle.com)

Helikopter yang ditumpangi Bryant itu tercatat sudah melalui 296 kilometer per jam penerbangan sebelum mengalami kecelakaan.

Helikopter Sikorsky mengalami kecelakaan setelah terbang di dalam suasana kabut tebal.

Pesawat sempat terjun beberapa ratus meter sebelum terjun ke perbukitan di Calabasas, Los Angeles.

Berdasarkan laporan, Bryant juga mengalami cedera parah di sekujur tubuh sehingga diduga langsung meninggal di lokasi kejadian.

Anak perempuan Bryant yang berumur 13 tahun, Gianna, ikut bersamanya di atas helikopter.

Para penumpang, yang termasuk dua rekan tim bola basket Gianna, kerabat dan pelatih mereka sedang dalam perjalanan ke sebuah turnamen di Thousand Oaks tempat Bryant telah ditetapkan untuk menjadi pelatih.

Alyssa Altobelli, John Altobelli, Keri Altobelli, Sarah Chester, Payton Chester, Christina Mauser semuanya tewas bersama Bryant.

"Pada 28 Januari, penyebab kematian bagi sembilan korban dinyatakan sebagai trauma tumpul," kata laporan itu.

Investigasi yang dimulai pada 28 Januari, sekarang dianggap ditutup. Investigasi federal masih berlangsung dan ada kasus perdata yang tertunda. Enam dokter dari kantor koroner melakukan otopsi dari sembilan orang yang meninggal.

Baca: Bukan Hedonis, Kobe Bryant Punya Alasan Selalu Gunakan Helikopter : Demi Waktu Bersama Anak-anak

Kobe Bean Bryant 'Kobe Bryant' (https://www.facebook.com/Kobe/)

Laporan grafis menjelaskan, Bryant dan para penumpang hampir pasti mati dalam sekejap karena trauma benda tumpul.

"Cedera ini cepat jika tidak langsung berakibat fatal," tulis Juan Carrillo, wakil pemeriksa medis senior, dalam laporan Bryant.

Bryant dan putrinya mendapat kehormatan di sebuah peringatan publik bertabur bintang pada 24 Februari di Staples Center di pusat kota Los Angeles, dengan kehadiran 20.000 di arena tempat Bryant menghabiskan sebagian besar karirnya selama dua dekade bersama Lakers.

Lokasi kecelakaan helikopter yang menewaskan Kobe Bryant dan Putrinya di Calabasas, California (New York Post)

Tanggal 24 Februari sesuai dengan jersey No. 24 yang dipakainya dan nomor 2 yang dikenakan oleh Gianna.

Baca: Kobe Bryant

Pada hari yang sama, Vanessa Bryant mengajukan gugatan yang panjang.

Ia menuduh bahwa Zobayan ceroboh dan lalai untuk terbang dalam kabut dan seharusnya membatalkan penerbangan.

Dia juga telah mengajukan klaim, pendahulu untuk gugatan, terhadap Departemen Sheriff Los Angeles County setelah para deputi diduga berbagi foto-foto yang tidak sah dari lokasi kecelakaan.

Saudara laki-laki Zobayan, Berge Zobayan, mengatakan di pengadilan bahwa Bryant mengetahui risiko terbang helikopter dan orang-orang yang selamat tidak berhak atas kerusakan dari tanah pilot.

Sementara perusahaan helikopter, Island Express, mengatakan mereka tidak bertanggung jawab atas kerusakan, dengan menyebut kecelakaan itu, antara lain, tindakan Tuhan dan kecelakaan yang tak terhindarkan yang berada di luar kendali mereka.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar)



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer