Sindrom Inflamasi Langka Serang Anak-anak di Eropa dan AS, Diduga Terkait dengan Covid-19

Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Para ilmuwan AS telah bekerja untuk memahami sindrom inflamasi langka yang terkait dengan paparan virus corona baru. Foto: AFP

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Dokter di Italia bagian utara, salah satu area yang paling terpukul oleh wabah virus corona, telah melaporkan lonjakan dalam kasus sindrom inflamasi langka pada anak-anak yang tampak mirip dengan yang dilaporkan di Amerika Serikat, Inggris dan Spanyol, menurut sebuah laporan di The Lancet.

Tak hanya Italia, Prancis juga melaporkan hal serupa.

Kondisi yang disebut ‘Pediatric Multi-System Inflammatory Syndrome Potentially Associated with Covid-19' ini memiliki gejala yang sama dengan syok toksik dan penyakit Kawasaki, diantaranya termasuk demam, ruam, kelenjar bengkak, dan dalam kasus yang parah pasien akan menderita peradangan jantung.

Otoritas New York saat ini sedang menyelidiki sebanyak 85 kasus anak-anak yang mengalami sindrom tersebut.

Dilansir oleh South China Morning Post, sejauh ini tiga dari anak-anak itu, yang juga dinyatakan positif Covid-19, telah meninggal, dan dua kematian lagi sedang diperiksa, kata Gubernur Andrew Cuomo.

Anak berusia 6 tahun di Spanyol sedang belajar di rumah pada Selasa (14/4/2020) di tengah lockdown nasional untuk menghentikan penyebaran Covid019. (AFP/CRISTINA QUICLER)

Di Bergamo, Italia antara 18 Februari dan 20 April, Rumah Sakit Papa Giovanni XXIII menerima 10 anak dengan sindrom ini, termasuk delapan anak yang dites positif antibodi koronavirus.

Selama lima tahun terakhir, dokter di sana hanya melihat total 19 anak dengan penyakit Kawasaki, menurut laporan yang diterbitkan oleh The Lancet, Rabu malam.

Baca: China Akui Perintahkan Laboratorium yang Tidak Resmi untuk Menghancurkan Sampel Virus Corona Awal

Baca: Setelah Eropa dan AS, Pakar Ingatkan Asia Tenggara Berpotensi Jadi Episentrum Baru Pandemi Covid-19

Dibandingkan dengan anak-anak dengan penyakit Kawasaki di masa lalu, yang mereka lihat selama pandemi ini dinilai lebih parah, kata laporan itu, dengan 60 persen menderita komplikasi jantung dan setengahnya memiliki tanda-tanda sindrom syok toksik.

Para ilmuwan masih berusaha untuk menentukan apakah sindrom tersebut terkait dengan virus corona baru atau tidak.

Karena, sebagian anak yang mengalami sindrom inflami langka ini juga inyatakan positif terinfeksi Covid-19.

Beberpa peneliti bahkan ada yang mengatakan bahwa keluarga coornavirus mungkin memicu penyakit Kawasaki.

"Gejala pada anak-anak berbeda dengan orang dewasa dengan Covid-19 yang penyakitnya lebih disebabkan oleh kondisi pernapasan," kata Dr George Ofori-Amanfo, kepala divisi Perawatan Kritis Pediatrik di Rumah Sakit Anak Mount Sinai Kravis, New York.

“Anak-anak dengan sindrom inflamasi langka sering mengalami sakit perut parah dan muntah yang berlanjut menjadi syok,” kata Ofori-Amanfo kepada Reuters.

Dia mengatakan tidak ada anak-anak yang dia lihat baru-baru ini dengan sindrom ini memiliki penyakit yang mendasarinya, tetapi mereka semua memiliki antibodi untuk virus corona.

Gambar mikroskop elektron pemindai ini menunjukkan virus corona Wuhan atau Covid-19 (kuning) di antara sel manusia (merah) (Kompas.com, Hai.Grid.id)

Baca: Jemput Paksa Santri Positif Covid-19, Bupati Madiun Justru Diadang Orangtua Santri dan Dituduh Zalim

Baca: WHO Sebut Covid-19 Tak Akan Pernah Hilang, Jokowi: Kita Harus Hidup Berdampingan dengan Covid-19

Diduga terkait dengan Covid-19

Sebelumnya, dokter di Eropa dan Amerika serikat telah diperingatkan untuk mewaspadai kondisi peradangan yang jarang terjadi pada anak-anak yang mungkin terkait dengan coronavirus baru.

Pada akhir April 2020 lalu, Pediatric Intensive Care Society Inggris mengeluarkan peringatan kepada dokter yang mencatat bahwa, dalam tiga minggu terakhir, telah terjadi peningkatan jumlah anak-anak dengan "keadaan radang multisistem yang membutuhkan perawatan intensif" di seluruh negeri.

Kelompok itu mengatakan ada "kekhawatiran yang berkembang" bahwa salah satu sindrom terkait Covid-19 muncul pada anak-anak atau bahwa penyakit lain yang tidak dikenal mungkin bertanggung jawab.

“Kita sudah tahu bahwa sejumlah kecil anak-anak dapat menjadi sakit parah dengan Covid-19 tetapi ini sangat jarang,” kata Dr Russell Viner, presiden dari Royal College of Paediatrics and Child Health.

Dia mengatakan, sindrom itu kemungkinan disebabkan oleh reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh dan mencatat gejala serupa telah terlihat pada beberapa orang dewasa yang terinfeksi virus corona.

Kasus-kasus juga dilaporkan memiliki fitur sindrom syok toksik atau penyakit Kawasaki, kelainan pembuluh darah yang langka.

Dari sejumlah anak yang dilaporkan menderita sindrom ini, hanya beberapa diantaranya yang dinyatakan positif Covid-19.

Jadi para ilmuwan tidak yakin apakah gejala langka ini disebabkan oleh virus corona baru atau oleh sesuatu yang lain.

Pejabat kesehatan memperkirakan ada sekitar 10-20 kasus seperti itu di Inggris, dan NHS Inggris mengatakan pihaknya segera menyelidiki laporan tersebut.

Viner mengatakan bahwa meskipun dokter sedang mempertimbangkan penyebab potensial lain untuk sindrom ini, termasuk virus lain atau obat baru, namun hipotesis yang berhasil adalah bahwa sindrom ini terkait dengan Covid-19.

(Tribunnewswiki.com/Ami heppy)



Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer