Hal ini membuat masyarakat lebih memilih untuk tidak mudik lebaran karena pandemi Covid-19.
Selain itu, kebiasaan membeli baju lebaran menjadi berbeda dari biasanya.
Namun, apakah di tengah pandemi Covid-19 ini, kebiasaan membeli baju lebaran masih menjadi hal yang diperlukan?
Dikutip dari Kompas.com, Perencana keuangan Finansia Consulting Eko Endarto, di tengah pandemi Covid-19 langkah terbaik yakni mengatur pengeluaran, terutama kebutuhan belanja Lebaran.
Dalam beberapa waktu ke depan, kondisi ini menyebabkan ketidakpastian, sehingga masyarakat harus pintar memilah kepentingan dan juga kebutuhan.
Baca: Tunjangan Hari Raya (THR)
Baca: THR PNS, TNI/Polri dan Pensiunan Cair Hari Ini, Segini Besaran Nilai yang Diterima Tiap Golongan
"Sederhananya sih mereka harus mengatur prioritas apa yang haru dikeluarkan dan tujuan pengeluarannya. Jika untuk Lebaran maka harusnya jangan terlalu boros di bulan puasa," kata Eko, melansir dari Kompas.com.
Eko menambahkan, berhemat selama bulan puasa, tentu bisa membuat setiap orang memiliki dana pengeluaran Lebaran yang lebih maksimal.
Meski tak mengatakan membeli baju Lebaran tidak penting, menurut Eko, saat ini hal yang urgensinya sangat tinggi yakni kebutuhan pangan, kebersihan rumah, dan kesehatan.
Setelah ketiganya terpenuhi, barulah memikirkan kebutuhan Lebaran.
Baca: Terima THR? Jangan Kalap, Begini Cara Atur Keuangan Agar Tetap Sehat di Masa Pandemi Covid-19
Baca: Tidak Termasuk Tunjangan Kinerja, Berikut Besaran THR PNS Lebaran 2020 Golongan I hingga IV Lengkap
"Kalau ketiga kebutuhan bisa tercukupi, barulah yang lainnya bisa dialokasian. Tapi kalau misalkan untuk beli baju lebaran, mungkin tahun ini hanya untuk anak saja, orang tuanya enggak karena kondisi prihatin ini seharusnya menjaga kondisi keuangannya," jelas Eko.
Selain itu, perlunya mengatur THR Lebaran di tengah pandemi Covid-19 juga sangat penting.
Berikut bentuk investasi yang bisa menjadi pilihan selama pandemi Covid-19 dikutip dari Kompas.com :
Emas termasuk instrumen investasi yang paling aman dan minim risiko.
Nilai emas juga relatif tidak mudah tergerus inflasi, dengan keuntungan (return) lebih tinggi dibandingkan deposito.
Ada dua bentuk investasi emas yaitu emas batangan (logam mulia) dan emas perhiasan.
Untuk tujuan investasi, sebaiknya pilih emas batangan ketimbang perhiasan.
Dari sisi return, emas batangan memiliki nilai yang lebih stabil dengan harga jual lebih tinggi.
Sedangkan emas perhiasan, ketika dijual lagi, nilainya akan berkurang karena ada potongan ongkos pembuatan perhiasan.
Reksa dana bisa dijadikan alternatif pilihan investasi dengan modal terjangkau tapi bisa dapat imbal hasil (keuntungan) jauh lebih tinggi dibandingkan deposito bank.
Sebelum investasi, Anda wajib kenali produk dan risikonya.
Baca: Kabar Baik, Presiden Jokowi Pertimbangkan Ganti Cuti Lebaran ke Akhir Juli Berdekatan Idul Adha
Baca: Berikut Resep Nastar Keju Nanas Anti Gagal yang Bisa Dibuat di Rumah Untuk Suguhan Lebaran
Ada 4 macam jenis investasi reksa dana yaitu reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, saham dan campuran.
Adapun reksa dana saham memiliki risiko lebih tinggi dengan imbal hasil yang juga tinggi dibandingkan reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap.
Produk investasi yang satu ini dikenal dengan high risk high return. Sejak wabah corona terjadi, harga saham turun drastis lantaran dipicu oleh kondisi pasar keuangan yang tengah mengalami penurunan.
Di satu sisi, hal ini merupakan peluang baik untuk mulai investasi saham sebab Anda bisa beli banyak saham dengan harga murah.
Tapi jangan sembarangan membeli saham diskonan. Ketahui prinsip dasar investasi saham agar tak merugi.
Salah satunya yaitu pilih saham berfundamental kuat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Virus Corona Tidak Akan Hilang, Bersiap Melihat Dunia yang Berubah Pasca-pandemi...
dan di Tribunnews.com dengan judul Lebaran di Tengah Pandemi Covid-19, Apakah Perlu Beli Baju Baru? Ini Penjelasannya