Hal ini menjadikan Rusia sebagai negara kedua dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat.
Dalam semalam, angka kematian akibat Covid-19 di Rusia bertambah sebanyak 138 sehingga total pasien meninggal akiobat virus ini sebanyak 2.418, menurut laporan gugus tugas virus corona negara tersebut.
Sementara penghitungan kasus melonjak 10.598 menjadi 262.843.
Dilansir oleh South China Morning Post, Moskow yang menjadi pusat penyebaran wabah Covid-19 di Rusia, telah memulai melakukan rapid test massal terhadap penduduk pada Jumat (15/5/2020).
Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui bagian populasi yang telah terinfeksi dan untuk mengidentifikasi orang yang terinfeksi tanpa gejala.
Sergei Sobyanin, Wali Kota Moskow, telah menjanjikan lebih dari 200.000 tes seperti itu pada akhir Mei.
Ia juga mengatakan program itu akan membantunya memutuskan bagaimana dan kapan untuk memudahkan langkah-langkah penguncian yang telah memaksa banyak perusahaan tutup.
Meskipun Rusia telah bertindak cepat menutup sebagian besar perbatasannya dengan China untuk mencoba mengurangi penyebaran virus corona,namun mereka lebih lambat untuk menutup perjalanan dengan Eropa.
Baca: Vladimir Putin
Baca: Tembus 4,4 Juta Kasus, Simak Update Pasien Covid-19 di Seluruh Dunia Jumat 15 Mei 2020
Banyak orang kaya Rusia terserang virus corona selama liburan ski tahunan mereka di resor ski Prancis Courchevel pada bulan Maret.
Enam orang Rusia yang akrab dengan masalah itu mengatakan, tiga di antaranya jatuh sakit setelah perjalanan mereka sendiri di sana.
Salah satu dari mereka, Alexander Sorkin, seorang pemilik restoran Rusia, terbang kembali melalui Jenewa pada 9 Maret dan didiagnosis dengan terinfeksi virus tersebut beberapa hari kemudian.
Dia mengatakan dia tahu setidaknya 60 orang lain dengan gejala virus corona setelah melakukan perjalanan.
“Resor ski adalah lingkungan yang sempurna untuk pengembangbiakan coronavirus. Suhu yang tepat dan ada kehidupan sosial yang sangat besar, ”kata Sorkin, yang kini telah pulih.
Sementara itu, Ellina Litvinchuk, yang bekerja untuk merek fesyen Rusia dan dinyatakan positif terkena virus setelah liburan seperti itu, mengatakan bahwa sebagian besar dari 30 orang yang bepergian bersamanya ke Courchevel pada awal Maret juga menderita sakit saat mereka kembali.
Musa Bazhayev, presiden Platinum Rusia, salah satu produsen utama logam dunia, dan taipan Mikhail Prokhorov berada di Courchevel sekitar waktu yang sama, tiga orang yang mengenal mereka mengatakan.
Bazhayev kemudian dibawa ke rumah sakit dengan gejala virus, kata tiga sumber. Juru bicara Bazhayev menolak berkomentar.
Baca: Jadi Korban Pemerkosaan dan Perampokan, 2 Remaja Rusia Dikenai Denda Akibat Langgar Aturan Lockdown
Baca: Kasus Positif Covid-19 Pertama Terkonfirmasi di Kamp Pengungsi Rohingya di Bangladesh
Seorang juru bicara Prokhorov mengatakan pengusaha itu "belum dan tidak dirawat karena Covid-19 dan tidak memiliki indikasi penyakit."
Petr Tushkevich, Juara Kitesurfing Dunia, mengatakan ia dibawa ke rumah sakit karena terinfeksi Covis-19 setelah kembali dari Courchevel.
Seorang bankir Rusia, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan dia tahu sejumlah orang yang kembali dalam penerbangan 9 Maret dari Jenewa tetapi kemudian mengabaikan perintah dari otoritas Moskow untuk mengisolasi diri selama dua minggu.