Bahkan penjualan masker bra tersebut sukses karena laris dan langsung ludes terjual.
Ide masker dari bra dulu sempat menjadi viral di media sosial.
Ide tersebut banyak ditanggapi sebagai lelucon belaka.
Namun siapa sangka ternyata Jepang menganggap serius ide tersebut dan menjadikannya kenyataan.
Perusahaan pakaian dalam dari Jepang, Atsumi Fashion, merealisasikan ide pembuatan masker bra tersebut.
Baca: Ditolak Belanja karena Tak Pakai Masker, Satu Keluarga Marah hingga Tembak Mati Sekuriti
Baca: Sempat Menukik Tajam, Kini Harga Masker dan Hand Sanitizer Sudah Kembali Normal
Perusahaan ini memutuskan untuk mengubah fiksi menjadi kenyataan dan menghasilkan masker wajah yang dapat digunakan kembali.
Atsumi Fashion baru saja Memperkenalkan masker bra renda yang diberi nama Lace Bra Mask.
Masker ini pun dirancang agar terlihat mencolok seperti cup bra, lengkap dengan embel-embel berenda.
Dilansir oleh SoraNews24, masker wajah ini langsung terjual habis di Jepang setelah seminggu diluncurkan.
Pihaknya pun memproduksi dengan berbagai warna pastel yang sangat bagus.
Bukan hanya itu saja, masker itu juga terlihat sangat empuk selayaknya bra.
The Lace Bra Mask mampu melindungi sebagian wajah hingga mencapai dagu.
Masker bra ini dibanderol dengan harga 1,490 Yen atau Rp 215 ribu dan terdiri atas warna putih, pink, aqua blue, lime dan hitam.
Perusahaan ini pun berjanji agar meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan negara untuk masker penutup wajah berenda.
Perusahaan pakaian dalam ini menerapkan keahlian itu untuk membuat masker dari bahan bra, termasuk masker berenda ini.
Bahkan sebelum keadaan darurat diumumkan di Jepang, kekhawatiran akan virus corona memicu peralihan masker.
Di mana dulunya merupakan barang pokok di mana-mana yang selalu tersedia di toko-toko obat Jepang, sekarang, hampir sulit menemukan masker-masker tersebut.
Jadi, untuk membantu mengurangi kekurangan tersebut, banyak perusahaan yang biasanya tidak terlibat dalam produksi masker telah memasuki bidang tersebut, yang di antaranya adalah Atsumi Fashion, yang berbasis di kota Himi, Prefektur Toyama.
Lace Bra Mask dianggap sebagai lelucon, tetapi dengan cepat disambut dengan respons hangat di media sosial Jepang.