Beberapa negara terus memperpanjang masa lockdown, sementara yang lain mulai melonggarkan kebijakan tersebut.
Berikut ini TribunnewsWiki.com himpun berita seputar covid-19 dari berbagai penjuru dunia dari Alzazeera, Kamis (14/5/2020).
Filipina Hadapi Covid-19 Sekaligus Bencana Angin Topan
Baca: 7 Negara Ini Disebut Sudah Lewati Puncak Wabah Virus Corona, Diprediksi Akan Segera Selesai
Baca: Ilmuwan AS Temukan Mutasi Corona yang Diduga Membuat Infeksi Melemah, Tanda Virus Juga Melemah?
Topan kuat menerjang Filipina saat pihak berwenang berupaya mengevakuasi puluhan ribu orang, sambil menghindari kepadatan di tempat penampungan darurat yang bisa menyebarkan virus corona.
Topan Vongfong ini diperkirakan akan menghantam daratan di pulau-pulau timur, Kamis waktu setempat.
Kecepatan angin maksimum bisa mencapa 150 kilometer per jam (93 mph) dan hembusan hingga 185 kilometer per jam (115 mil per jam).
Gubernur mengatakan jarak sosial hampir tidak mungkin bagi warga yang tinggal di tempat penampungan darurat.
Beberapa tempat penampungan sekarang berfungsi sebagai fasilitas karantina, dan mereka mungkin harus diubah kembali menjadi tempat penampungan badai darurat.
Burundi Usir Perwakilan WHO dari Negaranya
Baca: Pejabat WHO Sebut Ada Kemungkinan Covid-19 Tak Akan Pernah Hilang, seperti Penyakit Campak
Baca: WHO Memeringatkan Pandemi Covid-19 Mungkin Tidak Akan Pergi Mengingat Kasus Global Capai 4,3 Juta
Burundi telah memerintahkan pengusiran perwakilan utama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan tiga ahli lainnya yang mengoordinasi tanggapan coronavirus.
Berita ini disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Burundi.
Dalam sebuah surat tertanggal 12 Mei dan ditujukan ke kantor pusat WHO di Afrika, kementerian luar negeri mengatakan keempat pejabat itu "dinyatakan sebagai persona non grata.
Karenanya mereka harus meninggalkan wilayah Burundi pada hari Jumat.
PBB: 34,3 Juta Orang Jatuh dalam Kemiskinan Ekstrem
Baca: Beberapa Pasien Covid-19 yang Sembuh Positif Lagi setelah Dites, WHO: Bukan karena Terinfeksi Lagi
Baca: Terpapar Covid-19 saat Salat Tarawih di Masjid, Satu Keluarga di Solo Reaktif Rapid Test Corona
PBB memperkirakan bahwa pandemi coronavirus akan menyusutkan ekonomi dunia sebesar 3,2 persen tahun ini.
Hal ini merupakan kontraksi paling tajam sejak depresi ekonomi 1930-an.
Dampaknya, Covid-19 akan mendorong sekitar 34,3 juta orang jatuh ke dalam kemiskinan ekstrem, terutama di Afrika.
Sekjen PBB Ingatkan Persoalan Kesehatan Mental
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres telah mendesak pemerintah, masyarakat sipil dan otoritas kesehatan untuk segera menangani kebutuhan kesehatan mental yang muncul dari pandemi coronavirus.