Demi Dapat Sinyal untuk Rapat Virtual di Tengah Pandemi, Kades di Flores Timur Terpaksa Panjat Pohon

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Desa Wolo Klibang, Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur, beserta perangkat lainnya mengikuti rapat virtual dengan bupati dari atas pohon

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pandemi virus corona atau covid-19 membuat masyarakat harus melakukan physical distancing.

Berbagai rapat yang biasanya digelar tatap muka, kini dilakukan melalui internet atau telekonferensi.

Dalam hal ini, rapat virtual sangat bergantung pada infrastruktur internet.

Namun, di beberapa tempat infrastruktur masih belum baik dan kurang mendukung rapat virtual, salah satunya di Kecamatan Adonara Barat, Flores Timur, NTT.

Baca: Perkembangannya Amat Cepat, Pakar AS Sebut Vaksin Corona Mungkin Bisa Tersedia Akhir Musim Gugur

Baca: 7 Negara Ini Disebut Sudah Lewati Puncak Wabah Virus Corona, Diprediksi Akan Segera Selesai

Dilansir dari Kompas.com, Kepala dan Sekretaris Desa, serta BPD Desa Wolo Klibang di Kecamatan Adonara Baratterpaksa memanjat pohon untuk mencari jaringan internet agar bisa mengikuti rapat virtual dengan Bupati Flores Timur, Jumat (8/5/2020).

Kepala Desa Wolo Klibang, Anselmus Sili mengungkapkan, awalnya dia bersama sekretaris dan anggota BPD Desa Wolo Klibang dijadwalkan mengikuti rapat virtual dengan Bupati Flores Timur, Jumat.

Rapat itu membahas koordinasi penanganan dan pencegahan Covid-19 di Kabupaten Flores Timur.

Namun, karena di desanya belum terhubung dengan internet, mereka pun terpaksa memanjat pohon di salah satu lokasi yang letaknya 1 kilometer dari Desa Klibang untuk mendapatkan sinyal.

"Mau bagaimana, kalau tidak naik, berarti tidak bisa terkoneksi dengan internet. Kalau tidak begitu, kami tidak bisa ikut rapat. Makanya kami rela panjat pohon," ujar Anselmus kepada Kompas.com

Baca: Ilmuwan AS Temukan Mutasi Corona yang Diduga Membuat Infeksi Melemah, Tanda Virus Juga Melemah?

Baca: Alasan Laki-Laki Lebih Rentan Terpapar Corona, Beberapa Faktor Diduga Jadi Penyebabnya

Ilustrasi virus corona (Pixabay/Tumisu)

Rapat itu berlangsung dua jam. Artinya, selama itu juga mereka bertahan di atas pohon.

Anselmus mengatakan bahwa selama ini warganya terisolasi karena sulitnya jaringan telepon dan internet.

Biasanya, warga di desa itu harus menempuh jarak 1 kilometer untuk mendapatkan jaringan telepon.

Untuk bisa sampai ke lokasi sinyal, ada warga yang menggunakan kendaraan, ada pula yang rela berjalan kaki.
Ia berharap pada tahun 2020, Pemerintah Kabupaten Flores Timur bisa bekerja sama dengan PT Telkom untuk membangun BTS di desa itu.

Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Flores Timur Agus Boli mengatakan bahwa pemda sudah menyurati Kemkominfo untuk mendatangkan tower mini yang jangkauan jaringannya bisa mencapai 10 kilometer.

Tower mini sudah terpasang di beberapa desa, yaitu di Desa Titehena di Kecamatan Solor Barat, Desa Puhu di Kecamatan Adonara Timur, Desa Latonliwo di Kecamatan Tanjungbunga, dan Desa Lewoawang di Kecamatan IIlebura.

Pemda juga sudah meminta pihak Telkom agar membangun tower.

Baca: Positif Corona di Indonesia Makin Bertambah, Luhut Binsar Sebut TKA China Siap ke Tanah Air Juni Ini

Agus mengungkapkan bahwa memang masih ada satu dua desa yang sulit sinyal.

"Mudah-mudahan Kementerian Infokom cepat menjawab permintaan Pemda Flotim. Di Flotim secara wilayah besar rata-rata jaringan Telkom sudah baik. Hanya kadang jaringan eror sehingga sinyalnya kurang kuat," ujar Agus melalui pesan singkat.

(TribunnewsWiki/Pras/Kompas/Nansianus Taris)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kades di Flores Timur 2 Jam di Atas Pohon Cari Sinyal demi Rapat Virtual dengan Bupati"



Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer