Ketika pasien masuk ke RS dan dirawat, dia telah menjalani rapid test.
"Korban saat itu masuk rumah sakit pada 22 April dengan gejala gagal ginjal, saat itu hasil rapid test korban juga negatif," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, Meykal Pontoh, dikutip dari Kompas.
Karena suami pasien pernah memiliki riwayat bepergian ke wilayah zona merah Covid-19, tim medis kemudian melakukan tes swab.
Namun, ketika menunggu hasil tes swab dari Balitbangkes Jakarta keluar, pasien meninggal dunia.
Pasien itu mengembuskan napas terakhir pada 7 Mei 2020.
Jenazah kemudian dibawa oleh keluarganya ke Seram Bagian Barat untuk dimakamkan.
Baca: Pria Bali Korban Kecelakaan Positif Covid-19, Puluhan Orang yang Menolongnya Dikarantina
Baca: Ilmuwan AS Temukan Mutasi Corona yang Diduga Membuat Infeksi Melemah, Tanda Virus Juga Melemah?
Pemakaman tidak menggunakan prosedur Covid-19 lantaran pasien dianggap meninggal karena gagal ginjal.
Selain itu, pemakaman dihadiri keluarga dan tamu lainnya.
Lima hari setelah dimakamkan, hasil tes swab pasien itu keluar dan postif covid-19.
"Jadi lima hari setelah korban dimakamkan pihak keluarga baru hasil swab-nya keluar positif,” kata Pontoh.
Ia menyebut kejadian itu dengan istilah kecolongan karena selama dirawat hingga dimakamkan, penanganan terhadap pasien tak sesuai prosedur Covid-19.
"Proses pemakaman korban tidak sesuai protokol Covid-19 itu karena hasil swab baru keluar setelah lima hari korban dimakamkan. Ini kecolongan namanya,” katanya.
Pontoh mengatakan bahwa sebanyak 100 tenaga medis hingga tamu pemakaman menjalani rapid test.
Untuk tim medis dan pegawai rumah sakit, lanjut Pontoh, 22 orang dinyatakan reaktif usai menjalani rapid test.
“Hasil rapid test itu ada 22 yang reaktif, tapi nanti akan dilakukan rapid test lagi untuk tenaga medis dan juga keluarga korban,” katanya.
Rapid test juga dipastikan menyasar tamu-tamu yang hadir dalam pemakaman tanpa prosedur Covid-19 itu.
Baca: Alasan Mengapa Negara-negara Berkembang Akan Sulit Dapatkan Vaksin Covid-19, Termasuk Indonesia
Baca: Positif Corona di Indonesia Makin Bertambah, Luhut Binsar Sebut TKA China Siap ke Tanah Air Juni Ini
Setelah seorang pria asal Bali (50) yang menjadi korban kecelakaan terkonfirmasi positif virus corona atau Covid-19, puluhan orang yang menolongnya dikarantina.
Mereka yang dikarantina adalah warga, petugas kesehatan, dan polisi yang menolong pria tersebut.
Sebelumnya, tidak diketahui bahwa pria itu positif Covid-19.
Korban kecelakaan itu baru diketahui positif Covid-19 setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada.
Dilansir dari Kompas.com, Kepala Dinas Kesehatan Badung, Nyoman Gunarta, mengatakan bahwa kecelakaan terjadi di wilayah Desa Penarungan, Badung, pada Minggu (3/5/2020) malam.
Pria tersebut terjatuh dari motornya dan mengalami cedera kepala ringan.
Sebelumnya, pria tersebut sempat minum tuak di kawasan Penarungan.
Baca: Menristek Sebut Tipe Virus Corona di Indonesia Berbeda dengan 3 Jenis Lain di Dunia
Baca: Ramadan di Tengah Pandemi Corona, SurveySensum: Aktivitas Digital Masyarakat Meningkat Drastis
Kemudian warga setempat yang berada di lokasi kecelakaan menolong dan membawanya ke RSD Mangusada untuk mendapat perawatan.
Selanjutnya, pihak rumah sakit melakukan uji swab dan diketahui hasilnya positif Covid-19.
"Secara total dari kasus tersebut ada 10 orang petugas (isolasi mandiri). Warga yang bertemu yang kita karantina mandiri dan sudah rapid test itu sebanyak 35 orang. Hasil tracing dan informasi dari masyarakat di sana," kata Gunarta saat dikonfirmasi, Sabtu (9/5/2020).
Sebanyak 35 warga telah menjalani rapid test dan hasilnya non-reaktif.
Kemudian, 7 hari kemudian akan dilakukan lagi rapid test yang kedua.
Mereka saat ini menjalani karantina mandiri di bawah koordinasi Satgas Desa Penarungan.
Sementara itu, Kepala Seksi Humas, SIM dan Rekam Medis RSD Mangusada Putu Widiastuti mengatakan, ada 6 petugas medis yang sempat menangani pasien korban kecelakaan tersebut di ruang IGD.
Mereka terdiri dari dari 4 dokter dan 2 perawat.
Menurut Gunarta, mereka semua telah menjalani tes swab dan hasilnya negatif.
"Enam petugas kami sudah bertugas kembali seperti biasa, karena semua petugas IGD kami sudah memakai APD lengkap," kata dia.
Kemudian, seorang polisi dan 3 petugas Krama Badung Sehat (KBS) sudah menjalani tes swab dan hasilnya juga negatif.
Saat ini mereka sedang menjalani isolasi mandiri.
Sementara itu, pasien yang dinyatakan positif tersebut sudah dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Korban Kecelakaan Positif Corona, Puluhan Orang yang Bantu Dikarantina" dan "Dikira Meninggal Gagal Ginjal, Ternyata Positif Corona, Tamu Pemakaman hingga Tim Medis Jalani Rapid Test"