Tembus Angka 4,1 Juta Kasus di Seluruh Dunia, Berikut Update Covid-19 hingga Senin 11 Mei 2020

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut update Covid-19 hingga Senin 11 Mei 2020 di seluruh dunia. (ILUSTRASI Pandemi Covid-19 bisa picu kelaparan) Antrian orang-orang yang membutuhkan dengan piring di tangan di luar rumah Samantha Murozoki di Chitungwizaon pada 5 Mei 2020, di mana dia memberi makan orang kurang mampu makanan gratis selama pemerintah memberlakukan periode penguncian COVID-19 coronavirus di Zimbabwe. Dengan bantuan sukarelawan, Samantha Murozoki menyajikan lebih dari 100 makanan hangat per hari dari rumahnya kepada keluarga kurang mampu yang pendapatan rumah tangganya telah terputus oleh penutupan semua pasar informal selama penutupan.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Perkembangan terbaru pasien virus corona di seluruh dunia hingga Senin 11 Mei 2020, total mencapai 4.101.699 kasus.

Sementara itu, jumlah korban meninggal dunia mencapai 284.709 orang

Kabar terbaru ini sejalan dengan meningkatnya angka jumlah pasien sembuh yang mencapai 1.408.980 orang.

Pantauan Tribunnewswiki.com dari data John Hopkins University, Senin (11/5/2020) pukul 10.10 WIB hari ini juga menyebut virus corona telah menyebar ke 187 negara di dunia.

Baca: Terungkap, Kasus Corona Pertama di Prancis Terjadi November, Menyebar Perlahan hingga Akhir Februari

Demonstran berkumpul di depan gedung Colorado State Capitol untuk memprotes kebijakan penanganan coronavirus yang memaksa orang tinggal di rumah, selama rapat umum "ReOpen Colorado" di Denver, Colorado, pada 19 April 2020. (Jason Connolly / AFP)

Hotel Gratis Tersedia bagi Tunawisma di Swiss

Negara Swiss hingga hari Selasa (21/4) telah melaporkan hampir 28.000 kasus positif infeksi COVID-19 dengan lebih dari 1.100 kematian.

Negara ini dinilai tidak mempunyai kebijakan nasional spesifik untuk para tuna wisma, sehingga membuat 26 wilayahnya melakukan penanganan masing-masing.

Di Jenewa, organisasi sosial Salvation Army bersama organisasi nirlaba lainnya telah sejak lama menyediakan tempat tidur darurat dengan beberapa lusin kasur.

Namun layanan mereka tidak pernah buka 24 jam seperti saat adanya wabah pandemi corona.

Direktur Hotel Bel Esperance, Alain Meuwly mengatakan bahwa proses perubahan itu cukup sederhana.

Baca: Sejak Pandemi COVID-19, Tunawisma di Swiss Rasakan Tidur di Hotel Bintang 3 dan Makan Gratis

Sejak pandemi COVID-19, para tunawisma di Swiss dapat merasakan tinggal di hotel bintang tiga dan mendapat makanan gratis, FOTO: Diambil pada 16 April 2020, Hafida Marsli, seorang perempuan berusia 42 tahun di kamarnya di Bel Esperance bintang tiga. Imigran ini melakukan perjalanan dari Maroko ke Swiss satu dekade lalu untuk mencari kehidupan yang lebih baik. (Fabrice COFFRINI / AFP)

Ia menjelaskan bahwa seluruh staf hotel untuk sementara waktu diliburkan, dan para tim pekerja sosial dibawa ke hotel untuk melayani para penghuni baru, yaitu para imigran dan gelandangan.

Mereka diizinkan untuk tinggal di Hotel Bel Esperance hingga 1 Juni 2020.

Ruang makan dikosongkan, masker dan disinfektan disediakan.

Untuk satu kamar hanya diizinkan ditinggali satu orang.

"Karena tamu hotelnya sedikit berbeda, kami mengeluarkan beberapa gawai yang biasanya Anda temukan di kamar hotel bintang tiga, seperti tablet dan mesin pembuat kopi," kata Meuwly sembari meyakinkan bahwa "tingkat kenyamanan dibuat sama".

Fasilitas yang diberikan sama nyamannya dengan biasanya, yaitu "tempat tidur yang sama, TV, dan terutama Wifi" katanya.

"Itu adalah sesuatu yang tampaknya sangat dihargai semua orang," tambahnya,

Namun demikian, bangunan gedung hotel yang telah berfungsi lebih dari 60 tahun sebagai tempat perlindungan bagi para perempuan yang rentan ini, pada tahun 1996 diubah menjadi sebuah hotel.

Lebih jauh lagi, selain menampung tunawisma, hotel ini juga menawarkan kamar-kamar mewah yang elegan yang satu kamarnya bisa mencapai hingga 600 franc Swiss (setara 9,7 juta rupiah) semalam.

Meuwly mengatakan ia tidak khawatir bahwa tempat bagi tunawisma ini dapat membahayakan bisnisnya begitu krisis berakhir.

Halaman
1234


Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer