Pangeran Charles dan Camilla Hadiri Peringatan VE Day, 75 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO: Pangeran Charles dan Camilla tiba di Balmoral War Memorial Skotlandia untuk mengikuti peringatan VE Day pada 8 Mei 2020. Keduanya mengheningkan cipta selama 2 menit untuk menandai peringatan 75 tahun kemenangan Inggris di Eropa yang menjadi akhir dari Perang Dunia Kedua di Eropa.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Charles, Prince of Wales dan Camilla, Duchess of Cornwal mengikuti peringatan 75 tahun berakhirnya Perang Dunia ke-II.

Keduanya tampak khidmat mengikuti rangkaian acara yang digelar di Balmoral War Memorial, Skotlandia, Britania Raya.

Pasangan tersebut terlihat memberikan penghormatan atas konflik enam tahun Perang Dunia ke-2.

Pangeran Charles terlihat mengenakan busana Highland Day dengan setelah Hunting Stewart -rok khas Skotlandia- dipadukan dengan jas kemeja berdasi Gordon Highlanders dan memakai lencana di kerah.

Ia juga terlihat mengenakan medali beserta simbol kerajaan.

FOTO: Pangeran Charles dan Camilla di Balmoral War Memorial Skotlandia untuk mengikuti peringatan VE Day pada 8 Mei 2020. Keduanya mengheningkan cipta selama 2 menit untuk menandai peringatan 75 tahun kemenangan Inggris di Eropa yang menjadi akhir dari Perang Dunia Kedua di Eropa. (Amy Muir / POOL / AFP)

Keduanya menundukkan kepala setelah meletakkan karangan bunga di bawah monumen Balmoral War Memorial.

Duchess of Cornwall, Camilla terlihat melangkah maju meletakkan karangan bunga yang dipetik dari persinggahannya di Birkhail.

Dengan mengenakan busana 4 Rifles, Camilla ikut menundukkan kepala menghormati para pejuang yang gugur.

Bros resimen Royal Lancers ke-12 ia kenakan untuk menghormati ayahnya, Mayor Bruce Shand yang ikut berjuang dalam peperangan.

Pesannya, dilansir Hello Magazine, Jumat (8/5/2020) terasa mengharukan, berbunyi: "Untuk mengenang ayahku tersayang dan semua perwira dan orang-orang dari Lancers XII, yang berjuang dengan berani memberi kami kedamaian."

Sementara pesan Pangeran Charles, "Dalam kenangan yang abadi, Charles"

FOTO: Terlihat Pangeran Charles meletakkan karangan bunga di Balmoral War Memorial, Skotlandia. (Amy Muir / POOL / AFP)

Charles dan 4000 Kasur Baru untuk Pasien Corona 

Diberitakan sebelumnya, terhitung sekitar 4000 kasur baru resmi disediakan oleh Kerajaan Inggris untuk membantu rumah sakit penampung pasien virus corona atau Covid-19.

Dalam konferensi pers streaming di London timur, Pangeran Charles mengumumkan fasilitas tersebut kepada publik Inggris sebagai langkah baru untuk menangani pandemi yang telah mencapai 1 juta kasus di seluruh dunia.

Selepas Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson positif terinfeksi virus corona, otoritas terkait dilaporkan telah membangun rumah sakit yang dinamai Florence Nightingale (Perawat abad ke-19) yang dibangun hanya dalam sembilan hari.

Rumah sakit tersebut merupakan unit di bawah dari Layanan Kesehatan Nasional / National Health Service (NHS) Inggris.

Putra dan pewaris tertua Ratu Elizabeth II ini meresmikan penyediaan kasur melalui siaran video dari Skotlandia, di mana ia juga berada dalam isolasi setelah dinyatakan positif virus corona.

Baca: Peneliti di Inggris Ungkap Social Distancing Bisa Cegah Penularan Covid-19 hingga Puluhan Juta Orang

Pangeran Charles dan Camilla. (Joe Castro/AFP)

Pangeran Charles ikut memberikan penghormatan kepada semua orang yang terlibat dalam melawan pandemi virus corona.

Ia menyebut "terus terang ini luar biasa" betapa pandemi corona telah mengubah pusat raksasa ExCel menjadi fasilitas tanggap darurat dalam waktu yang singkat.

"Saya adalah salah satu yang beruntung terkena Covid-19 yang (masih) relatif bisa diatasi,"kata Pangeran Charles, dilansir AFP, Jumat (3/4/2020).

"Tetapi bagi sebagian orang, itu akan menjadi hal yang jauh lebih sulit," tambahnya.

"Karena itu saya begitu lega bahwa setiap orang sekarang dapat memiliki jaminan untuk menerima semua perawatan teknis yang mungkin dibutuhkan, serta kesempatan untuk beraktivitas kembali seperti biasa," kata P. Charles.

Baca: Perdana Menteri Inggris Boris Johnson Positif Corona, Begini Perjalanan Kariernya

Antisipasi penyebaran virus corona, pemilihan lokal di Inggris terpaksa harus ditunda selama setahun hingga Mei 2021. Foto: Seorang pria menggunakan masker di depan Istana Buckingham (Glyn KIRK / AFP)

Ia juga mengatakan bahwa pemberian nama Florence Nightingale sebagai 'The Lady of the Lamp' sudah sesuai dengan harapan.

Diketahui Florence Nightingale merupakan pendiri keperawatan modern di Inggris.

"Di dalam masa kegelapan ini, tempat ini (rumah sakit) akan menjadi tempat yang bersinar terang," kata Pangeran Charles yang mengharapkan agar musibah ini tidak berlangsung lama.

Senada dengan itu, Sekretaris Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock mengatakan bahwa Rumah Sakit Nightingale London akan membawa 500 orang terinfeksi corona pada beberapa hari mendatang.

Ia menjelaskan RS tersebut akan merawat pasien positif Covid-19 dengan intensif yang sebagian besar diambil dari Rumah Sakit London lainnya.

Baca: Inggris Berlakukan Denda saat Lockdown, Boris Johnson: Tak Ada PM yang Ingin Lakukan Ini

Suasana di pusat perbelanjaan di Market Street, Manchester, Inggris pada 14 Maret 2020 (PAUL ELLIS / AFP)

Pembunuh Tak Kasat Mata

Rumah sakit umum yang disediakan di sejumlah wilayah di Inggris berjumlah 10 unit dengan memiliki 80 bangsal yang masing-masing berisi 42 kasur.

Saat beroperasi, 10 rumah sakit ini akan membutuhkan lebih dari 16.000 staf medis untuk menjalankan.

Matt Hancock diketahui memuji NHS, lembaga medis yang sengaja dibuat gratis untuk berjuang melawan pandemi covid-19.

Adapun untuk menutup anggaran tersebut, pemerintah Inggris memotong anggaran dari sektor belanja lainnya.

"Di masa-masa sulit ini, pembunuh tak kasat mata ini mengintai kita semua di seluruh dunia, dan fakta bahwa kita memiliki NHS yang lebih bermanfaat daripada sebelumnya," kata Matt Hancock.

Baca: Lawan Virus Corona, McDonalds Tutup Seluruh Gerainya di Inggris dan Irlandia

Ilustrasi virus corona (Kompas)

Sementara itu, terdapat rumah sakit sementara yang dibangun di pusat pameran di Kota Birmingham dan Manchester.

Rumah sakit ini mempunyai kapasitas hingga 3000 tempat tidur.

Kemudian terdapat rumah sakit lainnya yang dibangun di daerah Glasgow.

Lebih jauh lagi, pemerintah Inggris berencana akan membangun dua rumah sakit lain di Bristol, Inggris barat, dan Harrogate di utara yang dapat menampung 1.500 tempat tidur.

Namun demikian, kepala eksekutif NHS, Simon Stevens menyebut pembangunan dua unit RS tersebut tidak terlalu dibutuhkan.

"Ini tergantung pada dukungan publik yang diharapkan dapat berada di rumah saja agar mengurangi kenaikan angka infeksi", kata Simon dalam pernyataan.

Baca: Kota London Jadi Wilayah Inggris Terparah yang Terdampak Covid-19, PM Boris Johnson Bantah Lockdown

Kondisi Panic buying di Inggris (Official Twitter London Ambulance - North West London/LAS_NorthWest)

Adapun warga Inggris telah diberitahu sejak 23 Maret untuk tinggal di rumah sebisa mungkin dan tidak pergi ke luar jika tidak diperlukan.

Ini merupakan bagian dari langkah lockdown guna membendung penyebaran virus corona.

Namun, para pejabat kesehatan menyebut bahwa langkah-langkah pencegahan ini dapat memakan waktu dan berefek pada naiknya jumlah kematian di Inggris yang tembus angka 2921 pada hari Rabu, (1/4/2020).

Baca: Oxford Inggris Siap Ubah Pusat Kota Lebih Ramah bagi Pejalan Kaki dan Pesepeda

Baca: Jelang Dicabutnya Lockdown, Aneka Pusat Toko Tanaman di Inggris Diizinkan Buka Kembali

Baca: Nekat Buka di Tengah Wabah Corona, Sebuah Pub di Leicestershire Inggris Digrebek Polisi

-

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)



Penulis: Dinar Fitra Maghiszha
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer