Sejumlah berita baik terkait penangan Covid-19 kembali bertambah sepekan terakhir.
Dilansir Tribunnewswiki dari Worldometer, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia sebanyak 14.265 kasusper Senin (11/4).
Jumlah kesembuhan pun terus meningkat, saat ini 2.881 orang dinyatakan sembuh.
Serta jumlah pasien meninggal dunia ada 991 orang.
Untuk mengendalikan penyebaran virus corona, banyak upaya pun masih terus dilakukan.
Bukan hanya untuk menekan angka penyebaran, namun juga menangani pasien-pasien positif yang telah terkonfirmasi sampai saat ini.
Baca: Seorang Kakek Positif Corona, Tiap Malam Pimpin Salat Tarawih di Musala, Sempat Menolak Dibawa ke RS
Baca: 7 Karyawan Pusat Grosir Sleman Dinyatakan Positif Corona, Pengunjung Lakukan Rapid Test Massal
Mengutip dari Kompas.com, ada 6 berita gembira terkait kondisi dan penanganan wabah virus corona di Indonesia:
Jumlah pasien virus corona yang dilaporkan tiap harinya terus meningkat.
Pada hari Minggu (10/5/2020), ada 91 pasien sembuh baru yang diumumkan oleh pemerintah.
Sampai pada Senin (11/5) jumlah pasien sembuh sebanyak 2.881.
Ada tambahan kasus virus corona yang dikonfirmasi oleh pemerintah pada hari Minggu (10/5/2020).
Kasus baru tersebut ditemukan di 20 provinsi, sementara14 provinsi lainnya tidak melaporkan adanya kasus baru.
Berikut provinsi-provinsi tersebut :
- Aceh
- Bengkulu
- Jawa Barat
- Kalimantan Utara
- Kepulauan Riau
- Nusa Tenggara Barat
- Sumatera Selatan
- Sumatera Utara
- Lampung
- Maluku Utara
- Maluku
- Sulawesi Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Gorontalo
3. Pemetaan genom virus corona bertambah
Yang paling baru adalah para ilmuwan Indonesia sukses menambah pemetaan materi genetik dari virus corona penyebab Covid-19 yang menginfeksi pasien di Indonesia.
Setidaknya ada 9 isolat virus yang telah berhasil diurutkan saat ini.
Sebelumnya, ada tiga isolat yang telah dipetakan oleh tim ilmuwan Eijkman.
Maka ada penambahan sebanyak 6 isolat.
"Jadi, dari Eijkman ada 7 (isolat yang berhasil diurutkan), kemudian 2 dari Unair" ungkap Direktur Lembaga Biologi Molekular Eijkman Profesor Amin Soebandrio pada Minggu (10/5/2020).
Tiga di antaranya sudah menunjukkan hasil analisis, sementara 6 sisanya masih berada dalam proses analisis.
Analisis genom ini bisa membantu ilmuwan melihat apakah virus corona di Indonesia mempunyai kekerabatan dengan salah satu virus di negara lain.
4. Penggunaan tes cepat molekuler (TCM)
Bukan cuma memakai tes polymerase chain reaction (PCR), pemerintah saat ini juga menggunakan tes cepat molekuler (TCM) untuk memeriksa spesimen pasien Covid-19.
Tes tersebut mulai digunakan di satu laboratorium rumah sakit darurat Wisma Atlet, Kamis (7/5/2020).
Setidaknya, ada 15 mesin TCM yang menyebar di laboratorium seluruh Indonesia.
Hasil tes menggunakan TCM terbilang cukup cepat, yakni kurang lebih 2 jam.
Dilansir Tribunnewswiki dari Kompas.com, 8 Mei 2020, ada 143.453 spesimen yang diperiksa dengan real-time PCR yang selama ini telah berjalan.
Sementara itu, 328 lainnya diperiksa dengan TCM.
Baca: Kabar Gembira, Obat Remdesivir China untuk Tangani Corona Dapat Persetujuan BPOM AS
Diketahui, Indonesia menerima 101 dukungan internasional dan dana bantuan senilai 80.134.024 dollar AS untuk menangani pandemi corona.
Dukungan tersebut terdiri dari 9 dukungan pemerintah, 82 dukungan non pemerintah, dan 10 organisasi internasional.
Lebih detailnya, dukungan yang telah terealisasi sebesar 27.949.405 dollar AS.
Jadi, masih ada sekitar 52.184.619 dollar AS dukungan yang belum terealiasi.
Dukungan pemerintah datang antara lain dari Amerika Serikat, Jepang, Uni Emirat Arab, China, Vietnam, Singapura, Australia, dan Korea Selatan.
Sementara untuk dukungan non pemerintah antara lain datang dari Perancis, Rusia, Jepang, China, Vietnam, Singapura, dan Korea Selatan.
Total dukungan non pemerintah ini mencapai 32.949.084 dollar AS.
6. Ventilator buatan UI lulus uji produk
Ventilator atau alat bantu pernapasan berbiaya rendah yang saat ini sedang dikembangkan oleh Universitas Indonesia (UI) telah lulus uji produk di Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Jakarta.
Pada tahap awal, UI menargetkan akan memproduksi sebanyak 1.000 ventilator dalam waktu satu bulan.
Kelak, ventilator buatan UI akan diserahkan ke rumah sakit-rumah sakit rujukan Covid-19 lewat penggalangan donasi berbagai pihak yang dikoordinir Ikatan Alumni Fakultas Teknik UI (Iluni FTUI).