Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Brigjen Budi Sulistya menjelaskan almarhun Djoko yang menjabat sebagai Panglima TNI periode 2007-2010 tersebut, sebenarnya bisa dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.
"Beliau sebenarnya punya hak dimakamkan di Kalibata, tapi keluarga lebih memilih di Sandiego Hills," kata Budi saat dikonfirmasi.
Prosesi pemakaman yang dilakukan secara militer juga akan dihadiri oleh sejumlah sanak keluarga, kerabat dan pejabat TNI lainnya dengan memperhatikan protokol pencegahan Covid-19.
"Akan dimakamkan siang ini setelah Dzuhur secada militer, tetap (dengan) protokol kesehatan diperhatikan," ujarnya.
Budi menerangkan bahwa Djoko meninggal diakibatkan bukan karena Covid-19, melainkan karena sakit pada bagian otak.
Baca: Jenderal TNI (Purn.) Djoko Santoso, M.Si.
"Setelah kami rawat selama seminggu, Almarhum menghembuskan napas terakhirnya. Karena sakit, bukan karena Covid-19, pecahnya pembuluh darah di otak," tutur Budi.
Djoko Santoso menjabat sebagai Panglima TNI ke-16 periode 2007-2010.
Sebelumnya, ia juga menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) yang ke-24 periode 2005-2007.
Djoko berpulang meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.
Sebelumnya diberitakan, Djoko Santoso yang kini menjabat anggota Dewan Pembina Partai Gerindra wafat pada Minggu (10/5/2020) pagi.
Informasi duka cita tersebut diberikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono.
"Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, ikut berdukacita atas meninggalnya Jendral TNI (Purn) Djoko Santoso pagi ini Minggu di RSPAD," kata Arief melalui keterangannya, Minggu (10/5/2020).
"Semoga almarhum husnul khotimah dan mendapat tempat terbaik di Hadirat-Nya," imbuhnya.
Arief mengungkapkan rumah duka terletak di Jalan Bambu Apus Raya nomor 100, Cipayung, Jakarta Timur.
Namun, ia belum memiliki informasi lebih lanjut terkait pemakaman almarhum Djoko Santoso.
Diketahui, sebelum meninggal, Djoko sempat menjalani operasi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto usai mengalami pendarahan di otak.
Almarhum sempat menjalani perawatan di ruang Cerebrovascular Intensive Care Unit Paviliun Kartika RSPAD Gatot Soebroto sejak Sabtu (2/5/2020).
Djoko Santoso menjabat Panglima TNI sejak 28 Desember 2007 hingga 28 September 2010 pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Setelah tidak aktif di TNI, Djoko Santoso terjun ke dunia politik dan bergabung ke Partai Gerindra pada 2015.
Ia menduduki posisi Wakil Ketua Dewan Pembina dan saat Pilpres 2019, dirinya dipercaya sebagai Ketua Badan Pemenanganan Nasional Prabowo-Sandiaga.
Baca: Riwayat Karier Mantan Panglima TNI Djoko Santoso, Sempat Tolak Tawaran Megawati sebagai Cawapres
Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mantan Panglima TNI Djoko Santoso Akan Dimakamkan di San Diego Hills dan di Kompas.com dengan judul "RSPAD Tegaskan Mantan Panglima TNI Djoko Santoso Meninggal Bukan karena Covid-19".