Peneliti Temukan Gejala Baru yang Tidak Ditemukan di Pasien Positif Corona Lainnya

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pencegahan virus Corona

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Virus corona masih menjadi masalah global saat ini.

Sampai saat ini jumlah kasus virus cororna di seluruh dunia mencapai 4.014.475 kasus per Sabtu (9/5).

Dilansir Tribunnewswiki dari Worldmeters, jumlah pasien sembuh tertulis 1.387.251 orang dan 276.253 lainnya dinyatakan meninggal dunia.

Tidak sedikit pasien yang terjangkit corona mengalami gejala yang tidak dirasakan oleh pasien lainnya. 

Mulai dari ruam kaki sampai kesemutan.  

Pasien yang terjangkit virus corona umumnya akan mengalami gejala umum seperti demam, kelelahan hingga batuk kering.

Seperti yang dikabarkan Organisasi Kesehatan Dunia beberapa waktu silam.

Baca: Kabar Gembira Akhirnya Ilmuwan Indonesia untuk Pertama Kalinya Sukses Memetakan Covid-19

Baca: Ilmuwan Peringatkan Virus Corona Bisa Bermutasi Ciptakan Jenis yang Lebih Mematikan dari Lainnya

Ditambah dengan gejala lain seperti pilek, sakit tenggorokan, hidung tersummbat, sakit, diare, dan hilangnya indera perasa atau bau.

Akan tetapi, belum lama ini, peneliti menemukan beberapa gejala tak biasa yang dialami oleh pasien virus corona.

Melansir berita dari The Guardian pada Sabtu (9/5/2020), berikut ini gejalanya:

1. Ruam kaki

Hematoma atau memar terjadi akibat adanya pengumpulan darah di luar pembuluh darah karena adanya cedera (hellosehat.com)

Pasien Covid-19 di beberapa negara melaporkan merasakan ruam di jari-jari kaki.

Gejala tersebut hampir sama dengan chilblains.

Childblains adalah lesi di tangan dan kaki yang umumnya dirasakan penderita Covid-19 dengan usia kanak-kanak.

Kondisi tersebut disebut dengan Covid toe.

Ruam bisa berbentuk lesi merah atau ungu dan ditemuan di sisi atau telapak kaki bahkan pada tangan dan jari.

The European Journal of Pediatric Dermatology melaporkan, kasus Covid-19 terjadi pada anak-anak dan remaja di Italia.

Ruam yang ditemukan tak seperti ruam lain terkait virus corona.

Sebelumnya gejala tersebut belum pernah diteliti.

2. Konjungtivitis atau mata merah

Ilustrasi mata merah (depositphotos)
Halaman
12


Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
BERITA TERKAIT

Berita Populer