Kebijakan ini merupakan satu dari sekian langkah awal untuk membuka kembali kebijakan lockdown secara bertahap.
Sebuah sumber dari pejabat senior, dikutip BBC, Sabtu (9/5/2020) ini menyebut bahwa pusat-pusat aneka toko tanaman akan dibuka mulai Rabu (13/5).
Namun, syarat yang harus dipenuhi adalah pengunjung diharuskan mematuhi jarak antar-individu.
Sementara itu, para pemilik toko tanaman juga diminta untuk mengendalikan jumlah pengunjung yang datang.
Baca: Dukung Pengurangan Emisi Global, Pemerintah Inggris Minta Warganya Bersepeda dan Berjalan Kaki
Ini dilakukan agar pengunjung tidak berdesak-desakan dan dapat tetap menjaga jarak 2 meter satu sama lain.
Izin dibukanya toko tanaman tidak berlaku bagi kedai-kedai kafe di dalam toko.
Kafe di dalam toko masih diharuskan untuk tutup untuk menghindari pertemuan kelompok.
Ditanya soal kebijakan membuka kembali pusat toko tanaman, Perdana Menteri Inggris Raya, Boris Johnson membenarkan hal tersebut.
Melalui arahan resminya yang dijadwalkan pada Minggu (10/5), Boris akan mengeluarkan panduan pusat untuk otoritas lokal untuk membuka pusat toko tanaman namun tetap menutup kafe atau taman bermain yang berdekatan dengan pusat perbelanjaan.
Seorang pejabat senior pemerintahan Inggris menyebut "Pusat pertokoan tanaman biasanya berada di udara yang bebas dan tempat yang lebar, di mana risiko penularan virus corona akan lebih sedikit"
"Dengan ditaatinya aturan social-distancing ini, kami percaya mereka dapat membuka lockdown dengan aman mulai minggu depan" tulis pernyataan tersebut.
Baca: Seorang Perempuan di Inggris Akui Nyawanya Selamat Berkat Infeksi Corona, Kok Bisa?
Kebijakan yang sama juga dilakukan oleh tetangga Inggris, yakni Wales.
Pemerintah Wales menyebut akan membuka pusat pertokoan tanaman pada Senin (11/5).
Koordinator Menteri Wales, Mark Drakeford mengumumkan adanya perubahan kebijakan untuk lockdown di mana warga diizinkan untuk berolahraga lebih dari sekali sehari.
Namun, Mark memperingatkan bahwa 'terlalu cepat' untuk melangkah lebih jauh.
Diberitakan sebelumnya, sebuah pub di daerah Leicestershire, Inggris, Britania Raya digrebek polisi setelah ketahuan tetap buka di tengah wabah corona, Rabu (6/5/2020) waktu setempat.
Pemilik pub selanjutnya didenda setelah ketahuan menyembunyikan tiga orang peminum di ruang bawah tanah.
Berkat kejadian ini, pemilik pub disuruh membayar denda serta mendapat peringatan keras dari pihak berwajib.