Tanpa Dana yang Cukup, WFP Memperingatkan Dunia Bisa Hadapi Pandemi Ganda: Covid-19 dan Kelaparan

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(ILUSTRASI Pandemi Covid-19 bisa picu kelaparan) Antrian orang-orang yang membutuhkan dengan piring di tangan di luar rumah Samantha Murozoki di Chitungwizaon pada 5 Mei 2020, di mana dia memberi makan orang kurang mampu makanan gratis selama pemerintah memberlakukan periode penguncian COVID-19 coronavirus di Zimbabwe. Dengan bantuan sukarelawan, Samantha Murozoki menyajikan lebih dari 100 makanan hangat per hari dari rumahnya kepada keluarga kurang mampu yang pendapatan rumah tangganya telah terputus oleh penutupan semua pasar informal selama penutupan.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - World Food Programme (WFP) PBB memperingatkan dunia akan terjadinya 'mega-kelaparan' jika tidak menyediakan dana yang cukup untuk memerangi dampak pandemi virus corona di negara-negara miskin.

"Apa yang kita hadapi sekarang adalah pandemi ganda," kata direktur eksekutif WFP David Beasley saat konferensi di Jenewa pada hari Kamis (7/5/2020), diberitakan Aljazeera.

Beasley mengatakan badan pangan PBB sendiri telah membantu hampir 100 juta orang.

Menurutnya program seperti itu penting untuk dilakukan secara terus menerus.

Baca: Tuduh China Penyebab Pandemi Virus Corona, Donald Trump: Lebih Buruk dari Serangan Pearl Harbor

Baca: Kasus Positif Covid-19 Capai 20 Ribu Sehari, Trump Berencana Bubarkan Gugus Tugas Virus Corona

"Kecuali kita dapat terus menjalankan operasi penting itu, pandemi kesehatan akan segera diikuti oleh pandemi kelaparan," katanya.

"Tidak ada pertanyaan. Mega-kelaparan berada di ambang kita sekarang."

"Sebelum Covid-19 seperti sekarang ini, kami sudah memiliki 135 juta orang, seperti yang saya katakan, berbaris di ambang kelaparan. Itu di samping 821 juta orang yang kelaparan kronis."

PBB mengeluarkan permohonan pendanaan baru

Sementara itu, PBB mengeluarkan permohonan dana baru sebesar 4,7 juta USD.

"(Dana itu) untuk melindungi jutaan nyawa dan membendung penyebaran coronavirus di negara-negara rapuh," kata pihak PBB.

PBB sendiri sudah mencatat sembilan negara tambahan yang dianggap rentan terhadap dampak dari Pandemi Covid-19, antara lain: Benin, Djibouti, Liberia, Mozambik, Pakistan, Filipina, Sierra Leone, Togo, dan Zimbabwe.

Infeksi Covid-19 diperkirakan akan memuncak di negara-negara termiskin di dunia dalam tiga hingga enam bulan ke depan, menurut perkiraan PBB.

"Efek paling merusak dan destabilisasi" dari pandemi coronavirus novel "akan terasa di negara-negara termiskin di dunia," kata kepala urusan kemanusiaan PBB, Mark Lowcock, dalam sebuah pernyataan.

"Kecuali jika kita mengambil tindakan sekarang, kita harus siap menghadapi peningkatan yang signifikan dalam konflik, kelaparan dan kemiskinan. Momok beberapa kelaparan muncul," katanya memperingatkan.

(ILUSTRASI Pandemi Covid-19 bisa picu kelaparan) Antrian orang-orang yang membutuhkan dengan piring di tangan di luar rumah Samantha Murozoki di Chitungwizaon pada 5 Mei 2020, di mana dia memberi makan orang kurang mampu makanan gratis selama pemerintah memberlakukan periode penguncian COVID-19 coronavirus di Zimbabwe. Dengan bantuan sukarelawan, Samantha Murozoki menyajikan lebih dari 100 makanan hangat per hari dari rumahnya kepada keluarga kurang mampu yang pendapatan rumah tangganya telah terputus oleh penutupan semua pasar informal selama penutupan. (Jekesai NJIKIZANA / AFP)

Dirjen WHO Tak Ingin Buang Waktu Menanggapi Kritik Miring

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menanggapi berbagai kritik yang diberikan Presiden Donald Trump terhadap lembaga yang ia pimpin.

Tedros memilih fokus pada tugasnya dan tak ingin membuang kesempatan yang ada

"Kami tidak membuang waktu," katanya pada sebuah Briefing, Jumat (1/5/2020), diberitakan Aljazeera.

Komentar tersebut muncul dalam sebuah pertemuan komite darurat WHO untuk pertama kali, sejak deklarasi tiga bulan lalu.

Meski situasi belum bisa dikatakan membaik, Tedros mengatakan masih ada waktu untuk berusaha.

ILUSTRASI - Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus ketika menyampaikan deklarasi virus corona sebagai ancaman darurat kesehatan global, Jumat (31/1/2020) (Tangkap Layar video bbc.com)

Baca: Mobil WHO Pembawa Sampel Uji Virus Corona Diserang, Pejabat Terluka dan Supir Meninggal Dunia

Baca: World Health Organization (WHO)

Halaman
12


Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer