Terlihat dari data tersebut, penambahan kasus Covid-19 masih menunjukkan adanya penularan yang cukup cepat.
Lantas, jika terus bertambah kasus Covid-19, kapan wabah virus corona ini berakhir di Indonesia?
Sebuah riset yang dilakukan oleh Singapore University of Technology and Design (SUTD) menunjukkan hasil jika wabah Covid-19 di Indonesia akan berakhir pada 7 Oktober 2020.
SUTD merupakan salah satu universitas ternama di Singapura, yang berfokus pada kajian studi teknologi dan desain.
Hasil riset yang diungkap diambil dari situs web ddi.sutd.edu.sg, dengan update terakhir pada 5 Mei 2020.
"Situs ini menyediakan pemantauan prediktif berkelanjutan Covid-19 sebagai pelengkap pemantauan tradisional atau praktik prediksi tradisional," demikian keterangan yang tertera di bagian pengenalan.
Baca: Ikut Andil dalam Penanganan Covid-19, Walkot Probolinggo Sumbang Semua Gajinya untuk Warga Terdampak
Baca: Muhadjir Effendy Tegur Keras Anies Baswedan Terkait Bantuan Sosial untuk Warga DKI Jakarta
Baca: Keputusan Evaluasi PSBB Bandung, Pemotor dan Ojol Boleh Boncengkan Penumpang
Dalam penghitungannya, SUTD menggunakan model SIR (Susceptible-Infected-Recovered) yang dipadukan dengan data harian Virus Corona yang diperbarui dari berbagai negara.
Prediksi akhir wabah Virus Corona juga dicantumkan bersama prediksi pergeseran tanggal atau deviasi.
Sehingga dari pemodelan tersebut akan terlihat kurva siklus hidup pandmi dan tanggal berakhirnya secara teoritis yang didasarkan dari kode-kode dari Milan Batista dan data dari Our World in Data.
Kemudian, hasil prediksi berakhirnya pandemi virus corona di seluruh dunia akan berakhir pada 20 Desember 2020.
Namun perkiraan tersebut dapat bergeser sebanyak 5,9 hari.
SUTD juga mencantumkan prediksi berakhir wabah COVID-19 di Indonesia, yakni pada 7 Oktober 2020, dengan deviasi 14,9 hari.
Bahkan, negara-negara besar lainnya juga turut dimasukkan dalam data SUTD, diantaranya yaitu Amerika, Inggris, dan Italia.
Berikut daftar prakiraan berkahirnya masa pandemi corona di berbagai negara secara teoritis menurut penelitian data dari SUTD.
- Amerika Serikat: prediksi berakhir 10 Oktober 2020, deviasi 7,4 hari.
- Singapura: prediksi berakhir 29 September 2020, deviasi 48 hari.
- Inggris: prediksi berakhir 16 September 2020, deviasi 6 hari.
- Italia: prediksi berakhir 15 September 2020, deviasi 20,5 hari.
- Arab Saudi: prediksi berakhir 11 September 2020, deviasi 22,1 hari.
Baca: Tuduh China Penyebab Pandemi Virus Corona, Donald Trump: Lebih Buruk dari Serangan Pearl Harbor
Baca: Profesor Peneliti Virus Corona di Amerika Ditembak Mati saat Temukan Fakta Mengejutkan Covid-19
Baca: Mengenal Sosok Jang Hansol, Youtuber Korea yang Ceritakan Kasus Pelarungan ABK Indonesia
- India: prediksi berakhir 31 Agustus 2020, deviasi 11,2 hari.
- Jepang: prediksi berakhir 30 Agustus 2020, deviasi 20,2 hari.
- Perancis: prediksi berakhir 17 Agustus 2020, deviasi 2,1 hari.
- Jerman: prediksi berakhir 16 Agustus 2020, deviasi 2,3 hari.
- Spanyol: prediksi berakhir 11 Agustus 2020, deviasi 14,6 hari.
Walaupun begitu, SUTD pun juga mengingatkan jika prediksi ini dapat berubah sewaktu-waktu karena hanya bersifat teoritis.
Prediksi yang muncul pun belum tentu tepat karena dipengaruhi oleh faktor alam juga.
Di situs web SUTD juga mencantumkan disclaimer, bahwa riset ini hanya untuk keperluan edukasi dan penelitian dan mungkin terdapat kesalahan.
Peringatan pun dituliskan yang berbunyi, "Pembaca harus menyikapi prediksi apa pun dengan hati-hati. Optimisme berlebihan berdasarkan perkiraan tanggal akhir berbahaya, karena dapat mengendurkan kedisiplinan dan kendali, menyebabkan virus dan kembali berputar, dan harus dihindari."
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Prediksi Kapan Virus Corona Berakhir di Indonesia Menurut Hasil Penelitian Universitas Singapura,