Berdasarkan dari berita yang beredar, tiga jenazah ABK asal Indonesia tersebut dibuang ke laut oleh kapal China.
Video tersebut langsung viral setelah diunggah Jang Han Sol, YouTuber Asal Korea Selatan dalam kanal YouTube miliknya, Korea Roemit.
Jang Han Sol menampilkan adanya pemberitaan yang sat ini telah menjadi sorotan dan ramai dibicarakan oleh masyarakat Korea.
Informasi yang disampaikan YouTuber yang fasih berbahasa Jawa ini terkait dengan ABK Indonesia yang bekerja dikapal China, Longxing 629.
Baca: Mengenal Sosok Jang Hansol, Youtuber Korea yang Ceritakan Kasus Pelarungan ABK Indonesia
Baca: Jenazah ABK Indonesia Dibuang ke Laut: Kapten Kapal Sebut Dilarung, China Klaim Sesuai Standar
Kondisi para ABK ini bisa dibilang memprihatinkan, bahkan mereka dieksploitasi dan bekerja dengan durasi yang tidak bisa diterima akal sehat.
Berdasarkan berita yang beredar, para ABK tersebut harus bekerja selama 18 jam dan hanya diberi waktu 6 jam untuk beristirahat.
Kapal Longxing membawa perbekalan seperti makanan dan minuman.
Lebih parahnya, ABK Indonesia tidak diizinkan meminum air mineral.
Air mineral hanya boleh diminum oleh para nelayan China, sementara ABK ini hanya boleh meminum air laut yang difilter.
Para ABK mengaku menjadi pusing sebab meminum air itu sampai kesehatan memburuk dan meninggal dunia.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti pun memberi komentar mengenai video tersebut.
Susi Pudjiastuti mengaku geram dengan video viral jenazah ABK asal Indonesia yang dilempar ke laut oleh kapal China tersebut.
Wanita nyentrik ini juga mengungkit kasus Benjina yang pernah mencuat ketika dirinya masih menjabat.
Susi Pudjiastuti, berpendapat jika kasus yang sama sudah terjadi ratusan selama bertahun-tahun.
Oleh sebab tu, Susi Pudjiastuti menyebutkan Ilegal Unreported Unregulated Fishing ( IUUF) perlu dihentikan.
Susi Pudjiastuti menyampaikan hal tersebut lewat akun Twitter-nya, @susipudjiastuti Rabu (7/5/2020) malam.
Dilansir dari akun Twitter-nya, Susi Pudjiastuti memposting berita di Kompas.com soal video viral ABK asal Indonesia yang dilempar ke laut di kapal China.
Kemudian Susi Pudjiastuti juga menyertakan permberitaan di media korea dari seorang Youtuber Jang Hansol.
Susi Pudjiastuti juga mencoba mengingatkan kasus Benjina.
Menurut Susi Pudjiastuti, hal ini harus dihentikan.
Baca: Susi Pudjiastuti
Baca: Viral Video Jenazah ABK Indonesia di Kapal China Dibuang ke Laut, Ada Kemungkinan Eksploitasi
Bahkan ia sudah meneriakkan Ilegal Unreported Unregulated Fishing harus dihentikan sejak tahun 2005.
"Itulah kenapa Ilegal Unreported Unregulated Fishing harus dihentikan.
Ingat dulu kasus Benjina ?
Dibawah ini berita dari Korea," tulis Susi Pudjiastuti.
Susi Pudjiastuti juga menjelaskan bagaimana Ilegal Unreported Unregulated Fishing ada kejahatan yang mengambil ketahanan pangan kita.
Maka solusinya yaitu menenggelamkan kapal itu.
"Ilegal unreported unregulated Fishing = Kejahatan yg mengambil kedaulatan sumber daya ikan kita= sumber Protein = Ketahanan Pangan= TENGGELAMKAN !!!!!!!!!!!,
Saya sudah teriak sejak tahun 2005." ungkap Susi melalui laman Twitternya.
Susi Pudjiastuti juga mengimbuhkan dan kembali menjelaskan perkara Ilegal Unreported Unregulated Fishing.
Dia berpendapat jika Ilegal Unreported Unregulated Fishing ( IUUF) merupakan kejahatan lintas negara.
Berikut narasi unggahannya.
"Ilegal Unreported Unregulated Fishing :
1. Kejahatan lintas negara, dilakukan di beberapa wilayah laut beberapa negara, oleh crew, abk dr beberapa negara, hasil tangkapannya dijual ke beberapa negara, melanggar hukum banyak negara.
2. Disitu juga ada Pelanggaran :Kedaulatan wilayah & sumber daya kelautan perikanan;
Duane/ Penyelundupan segala komoditi bukan hanya ikan yg dicuri tapi juga satwa2 langka, Narkoba & Kejahatan Kemanusiaan/ perbudakan modern;
Kejahatan yg sangat lengkap dan jahat luarbiasa," terangnya.
Kejahatan IUUF ini sangat serius, dan pemerintah telah membentuk satgas penangannya.
"Search di google dll.ttg Ilegal Fishing banyak video & riset ttg itu.
Begitu seriusnya kejahatan ini America/Obama sampai membentuk Task Force IUUF.
Indonesia di bawah Pak Jokowi jg membuat Satgas 115.
Yg dulu rencananya akan dibuat multi door menangani semua kejahatan di Laut," tulisnya menambahkan.