Pola Tidur Bermasalah saat Puasa Ramadan? Ini 5 Kiat Mengatasinya

Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi tidur

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tidur sangat penting bagi kesehatan kita karena saat itulah manusia dapat beristirahat penuh.

Namun, saat menjalankan puasa Ramadan, banyak yang mengalami perubahan pola tidur.

Beberapa dari mereka juga merasa kurang tidur atau kebutuhan istirahatnya belum tercukupi.

Pola tidur yang bermasalah bisa memiliki dampak buruk pada fungsi tubuh saat siang hari.

Dampak itu misalnya gangguan suasana hati, dan menciptakan peningkatan risiko cedera.

Dilansir dari Kompas.com, menurut pakar pengobatan masalah tidur dari London Sleep Centre Dubai, Kate Bridle, tubuh manusia sangat memerlukan makanan, minuman, dan tidur yang berkualitas.

"Tubuh kita membutuhkan semua ini agar tidak mudah merasa kelelahan, emosi terkontrol, dan fungsi tubuh berjalan dengan baik," ucap dia.

Ilustrasi tidur (massagemag.com)

Lantas, bagaimana puasa bisa mempengaruhi pola tidur kita?

Baca: Ramadan di Tengah Pandemi Corona, Ini 8 Buah yang Cocok Dikonsumsi saat Sahur untuk Jaga Imunitas

Baca: Ramadan di Tengah Pandemi Corona, Ini Tips Aman Berpuasa untuk Penderita Autoimun

Melansir laman Almadina Institute, berpuasa di bulan Ramadan mengakibatkan perubahan pola makan.

Asupan kalori meningkat pada malam hari, waktu makan bergeser, kadar kortisol dan insulin juga meningkat pada malam hari di bulan ramadhan.

Kadar kortisol sangat diperlukan tubuh saat kita stres dan kortisol yang terlalu sedikit bisa mengakibatkan kelelahan kronis.

Selain itu, peningkatan kadar kortisol dan insulin juga membuat nafsu makan meningkat.

Itu sebabnya, banyak orang makan dalam porsi besar ketika malam tiba.

Hal ini tentu dapat meningkatkan berat badan, menurunkan fungsi kekebalan tubuh, dan meningkatkan risiko penyakit kronis.

Tingginya kadar kortisol dan insulin, yang ditambah dengan tingginya nafsu makan serta pola makan buruk, turut berpengaruh negatif pada pola tidur kita.

Selain itu, makan berlebihan menjelang waktu tidur bisa meningkatan refluks asam ke kerongkonan yang mempengaruhi kualitas tidur kkita.

Oleh karena itu, pola makan sehat sangat penting untuk menjaga kualitas tidur kita selama bulan ramadhan.

Puasa mempengaruhi tidur REM Riset yang diterbitkan dalam Sleep and Biological Rhytms menemukan adanya pengurakan signifikan dalam latensi tidur selama ramadhan dan tidur REM.

Baca: Lelah Padahal Cuma Bermalasan Saat Puasa Ramadan di Rumah? Bisa Jadi Kamu Kurang Gerak, Yuk Perbaiki

Latensi tidur merupakan waktu yang dibutuhkan seseorang agar bisa tertidur pulas.

Dengan kata lain, mereka yang berpuasa bisa tertidur lebih cepat tetapi mengalami pengurangan durasi dalam fase tidur REM.

Padahal, tidur REM sangat penting agar tubuh bisa berfungsi optimal.

Halaman
12


Penulis: Febri Ady Prasetyo
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer