Media Inggris British Broadcasting Company atau BBC memberitakan kabar meninggalnya Didi Kempot melalui akun twitter-nya.
Dilansir dari Kompas.com, kicauan itu diunggah malam ini pukul 19.10 WIB.
Namun, BBC sempat melakukan kesalahan dalam pemberitaan ini.
Media ternama asal Inggris itu kemudian menghapus tweet pertama dan mengunggah tweet baru yang ditulis, "Penyanyi folk Didi Kempot telah meninggal, penyebab kematiannya belum diketahui."
Hingga berita ini diunggah, belum ada berita di BBC, baru kicauan di Twitter saja.
Baca: Jadi Brand Ambassador, Shopee Sampaikan Duka Mendalam Atas Kepergian Didi Kempot
Baca: Manajer Ungkap Kondisi Kesehatan Didi Kempot Sebelum Meninggal Dunia
Sementara itu di Suriname di mana penyanyi bernama asli Dionisius Prasetyo ini sangat populer di sana, kabar kematiannya juga diberitakan media online.
Dwtonline.com menuliskan judul berita " Didi Kempot meninggal karena serangan jantung".
Dwtonline mendasarkan pemberitaannya dari kanal YouTube Kompas TV, dan mengutip pernyataan eks penyiar senior kenamaan di Suriname, Jurmic Partodongso.
"Dia telah berkontribusi dalam melestarikan bahasa Jawa melalui lagu-lagunya.
Saya pikir tidak ada orang Suriname yang tidak mengenalnya," kata Jurmic Partodongso.
Didi Kempot diketahui kerap menggelar konser di Suriname, negara yang terletak di Amerika Selatan.
Oleh karenanya, lagu-lagu Didi Kempot sangat terkenal di Suriname, seperti Angen Paramaribo, Layang Kangen, dan Ali-ali.
Dwtonline juga memberitakan, dua bulan lalu Didi Kempot manggung bareng Stanlee Rabidin, penyanyi Suriname yang sangat mencintai budaya Jawa.
Baca: Kangen Nickerie dan 4 Lagu Populer Didi Kempot yang Penuh Makna dan Terkenal di Luar Negeri
Baca: Stasiun Balapan dan Persis Solo: Sejumput Kenangan Didi Kempot dengan Sepak bola Indonesia
Mereka berduet di Purwokerto dan menyanyikan lagu Pamer Bojo. Media Suriname lainnya yang memberitakan Didi Kempot meninggal dunia adalah culturu.com.
Di judul beritanya, media tersebut menuliskan "Penyanyi terkenal Didi Kempot meninggal dunia", dengan menampilkan foto Didi Kempot sedang konser.
Culturu menyertakan kronologi meninggalnya Didi Kempot, yang tidak sadarkan diri saat dilarikan ke rumah sakit hingga mengembuskan napas terakhirnya di RS Kasih Ibu, Jawa Tengah.
Media tersebut juga mencantumkan julukan Didi Kempot yakni The Godfather of Broken Hearts, karena lagu-lagunya yang bertema kesedihan, percintaan, dan patah hati.
Menutup pemberitaan, Culturu menuliskan konser terakhir Didi Kempot di Suriname adalah Oktober 2018 yang bertajuk Layang Kangen Tour.
"Saat konser, Kempot menerima penghargaan dari Presiden Desi Bouterse atas kecintaannya kepada Suriname."
"Kempot telah menggelar 10 konser selama 20 tahun terakhir di Suriname, yang semua tiketnya habis terjual," demikian yang ditulis Culturu.
Untuk mengenang Didi Kempot, berikut profil dan fakta penyanyi campur sari ini, dilansir dari Tribunnews.com.
Baca: Didi Kempot
Didi Kempot lahir di Solo, 31 Desember 1966.
Didi Kempot merupakan putra dari pelawak di Kota Solo, Ranto Edi Gudel (almarhum), yang dikenal dengan nama Mbah Ranto.
Didi Kempot juga saudara pelawak senior yaitu Mamik Podang.
Penyanyi yang terkenal dengan lagu Stasiun Balapan ini sejak kecil menikmati kehidupan di Surakarta.
Didi Kempot diketahui tidak menamatkan bangku sekolah.
Baca: INNALILLAHI WA INNA ILAIHI ROJIUN: Penyanyi Didi Kempot Meninggal Dunia Pagi Ini di RS Kasih Ibu
Sejak kecil, Didi Kempot dikenal sebagai anak yang nekat dan berani.
Sejak kelas 3 SMP, Didi Kempot sudah mulai mengamen.
Hal tersebut Didi Kempot lakukan terlepas Didi Kempot anak pelawak yang sedang berjawa pada saat itu.
Menurut Didi Kempot, mengamen bagaikan tes mental untuk dirinya.
Didi Kempot rela menjual sepeda untuk membeli sebuah gitar untuk mengamen.
Didi Kempot mengawali kariernya sebagai musisi jalanan atau pengamen sejak 1984 hingga 1989.
Pada 1984, Didi Kempot mulai menekuni profesi sebagai pengamen di Solo
Dua tahun kemudian, Didi Kempot dan teman-temannya merantau ke Jakarta.
Saat berada di Jakarta, Didi Kempot mengontrak rumah bersama teman-temannya.
Baca: Didi Kempot Meninggal Dunia, Sang Kakak Ungkap Almarhum Sempat Keluhkan Sakit dan Panas
Saat itu, Didi telah menciptakan beberapa lagu hingga akhirnya ia bertekad untuk hijrah ke Jakarta dan berharap lagunya dilirik oleh produser.
Keberuntungan berpihak pada Didi Kempot saat seorang produser mengajaknya masuk ke dapur rekaman.
Didi Kempot memiliki ciri khas dengan pakaian khas Jawa yang lengkap dengan blankon.
Sejak saat itu Didi Kempot mulai muncul di televisi nasional membawakan lagu campursari.
Single Stasiun Balapan merupakan satu lagu paling populer milik Didi Kempot.
Nama Didi Kempot pun semakin dikenal masyarakat berkat lagu tersebut.
Stasiun Balapan merupakan album perdana Didi Kempot.
Ia merekam lagu tersebut pada 1998, kemudian albumnya berhasil diluncurkan satu tahun setelahnya.
Bahkan, berkat lagi tersebut dirinya dinobatkan sebagai Duta Kereta Api.
Baca: Sosok Yan Vellia, Istri Didi Kempot yang Jarang Tersorot Media, Sama-sama Berkarier di Dunia Musik
Meski telah lebih dari 30 tahun menjadi penyanyi campursari, pamor Didi Kempot masih sangat tinggi.
Eksistensi Didi Kempot menjadi seorang musisi terbilang 'tahan banting.'
Bahkan sejak tahun lalu, Didi Kempot kembali naik daun di kalangan anak muda.
Kalangan anak muda menyebut Didi Kempot sebagai 'Sobat Ambyar'.
Tak hanya itu, terdapat sebutan 'Sad Boy' dan 'Sad Girl' untuk para penggemar Didi Kempot.
Didi Kempot juga diberi sebutan spesial sebagai The Godfather of Broken Heart.
Baca: Ciptakan Lebih dari 700 Lagu, Didi Kempot Punya Penggemar hingga Korea Selatan
'Lord Didi' menjadi panggilan baru Didi Kempot yang dibuat oleh penggemar Didi Kempot.
Hal tersebut karena lagu-lagu Didi Kempot yang menceritakan tentang kesedihan dan kisah patah hati.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Didi Kempot Meninggal, Media Inggris dan Suriname Ikut Beritakan"