Perbedaan Falsafah Corak Batik Parang dan Truntum, Kunci Jawaban Soal Belajar dari Rumah di TVRI SMP

Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Melia Istighfaroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Materi Belajar dari Rumah di TVRI untuk SMP pada Senin (4/5/2020) akan membahas tentang Kain Batik

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Program Belajar dari Rumah di TVRI yang telah dimulai sejak 13 April 2002 lalu kini telahb memasuki minggu keempat.

Sama seperti pekan-pekan sebelumnya, pada minggu keempat ini Belajar dari Rumah di TVRI masih akan menayangkan berbagai materi pelajaran untuk semua jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, SD/MI, SMP, hingga SMA.

Khusus untuk SMP, Belajar dari Rumah di TVRI yang tayang pada Senin (4/5/2020) pukul 09.30- 10.00 WIB akan membahas mengenai Kain Batik.

Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia berupa kain yang dilukis menggunakan canting dan malam membentuk motif-motif khas.

Dikutip dari Bobo.grid, pada 2 Oktober 2009, UNESCO bahkan telah menetapkan batik sebagai salh satu warisan dunia yang harus dilestarikan.

Sejak itulah, tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional.

Kata berasal dari bahasa Jawa, yaitu ‘amba’ dan ‘nitik’, yang artinya menulis titik.

Baca: Batik

Baca: Situs Batu Berak Lampung

Setelah selesai pemaparan materi dalam setiap segmennya, akan muncul pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa-siswi SMP.

Berikut Tribunnewswiki.com sajikan soal pertanyaan dari materi pelajaran tentang Kain Batik pada program Belajar dari Rumah di TVRI Senin (4/5/2020) khusus SMP:

1. Kini batik dapat kita jumpai di luar provinsi Jawa.

Menurut pendapatmu, apakah filosofi batik di luar Jawa sama dengan batik yang berasal dari Jawa?

2. Terdapat dua corak batik yang dipakai keluarga kerajaan, yaitu Parang dan Truntum.

Menurutmu, bagaimana perbedaan falsafah kedua corak batik tersebut?

3. Jika kamu diwariskan keterampilan membatik, bagaimana cara kamu mengajarkan keterampilan batik kepada temanmu agar menjadi keterampilan yang diminati?

Dan berikut ini jawaban dari soal-soal di atas:

1. Soal: Kini batik dapat kita jumpai di luar provinsi Jawa.

Menurut pendapatmu, apakah filosofi batik di luar Jawa sama dengan batik yang berasal dari Jawa?

Jawaban:

Filosofi Batik diluar Pulau Jawa sangat berbeda dengan Batik yang berasal dari Jawa.

Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan struktur sosial dan wilayah, perbedaan tingkat kemakmuran, perbedaan sumber daya alam yang dimiliki d idaerah tersebut.

Selain itu, juga terdapat perbedaan sejarah asal usul daerah tersebut.

2. Soal: Terdapat dua corak batik yang dipakai keluarga kerajaan, yaitu Parang dan Truntum.

Menurutmu, bagaimana perbedaan falsafah kedua corak batik tersebut?

Jawaban:

Corak Batik Parang memiliki falsafah yaitu hanya Raja dan kerabatnya saja yang boleh memakai Batik Parang tersebut, dan inilah yang menjadikan motif Batik Parang yaitu besar dan kecilnya yang memiliki arti status sosial dari pemilik Batik Parang tersebut.

Sedangkan corak Batik Truntum memiliki falsafah cinta yang tumbuh kembali, cinta yang abadi, tulus serta semakin lama semakin bertumbuh.

Corak Batik Truntum ini sering dipakai oleh orangtua pengantin saat acara pernikahan, hal ini memiliki makna bahwa cinta yang semakin bertumbuh akan terjadi dan dimiliki oleh kedua mempelai.

3. Soal: Jika kamu diwariskan keterampilan membatik, bagaimana cara kamu mengajarkan keterampilan batik kepada temanmu agar menjadi keterampilan yang diminati?

Jawaban:

Berikut adalah beberapa cara mengajarkan keterampilan batik kepada teman:

  • Keterampilan membatik adalah istimewa, karena tidak semua orang mampu dan bisa memiliki keterampilan untuk membatik tersebut
  • Keterampilan membatik juga dapat melestarikan budaya bangsa Indonesia yang terkenal akan kain batiknya
  • Memberikan hasil batik kreasi yang cantik dan inovatif
  • Mengajarkan cara membatik secara sabar dengan perlahan agar mereka juga berminat dan tertarik untuk bisa membatik sendiri
  • Menunjukkan pengusaha batik yang telah sukses dan berhasil mengharumkan nama Indonesia di tingkat nasional maupun Internasional

Untuk pemeparan lebih lanjut, adik-adik bisa menyaksikan video tentang Kain Batik berikut ini:

Baca: Taman Nasional Betung Kerihun

Baca: Masjid Agung Banten

Panduan untuk Tayangan yang Menekankan Kompetensi Literasi

Panduan untuk Orangtua

Berikut hal yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu meningkatkan kompetensi literasi anak dari melihat tayangan:

1. Jika memungkinkan, perhatikan apakah anak menyimak tayangan dengan baik.

2. Ajaklah anak berdiskusi setelah menyaksikan tayangan program dengan memperhatikan kesantunan berbahasa.

3. Pandulah anak mengerjakan tugas yang disampaikan dalam tayangan.

4. Berikanlah semangat dan bantuan kepada anak untuk melakukan aktivitas pembelajaran lainnya sebagai umpan balik dari hasil tayangan program.

5. Bacalah hasil pekerjaan anak. Berikanlah semangat, motivasi, dan inspirasi dari kehidupan yang dapat menguatkan karakter anak.

Panduan untuk Siswa

Berikut hal yang dapat kamu lakukan untuk membantu meningkatkan kompetensi literasi dari melihat tayangan:

1. Siapkan alat tulis sebelum tayangan. Simaklah tayangan dengan baik untuk memahami keseluruhan ide pokok dan bukti pendukung informasi dengan data yang akurat dan juga tepat.

2. Berdiskusilah dengan orang tua atau saudaramu untuk merumuskan dugaan yang masuk akal yang dapat diuji tentang bagaimana atau mengapa sesuatu terjadi dengan sangat tepat berdasarkan tugas yang diberikan.

3. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar ketika menuliskan pendapat atau gagasan.

4. Pastikan referensi atau rujukan yang kamu ambil adalah rujukan yang akurat dan benar.

5. Kutiplah informasi yang memiliki nilai kebaruan, relevan dengan kondisi sekarang, dan potensial untuk diwujudkan.

6. Berkomunikasilah dengan baik dengan melihat situasi kondisi lawan bicara serta gunakan memperhatikan norma kesopanan.

(Tribunnewswiki.com/Ami Heppy/ Dinar)



Penulis: Amy Happy Setyawan
Editor: Melia Istighfaroh
BERITA TERKAIT

Berita Populer