Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia berupa kain yang dilukis menggunakan canting dan malam membentuk motif-motif khas.
Pada 2 Oktober 2009, UNESCO bahkan telah menetapkan batik sebagai salh satu warisan dunia yang harus dilestarikan.
Sejak itulah, tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional.
Dikutip dari Bobo.grid, Kata berasal dari bahasa Jawa, yaitu ‘amba’ dan ‘nitik’, yang artinya menulis titik.
Awalnya batik hanya dituliskan di atas daun lontar dan papan rumah adat Jawa.
Kegiatan ini digunakan untuk mengisi waktu luang saja.
Baca: Jawaban Soal Belajar dari Rumah di TVRI untuk Kelas 1-3 SD, Senin 4 Mei 2020: Sahabat Pelangi
Motif yang digunakan juga sangat sederhana, antara lain tumbuhan dan binatang.
Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa.
Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta.
Kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya.
Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX.
Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia pertama selesai atau sekitar tahun 1920.
Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam.
Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian Batik menjadi alat perjaungan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedangan Muslim melawan perekonomian Belanda.
Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam keraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya.
Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar keraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.
Lama-kelamaan kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang.
Baca: Batik
Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga keraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria.
Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.