Namun, Ramadan kali ini sangat berbeda karena masih dalam suasana pandemi corona atau covid-19.
Selain itu, adanya kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) juga menjadi tantangan tersendiri.
Dilansir dari Kompas.com, perencana keuangan Finansia Consulting Eko Endarto mengatakan bahwa dalam kondisi yang tidak pasti ini, langkah terbaik adalah bijak dalam mengatur pengeluaran Ramadan terutama belanja keperluan Lebaran.
“Sederhananya sih mereka harus mengatur prioritas apa yang harus dikeluarkan dan tujuan pengeluarannya. Jika untuk Lebaran maka harusnya jangan terlalu boros di bulan puasa,” kata Eko kepada Kompas.com, Jumat (1/5/2020).
Eko menambahkan, dengan berhemat saat bulan puasa, maka tentunya sisa dana bisa dimanfaatkan untuk pengeluaran Lebaran lebih maksimal.
Di sisi lain, kondisi pandemi Covid-19 yang dibarengi dengan bulan Ramadan tentunya menjadi hal yang tidak mudah dihadapi.
Sebab, di saat pengeluaran tinggi, ada beberapa perusahaan yang merumahkan karyawannya, memotong gaji dan THR.
Baca: Ramadan di Tengah Pandemi Corona, Ini 5 Kiat Menghemat Uang selama Bulan Puasa
Baca: Ramadan di Tengah Pandemi Virus Corona, Ini Tips Agar Badan Tetap Sehat ketika Puasa
Maka dari itu, bijak mengalokasikan dana pada kebutuhan primer sangat disarankan dilakukan saat ini.
“Di satu sisi kondisi puasa turut mengurangi pengeluaran, ditambah dengan pemberlakuan PSBB, sehingga aktivitas belanja berkurang (selain online), dengan begitu maka tentunya keinginan belanja bisa dibatasi dengan mengatur apa yang dibutuhkan saat puasa,” tambah dia.
Menurutnya hal paling penting yang dibutuhkan saat ini tentunya adalah makanan, kebersihan rumah dan kesehatan.
Jika tiga hal tersebut sudah tercukupi, maka barulah berbelanja kebutuhan lebaran bisa dilakukan.
“Kalau ketiga kebutuhan bisa tercukupi, barulah yang lainnya bisa dialokasian.
Tapi kalau misalkan untuk beli baju lebaran, mungkin tahun ini hanya untuk anak saja, orang tuanya enggak karena kondisi prihatin ini seharusnya menjaga kondisi keuangannya,” kata Eko.
Sementara itu, perencana keuangan One Shield Consulting Budi Rahardjo mengatakan, pola belanja saat pandemi Covid-19 dengan sebelum pandemi sama saja.
Baca: 7 Cara Tingkatkan Imunitas Tubuh Meskipun Sedang Puasa Ramadan di Tengah Pandemi Covid-19
Yang membedakan hanyalah pengeluaran transportasi yang berkurang karena pelarangan mudik.
“Kalau berbicara soal belanja Lebaran di tengah pandemi Covid-19, sebetulnya sama saja ya, tapi kan saat ini pola pengeluaran terpengaruh karena daya beli masyarakat sejak awal Covid-19 ini.
Hanya untuk pulang kampung tidak ada pengeluaran, sehingga mengurangi pengeluaran” kata Budi.
Suasana Ramadan kali ini terasa sangat berbeda karena masih di tengah kekacauan akibat pandemi corona atau covid-19.
Berbagai pembatasan dan penyesuaian aktivitas membuat aktvitas ekonomi terganggu dan menyebabkan masalah keuangan.
Hal ini membuat masyarakat harus mengencangkan ikat pinggang alias membatasi pengeluaran.
Dilansir dari Kompas.com, menurut Head of Corporate Marketing Communications PT Avrist Assurance, Ernest Febrianto, pandemi covid-19 mendorong orang menjadi lebih cermat dalam mengatur pengeluaran harian.
“Dengan adanya pandemi Covid-19 yang berdampak pada perekonomian, kita semakin terdorong untuk menjadi lebih cerdas dan cermat dalam mengatur pengeluaran harian untuk memenuhi kebutuhan pokok," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (23/4/2020), dikutip dari Kompas.com.
Avrist Assurance kemudian memberikan lima strategi menghemat uang selama Ramadan.
Baca: Ingin Bisnis Kuliner Laku saat Ramadan meski Ada Pandemi Corona? Ini Tips dari Dosen Unair
Berikut kiat atau strategi tersebut:
Banyak yang tidak menyadari keadaan kondisi keuangannya sendiri.
Penting untuk kita ketahui, bagaimana situasi Covid-19 mengubah kondisi finansial.
Mulai masuknya wabah covid-19 ke Indonesia ternyata membuat tagihan membengkak karena kebutuhan membeli hand sanitizer dan perlengkapan menjaga daya tahan tubuh.
Tiba-tiba juga ada kekhawatir berlanjut menjadi aksi "panic buying" atau belanja berlebihan.
Coba cek apakah sekarang ini kehidupan finansial kamu lebih besar pasak daripada tiang?
Kamu harus tahu bagaimana kondisi keuangan kamu tiga bulan ke depan.
Apakah sumber pendapatan kamu masih stabil dan aman? Berapa jumlah tabungan dan cicilan?
Jujur dengan diri kamu, seberapa sehatkah kondisi keuangan kamu?
Dengan mengetahui kondisi keuangan secara nyata, kamu akan terbantu untuk membuat alokasi keuangan.
Mendisiplinkan diri kamu untuk mengontrol pengeluaran dan lebih kreatif dalam mengatur keuangan.
Bisa juga kamu mengalokasikan anggaran dana untuk buka bersama (bukber) atau berbelanja untuk hal yang lebih bermanfaat.
Baca: Ibadah Ramadan di Tengah Pandemi Corona, Ini Kiat Menjaga Daya Tahan Tubuh
Mengatur bujet berarti mengatur gaya hidup kita dan mulailah membuat daftar pengeluaran rutin.
Alokasikan pengeluaran kamu menjadi tiga kategori.
Kategori pertama adalah kebutuhan utama seperti makanan dan pengeluaran rumah tangga (listrik, gas, air, paket internet).
Kemudian, alokasikan 5-10 persen untuk dana darurat.
Tabungan, deposito, emas, dan Reksa Dana Pasar Uang adalah pilihan instrumen keuangan yang cocok untuk menyimpan dana darurat karena mudah di akses, cukup likuid dan aman.
Kebutuhan kedua seperti kebutuhan pelengkap sebesar 5 persen, misalnya jajan takjil, kopi atau delivery makanan.
Kebutuhan ketiga yang bersifat hiburan, seperti berbelanja baju, gadget dan perintilannya dialokasikan sebesar 5 persen.
Dengan membuat bujet akan membantumu dalam menentukan mana yang harus diprioritaskan.
Jika kebutuhan utama telah terpenuhi, barulah kita boleh jajan ataupun berbelanja.
Usahakan agar ketiga kebutuhan ini tidak melampaui dari 30 persen total pengeluaran bulanan.
Ingat! Belanja hanya jika kamu mampu dan tidak berutang. Batasi anggaran belanja makanan untuk sahur dan berbuka.
Sesuai sunah, makan dan minumlah secara cukup, sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minum dan sepertiga untuk bernapas.
Baca: Ramadan dan Corona, Tips Sahur yang Benar, Perbanyak Sayur Buah untuk Tangkal Covid-19
Diperlukan disiplin dan pengawasan dari diri sendiri untuk rajin mencatat pengeluaran.
Dengan menulis catatan pengeluaran harian menggunakan aplikasi bujeting cerdas yang akan membantu kamu memonitor berapa uang yang telah kamu habiskan dan berapa sisa jatah bujet.
Jadwalkan waktu khusus, satu kali dalam seminggu untuk bisa me-review semua pengeluaranmu.
THR bukan bonus tambahan yang bisa kamu langsung habiskan untuk daftar keinginan.
THR adalah rezeki tambahan yang berguna untuk kelangsungan hidup.
Prioritaskan THR untuk membayar utang, membangun dana darurat, berinvestasi dan berasuransi.
Buatlah tujuan finansial yang bermakna untuk hidup kamu dengan THR.
Kamu bisa memulai untuk mengalokasikan sebagian dana untuk dana pensiun, dana haji juga untuk bayar uang muka (DP) rumah.
Wabah virus corona ini mengajarkan kita betapa pentingnya untuk memiliki safety net.
Ketidakpastian dalam hidup dapat mendatangi kita kapanpun, semudah membalik telapak tangan.
Baru kita sadari betapa pentingnya memiliki uang tabungan dan perlindungan asuransi yang mumpuni.
Bagi yang belum memiliki asuransi untuk proteksi kesehatan, ini adalah waktu yang tepat untuk mengambil langkah cerdas untuk segera berasuransi.
Asuransi adalah solusi untuk melindungi masa depan kita dan keluarga yang berharga.
Baca: Ramadan Kala Pandemi Corona, Ini Kebijakan Ibadah Berbagai Negara dari Turki hingga Pakistan
Bersiaplah menghadapi godaan diskon dan tawaran spesial promo menyambut Lebaran.
Jika sulit untuk diri kamu menahan tawaran konsumtif tersebut, boleh sementara dihapus aplikasinya atau nonaktifkan notifikasi dari brand-brand yang menggoda.
Dahulukan kewajiban seperti membayar zakat fitrah.
"Sangatlah penting untuk kita merencanakan kegiatan Ramadan kita. Di sinilah disiplin diri dan komitmen untuk mengontrol waktu dan finansial kita teruji. Latihlah diri kita untuk bersabar dan ikhlas menghadapi Ramadan. Semoga Ramadan ini bisa menjadi babak baru agar kita bisa lebih bijak dalam mengatur kondisi keuangan," kata Ernest.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Belanja untuk Lebaran di Tengah Pandemi Covid-19, Pentingkah?" dan "5 Strategi Menghemat Uang Selama Ramadhan"