7 Fakta Pengusiran Perawat RSUD Bung Karno Solo: Ibu Kos Seorang Bidan dan Dilaporkan ke Polisi

Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase pengusiran tiga perawat RSUD Bung Karno Solo dari indekos mereka di kawasan Grogol Sukoharjo, Jumat (24/4/2020).(instagram @rsudbungkarno)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Peristiwa ibu kos yang usir tiga perawat RSUD Bung Karno Solo menuai kecaman dari publik.

Setelah beberapa kasus serupa yang terjadi di sejumlah daerah, kini peristiwa pengusiran dan diskriminasi terhadap tenaga kesehatan kembali terjadi.

Seorang pemilik kos di Grogol, Sukoharjo mengusir tiga orang perawat yang bekerja di RSUD Bung Karno Solo.

Pengusiran ini terkait dengan pekerjaan sebagai tenaga medis yang kini rentan terpapar Virus Corona yang dapat menyebabkan Covid-19.

Terkait dengan hal ini, akhirnya si pemilik kos, Siti Mutmainah angkat bicara.

Siti Mutmainah akhirnya menjelaskan peristiwa tersebut di depan awak media pada gelaran konferensi pers, Selasa (28/4/2020).

Pemilik Indekos, Siti Mutmainah (kanan) memberikan keterangan saat jumpa pers di Kantor Kecamatan Grogol Sukoharjo, Selasa (28/4/2020). (TribunSolo.com/Agil Tri)

Berikut ini TribunnewsWiki sajikan sejumlah fakta peristiwa pengusiran tiiga perawat di Sukoharjo:

1. Berprofesi sebagai bidan

Siti Mutmainah diketahui merupakan tenaga kesehatan yang berprofesi sebagai bidan di Puskesmas Grogol, Sukoharjo.

Namun, dia menegaskan, peristiwa yang melibatkan dirinya dan suami dengan tiga perawat itu terlepas dari profesinya sebagai bidan.

"Ini di luar profesi saya sebagai bidan," kata Siti, seperti dikutip dari TribunSolo.com.

"Tidak ada maksud dari kami untuk mengusir, cuma untuk keamanan bersama," imbuhnya membeberkan.

Baca: Kisah Perawat Meninggal karena Covid-19, Sempat Unggah Momen Lamaran di Instagram 5 Bulan Lalu

2. Ketakutan sang suami

Dia mengatakan, pada tanggal 24 April 2020 ada informasi dari Kepala Puskesmas Grogol, yang mengatakan RSUD Bung Karno sudah tidak menerima lagi pasien rawat jalan.

Pasalnya mulai difokuskan untuk pasien Covid-19 atau sebagai rumah sakit rujukan.

Saat suaminya mengetahui informasi tersebut, suaminya bernama Totok pun mengaku lantas ketakutan.

Siti yang bekerja sebagai bidan kemudian memberikan pemahaman kepada suaminya, namun suaminya tidak bisa menerima edukasinya.

"Saya sudah berikan pemahaman ke bapak, tapi dia takut dan kami sering bertengkar," imbuhnya.

Siti mengatakan, suaminya memiliki riwayat penyakit kolitis ulseratif atau radang usus, yang bilamana suaminya stres, maka penyakit itu akan kambuh.

"Saya melihat kondisi kesehatan suami saya, kalau ngedrop bisa kambuh, dan keadaannya dalam kondisi seperti ini sangat membingungkan, hingga tidur dan makannya tidak teratur," jelasnya.

Sebanyak 3 tenaga medis atau perawat RSUD Bung Karno Solo ditolak tinggal di sebuah indekos daerah Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo saat tiba di RS dengan mobil ambulance.

3. Memberi tahu 3 perawat melalui pesan WA

Akhirnya Siti mengirimkan pesan melalui Whatsapp kepada tiga perawat itu untuk mencari tempat yang lebih aman.

"Saya WA kepada anak-anak itu, dengan berat hati dan demi keamanan bersama, untuk pindah ketempat yang lebih aman."

"Tidak ada pemaksaan dan pengusiran," katanya.

Pesan itu kemudian direspon baik dengan dibalas "iya bu nanti gak papa, nanti barang-barangnya kami ambil" kata Siti menirukan balasan WA tersebut.

Selain itu, dia juga mengklarifikasi soal postingan di Instagram yang mengatakan adanya himbauan dari Kepala Puskesmas Grogol untuk meminta tiga perawat untuk pindah.

"Itu tidak benar, karena bu Kepala Puskesmas (Grogol) hanya mengeshare dan menginformasikan bila RSUD Bung Karno sebagai RS rujukan Covid-19," tandasnya.

Kolase pengusiran tiga perawat RSUD Bung Karno Solo dari indekos mereka di kawasan Grogol Sukoharjo, Jumat (24/4/2020).(instagram @rsudbungkarno) (instagram @rsudbungkarno)

4. Akan dilaporkan

Pihak RSUD Bung Karno berencana melaporkan kasus pengusiran tiga perawat dari kos di Solo.

Tragedi terusirnya 3 perawat RSUD Bung Karno Solo dari indekosnya di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo berbuntut panjang.

Pasalnya kasus tersebut bakal dibawa ke ranah hukum dengan dilaporkan oleh pihak RSUD Bung Karno Solo ke Polres Sukoharjo.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo membenarkan, akan ada pelaporan atas kasus tersebut ke Polres Sukoharjo.

"Yang melapor ya dokter di RSUD Bung Karno," papar Rudy ditemui disela-sela rapat dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo di Balai Kota Solo, Selasa (28/4/2020).

Dari informasi yang diterima TribunSolo.com, yang akan melaporkan tragedi yang menimpa anak buahnya yakni Direktur RSUD Bung Karno, dr Wahyu Indianto.

Adapun yang mendasari pelaporan tersebut menurut Rudy agar tidak terjadi kasus serupa di wilayah lain atau perawat lain.

Apalagi menurut dia kasus yang terjadi di Solo menjadi sorotan, terlebih perawat yang tinggal di kos tersebut juga membayar.

"Kalau mereka pulang itu ya berarti sehat, kenapa harus diusir apapun alasannya," tegas Rudy.

Baca: Perawat Ditampar Oknum Satpam saat Ingatkan Pakai Masker, Wali Kota Semarang Minta Maaf

5. Tanggapan Wali kota Solo

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo ingin masyarakat tidak semena-mena dengan keberadaan tenaga kesehatan.

Mereka lanjut dia itu juga merawat pasien tidak memandang dari mana pasien ini berasal.

Termasuk menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19 di Kota Solo.

"Jangan ditolaklah, mereka itu kalau pulang ya berarti sehat, pelaporan ini untuk pelajaran saja," jelas dia.

6. Respon Camat Grogol

Camat Grogol, Bagas Windaryatno membantah adanya penolakan dari warga Desa Kwarasan terhadap 3 perawat RSUD Bung Karno yang sempat tinggal di indekos daerah tersebut.

"Saat kejadian itu, warga tidak tau," kata Bagas, Selasa (28/4/2020).

Bagas menegaskan warga menerima dengan kehadiran tenaga medis yang tinggal di wilayahnya.

"Masyarakat welcome terhadap tempat kost dan lainnya, bahkan yang ada yang positif aja kita terima dan bantu," tegasnya.

Bagas mengatakan, pemerintah tingkat Kabupaten hingga Desa selalu memberikan edukasi kepada masyatakat terkait Covid-19 ini.

Kolase pengusiran tiga perawat RSUD Bung Karno Solo dari indekos mereka di kawasan Grogol Sukoharjo, Jumat (24/4/2020).(instagram @rsudbungkarno) (instagram @rsudbungkarno)

7. Viral di medsos

Kemudian tiga perawat itu mulai mengemasi barang mereka yang ada di Kost di Kawasan Desa Kwarasan, Grogol itu.

Intan yang sudah lama menempati kost tersebut, memiliki barang yang lebih banyak, dan sempat menyicil barang bawaannya dengan aplikasi Ojol.

"Sorenya sekitar jam 16.00 WIB, ada sebuah mobil elf dan ambulans datang ke Kost dan ambil sebagian barangnya yang masih tersisa," imbuhnya.

Pada saat proses pengambilan barang tersebut, ada orang merekam sehingga menjadi viral di Media Sosial.

Siti mengatakan, saat proses pindahan kost itu, ada perwakilan dari RSUD Bung Karno Solo memberitahukan kepada kami jika tiga perawat itu menempati mess yang disediakan oleh pihak RS Bung Karno.

"Kami diberitahu jika RSUD Bung Karno menyiapkan tempat untuk perawat."

"Dan kami sudah mengucapkan terimakasih dan minta maaf kepada anak-anak dan manajemen RSUD," terangnya.

Baca: Kisah Perawat Meninggal karena Covid-19, Sempat Unggah Momen Lamaran di Instagram 5 Bulan Lalu

Baca: Motor Perawat Pasien Covid-19 Dicuri, Dealer Ini Beri Kawasaki Ninja 400 Gratis sebagai Gantinya

(TribunnewsWiki.com/Niken Aninsi)



Penulis: Niken Nining Aninsi
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer