Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mempersiapkan skenario belajar dari rumah (BDR) hingga akhir tahun.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan pandemi Covid-19 di Indonesia akan berlangsung hingga akhir 2020.
"Kami telah siapkan skenario jika Covid-19 sampai akhir tahun, maka semua siswa Belajar dari Rumah selama satu semester penuh," ujar Plt. Dirjen PAUD Dikdasdikmen Hamid Muhammad saat dihubungi,Sabtu (25/4/2020), seperti dilansir Wartakotalive.com.
Hamid mengatakan, pelaksanaan Belajar dari Rumah akan terus berlangsung sampai Pemerintah mencabut keadaan darurat Covid-19.
Terdapat skenario lain pelaksanaan Belajar dari Rumah di tanah air selain hingga akhir tahun.
"Skenario pertama, jika Covid-19 berakhir akhir Juni, maka siswa masuk sekolah tahun pelajaran baru minggu ketiga Juli," ucap Hamid.
Selanjutnya, skenario kedua apabila Covid-19 masih berlangsung sampai September, maka siswa belajar dari rumah sampai September.
Baca: Remy Sylado
Baca: Perahu Jong
Hal ini tentunya akan terus dipantau sejalan perkembangan pandemi Covid-19 di Indonesia
Hamid mengatakan pihaknya akan terus memantau sebelum memutuskan membuka sistem sekolah berlangsung.
Sementara itu, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mengungkapkan banyak anak yang stres setelah menjalani pembelajaran di rumah.
"Banyak anak anak yang mengalami stres, tertekan. Salah satunya adalah kadang di dalam cara orang tua menghadapi putra putri tercinta para orang tua sekarang harus menjadi guru tiba-tiba di dalam rumah," ujar Seto di Kantor BNPB, Sabtu (25/4/2020).
Menurutnya, para anak-anak merasa tertekan karena orangtua memaksakan anak untuk memahami pembelajaran.
"Dan kemudian mencoba untuk menjelaskan, menerangkan, kadang-kadang memaksa hal ini dicapai oleh putra putri sendiri sehingga akhirnya yang muncul adalah anak-anak tertekan," ujar Seto Mulyadi.
Seto Mulyadi atau yang akrab dipanggil Kak Seto mengatakan beberapa anak menginginkan kembali belajar di sekolah.
Baca: Situs Batu Berak Lampung
Baca: Orangtua Terkesan Memaksa saat Dampingi Belajar di Rumah, Anak-anak Stres dan Rindu Guru di Sekolah
Menurutnya, cara pengajaran para guru yang lebih persuasif dan kreatif membuat anak-anak nyaman untuk diajar.
"Beberapa rindu kembali ke sekolah, bertemu dengan ibu guru atau bapak guru yang menjelaskannya," jelasnya.
Seperti diketahui, selama masa pandemi Covid-19, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengganti belajar mengajar di sekolah menjadi di rumah.
Para siswa diminta untuk mengikuti pembelajaran di rumah yang ditayangkan melalui TVRI.
Program belajar dari rumah ini berlangsung setiap hari Senin hingga Minggu.
TVRI juga menyediakan link live streaming untuk program acara belajar dari rumah.
Baca: Program Belajar dari Rumah TVRI Minggu 26 April 2020: Mengenal Sosok Sastrawan Indonesia Remy Sylado
Program TVRI belajar di rumah akan tayang mulai pukul 08.00 hingga 10.30 WIB.
Setiap harinya, melalui akun sosial media Instagram @tvrinasional, membagikan jadwal materi belajar dari rumah.
Berikut jadwal waktu belajar dari rumah di TVRI :
08.00 - 08.30 WIB PAUD
08.30 - 09.00 WIB SD Kelas 1-3
09.00 - 09.30 WIB SD Kelas 4-6
10.00 - 10.30 WIB SMP & Sederajat
10.00 - 10.30 WIB SMA & Sederajat
Dikutip dari Instagram @tvrinasional, berikut jadwal belajar dari rumah di TVRI, Minggu (26/4/2020).
08.00 - 09.00 WIB - Cerita Minggu Pagi
- Lukisan (Animasi)
- Sepatu Septu (Fiksi Remaja)
- Seragam Citra ( Fiksi Remaja)
- Remi Silado (Biography)
09.00 - 10.00 WIB - Talk Show
- Asli Indonesia
- Siasat Seni dan Industri Kreatif Menghadapi Pandemi - 2
10.00 - 10.30 WIB - Cerita Indonesia
Baca: Simak Panduan untuk Orangtua dan Siswa: Program Belajar dari Rumah di TVRI
Dokumenter:
"Lalitavistara Kisah Sang Budha"
10.30 - 11.00 WIB - Ragam Indonesia
- Ritual Adat Sigofingolo
- Jalur Rempah
- Jalur Rempah Pulau Seram
Artikel ini sebagian telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul Kemendikud Persiapkan Skenario Belajar di Rumah Hingga Akhir Tahun, Kak Seto: Banyak Anak Stres