Kim Jong Un dikabarkan meninggal dunia pasca operasi kardiovaskular yang dijalaninya.
Meski berita mengenai kesehatannya telah beredar sejak beberapa waktu lalu, hingga saat ini belum ada konfirmasi langsung dari pihak Korea Utara.
Sejumlah misteri yang mendukung kepercayaan publik terhadap rumor ini disebabkan oleh beberapa kejanggalan yang terungkap.
Kim Jong Un tak hadir pada perayaan hari sakral, hari peringatan meninggalnya sang kakek, Kim Il-Sung, membuat Kim Jong-un diyakini punya masalah kesehatan serius.
Beberapa bahkan menduga ia sebenarnya telah meninggal, koma, atau mati otak.
Koran Amerika, New York Post, bahkan memasang headline : Kim Jong 'Done', plesetan yang menduga bila Kim Jong Un telah meninggal.
Dikutip dari TribunSolo.com, banyak pengamat menyebut bukan sebuah hal yang mengherankan bila Kim Jong-un mati di usia muda.
Kim, yang diyakini berusia 36 tahun, dikenal sebagai sosok yang tak disiplin menjaga kesehatan.
Posturnya, gemuk, yang mirip seorang pegulat sumo, tapi dengan komposisi badan yang pendek, jauh dari kata ideal untuk orang sehat.
Berat badannya 136 kilogram, tinggi badannya hanya sekitar 160 centimeter.
Baca: Kim Jong Un Dikabarkan Kritis usai Operasi Kardiovaskular, Korea Selatan dan China Tak Percaya
Ditambah lagi, Ia seorang perokok berat.
New York Post melansir, Kim sehari bisa menghabiskan 4 bungkus rokok.
Belum lagi soal menu makananya yang melahap semua makanan manis.
Di samping itu, Kim adalah penyuka minuman beralkohol.
Kabar dalam laporan yang diterima PBB, Kim sudah menghabiskan Rp 462 miliar untuk beli miras.
Kebiasaan itu makin lengkap dengan kenyataan Kim lahir dari keluarga yang punya riwayat sakit jantung dan dibetes.
Pada 2012, sebuah majalah melaporkan, Kim mengalami obesitas sehingga timbul kista di lututnya.
Ia pun harus menjalani operasi, sehingga sempat 'menghilang' dari dunia.
Baca: Doa Donald Trump untuk Kim Jong Un yang Saat Ini Dikabarkan Kritis
Baca: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Dikabarkan Sakit Parah, Korsel dan China Buka Suara: Tak Benar
Bakat sakit dari dinasti Kim memang mengkhawatirkan.
Kim Jong-un diangkat sebagai penguasa Korut pada 2011, setelah ayahnya, Kim Jong Il, meninggal akibat serangan jantung di usia 70 tahun.
Kim Jong Il sendiri diangkat sebagai penguasa pada 1994, setelah kakek Jong-un, Kim Il-Sung juga kena serangan jantung di rumahnya.
Kim Jong Il juga dikenal sebagai perokok berat, sekaligus pembawa riwayat diabetes.
Konon, Jong Il sampai memaksa ilmuwan Korea Utara, untuk bisa menciptakan rokok yang sama enaknya dengan rokok bikinan Amerika kesukaannya : Rothman’s.
Proyek itu jadi kontroversial, karena dana proyek membuat rokok enak justru dikucurkan Kim Jong Il saat rakyat Korut menderita kelaparan di tahun 1990.
Jong Il dilaporkan suka berpesta miras dengan banyak selir.
Menambah buruknya gaya hidup sang diktator, Kim Jong Un juga penyuka makanan cepat saji.
Yang paling kontroversial, Jong Il pernah mengutus seorang pegawai pemerintahan pergi ke China, hanya untuk membeli Bic Mac di McDonalds.
Baca: Korea Utara Masih Bungkam, Donald Trump Bantah Isu Kim Jong Un Sakit Parah: Berita Palsu
Sebelumnya, Kim Jong Un diisukan sakit parah setelah operasi jantung.
Berita seperti ini hampir tidak mungkin bisa dikonfirmasi langsung.
Hal itu mengingat betapa tertutupnya Korea Utara.
Selain itu, penduduk Korea Utara biasanya tidak diberi informasi tentang status kesehatan pemimpin mereka.
Karena ramai diperbincangkan di dunia internasional, para pejabat di Korea Selatan turut menanggapi berita ini.
Kantor Kepresidenan Korsel di Seoul mengatakan tak ada tanda yang menunjukkan bahwa pemimpin Korea Utara mengalami sakit parah, seperti diberitakan BBC.com, Selasa (21/4/2020).
Bagaimana Spekulasi Seperti Ini Bisa Muncul?
Baca: Korea Utara Terdampak Covid-19, Moon Jae In dan Donald Trump Setuju Berikan Bantuan Kemanusiaan
Baca: Kim Jong Un Uji Coba Rudal, Trump Ungkap Dapat Surat Manis dari Korut: Hubungan Kami Baik-baik Saja
Diberitakan TribunnewsWiki.com dari BBC, Kim Jong Un baru-baru ini melewatkan perayaan ulang tahun kakeknya pada 15 April 2020.
Padahal acara itu adalah salah satu acara terbesar tahun ini, menandai kelahiran pendiri negara.
Kim Jong Un tidak pernah melewatkannya.
Selain itu, tampaknya sangat tidak mungkin ia sekadar memilih untuk tidak muncul, tanpa alasan yang kuat.
Tidak dapat dihindari, ketidakhadirannya memicu spekulasi dan rumor.
Di antara rumor itu, tidak ada yang mudah dibuktikan.
Baca: Tak Lakukan Lockdown, Korea Selatan Punya Cara Tersendiri Tekan Laju Penularan Covid-19
Baca: 91 Pasien di Korea Selatan Positif Covid-19 Lagi Setelah Dinyatakan Sembuh, Ada Kemungkinan Kambuh
Kim Jong Un terakhir kali muncul di media pemerintah pada 12 April, dalam selebaran yang tidak bertanggal.
Seperti biasa, gambar-gambar itu menunjukkan dirinya dalam keadaan santai dan nyaman.
Kim memimpin rapat politik penting sehari sebelumnya, yang diketahui dari media pemerintah.
Tapi dia belum terlihat sejak itu.
Media pemerintah juga tidak menyebutkan kehadirannya pada uji coba rudal yang dilaporkan minggu lalu.
Dia biasanya hadir dalam peluncuran seperti itu.
Awal Munculnya Isu Kesehatan Kim Jong Un yang Memburuk
Baca: China Mulai Dominasi Lembaga PBB, Trump Berupaya Kurangi Hegemoni Beijing dengan Hentikan Dana WHO?
Baca: Jadi Negara dengan Kasus Covid-19 Terbanyak, Warga AS Justru Demo Tuntut Pemerintah Buka Lockdown
Kabar mengenai kesehatan Kim Jong Un yang memburuk, muncul dalam sebuah laporan situs web Korea Utara pada hari Selasa.
Sebuah sumber anonim mengatakan kepada Daily NK bahwa mereka tahu Kim Jong Un telah berjuang dengan masalah kardiovaskular sejak Agustus lalu "tetapi memburuk setelah kunjungan berulang ke Gunung Paektu".
Sumber tunggal itu kemudian dirujuk berbagai media internasional.
Kantor-kantor berita kemudian mulai mengabarkan klaim itu, dan hanya itu yang mereka miliki sampai beberapa laporan muncul bahwa agen-agen intelijen di Korea Selatan dan AS turut memantau klaim tersebut.
Tapi kemudian muncul berita utama yang lebih sensasional di media AS, bahwa pemimpin Korea Utara itu dalam kondisi kritis setelah operasi jantung.
Namun, pernyataan dari pemerintah Korea Selatan, dan sumber-sumber di intelijen China (berbicara kepada kantor berita Reuters) mengatakan kabar ini tidak benar.
Perlu dicatat, tidak ada orang yang menyangkal Kim Jong Un telah menjalani operasi jantung.
Pernyataan dari Korea Selatan dan China hanya menyangkal bahwa pemimpin Korea Utara sakit parah.
Baca: Kim Jong Un Dikabarkan Meninggal, Kim Yo Jong Disebut-sebut Jadi Penerus Dinasti Kim, Siapa Dia?
Baca: Sempat Berkirim Surat dan Mengaku Berhubungan Baik, Donald Trump Tak Tahu Kim Jong Un Sakit Jantung
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Riwayat Sakit Kim Jong Un : Sehari 4 Bungkus Rokok, Obesitas, Punya Bakat Diabetes dari Kakeknya