Mahasiswi Nekat Pulang Kampung, Awalnya Negatif Covid-19, tapi Tulari 70 Orang: Kotanya Lockdown

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: haerahr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi foto suasana sebuah rumah sakit di Spanyol, 15 April 2020 di tengah lockdown untuk melawan penyebaran coronavirus COVID-19. Seorang mahasiswi menjadi penyebab satu kota terkena lockdown setelah sang mahasiswi pulang ke kampungnya.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang mahasiswi yang pulang kampung menjadi penyebab Kota Harbin, China, terpaksa lockdown.

Mahasiswi berusia 22 tahun itu baru datang dari New York, AS, yang terpapar parah virus Covid-19.

Mahasiswi ini telah menginfeksi 70 orang di Kota Harbin dan menyebabkan kota itu lockdown

Dari informasi yang diberitakan Harian Heilongjiang , mahasiswi tersebut teridentifikasi sebagai Han, pulang kampung ke China tanggal 19 Maret.

Han telah menjalani isolasi mandiri di rumah.

Hasil tes tanggal 31 Maret menunjukkan dirinya negatif virus corona.

Setelah lewat 14 hari karantina, hasil tesnya lagi-lagi menyatakan jika Han negatif virus corona.

Oleh sebab itu, pihak berwenang memperbolehkan Han keluar rumah pada 3 April.

Diketahui dia sempat makan di luar bersama keluarganya pada 5 April.

Baca: Corona De Vries, Bocah 8 Tahun yang Dibully di Sekolah, Dapat Kado Spesial dari Tom Hanks

Baca: Ramadan di Tengah Pandemi Corona, Begini Cara Arie Untung dan Teman-temannya Buka Puasa Bersama

Orang-orang yang memakai masker wajah tiba di Stasiun Kereta Api Hankou di Wuhan untuk mengambil salah satu kereta pertama yang meninggalkan kota di provinsi Hubei, China awal pada 8 April 2020. Ribuan warga yang lega mengalir keluar dari Wuhan China pada 8 April setelah pihak berwenang mengangkat kebijakan lockdown setelah berbulan-bulan karena virus corona, menawarkan beberapa harapan kepada dunia meskipun rekor kematian di Eropa dan Amerika Serikat. NOEL CELIS / AFP (NOEL CELIS / AFP)

Tak hanya itu saja, dia juga plesir ke Shanghai dan tinggal di sana selama tiga hari.

Akan tetapi, berdasarkan laporan SCMP, Han rupanya secara tak sadar telah menyebarkan virus ke orang lain.

Dari sinilah terjadi penularan secara berantai.

Baca: Ramadan dan Corona, Benarkah Puasa Justru Tingkatkan Imunitas? Begini Penjelasan Ahli Gizi

Kejadian naas ini baru terbongkar setelah dilakukan penelusuran dari seorang pasien pria berusia 87 tahun.

Setelah mahasiswi tersebut dites ulang, hasilnya positif, antibodi dominan dalam respon terhadap infeksi.

Pria berusia 87 tahun itu bernama Chen.

Ternyata sebelumnya sempat makan malam dengan pria bernama Guo.

Guo tak lain adalah tetangga satu apartemen si mahasiswi.

Dia diyakini terjangkit melalui tombol lift.

Guo sendiri terserang demam, selanjutnya dia dinyatakan positif Covid-19 pada 9 April.

Halaman
12


Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: haerahr
BERITA TERKAIT

Berita Populer