Kronologi 16 Gay Digerebek Mandi Bareng di Lokasi Wisata, Dibuktikan dari Video di Handphone

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penangkapan

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kronologi Penggerebekan 16 Gay Mandi Bareng hingga Lokasi Wisata Ditutup, Dibuktikan dari Video di Handphone.

Kawasan wisata pemandian air panas Gunung Panjang, Kampung Kandang RT 01/05, Desa Cogreg, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akhirnya ditutup.

Hal tersebut dilakukan lantaran terjadi penggerebekan terhadap belasan pria yang diduga dari komunitas penyuka sesama jenis atau gay.

Mereka diketahui sedang mandi bareng di lokasi.

Berdasarkan keterangan Camat Parung, Yudi Santosa,  aparat gabungan telah melakukan penyegelan lokasi wisata pemandian.

"Iya sudah disegel (tutup) oleh aparat disaksikan sekdes Cogreg bersama pak RT 001 dan pak RW 005," ucap Yudi kepada Kompas.com, Senin (20/4/2020).

Baca: Pertimbangkan Keselamatan dan Pendapatan, Industri Seks di Jepang Pilih Tetap Buka di Tengah Pandemi

Baca: Koneksi Hilang Lebih dari Sehari, Tagar FirstMediaDown Trending di Twitter, Apa Alasan Sebenarnya?

Yudi menuturkan, masyarakat khawatir apabila lokasi wisata itu menjadi tempat penularan baru virus corona atau Covid-19.

Aturan penerapan status pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kabupaten Bogor, membuat warga semakin tergerak sekaligus sadar akan pencegahan virus Covid-19 tersebut.

"Sampai waktu yang tidak ditentukan sehubungan adanya PSBB ini," ujarnya.

Petugas mengamankan lokasi wisata Gunung Panjang di Kantor Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (19/4/2020).(Istimewa)

Menurut Yudi, penggerebekan itu juga bermula karena belasan gay itu sengaja masuk tempat wisata melewati jalan pintas.

Padahal, pengelola wisata sudah mengatur jam operasional.

Sesuai imbauan pihak desa, mulai sore tempat wisata tersebut sudah harus ditutup.

"Sebenarnya pihak wisata sudah mematuhi jam operasional dikurangi, tapi 16 pria ini sengaja menerobos masuk lewat jalan pintas," terangnya.

Yudi menambahkan, petugas kecamatan dan Satpol-PP telah melakukan pemeriksaan serta pendataan pembuatan BAP kepada 16 pri itu ke kantor kecamatan.

Ia merinci, ke 16 orang yang diduga kaum gay ini berasal dari berbagai daerah dan yang terbanyak berasal dari Jakarta.

Adapun inisial pria yang berasal dari Jakarta yakni, AH (29), IA (27), MR (26), GP (24), HS (38) dan MS (22).

Kemudian dari daerah lain yakni, AF (26), AS (38), RH (30), SO (30), LS (28), PS (24), GM (21), AN (25), S (36) dan SA (37).

"Dari Tangerang, Bogor, Sukabumi, Tasik, Banyumas, Brebes, Banyuwangi dan ada yang dari Sumatera," imbuhnya.

Penggerebekan

Sebelumnya diberitakan, petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) menggerebek belasan lelaki diduga dari komunitas penyuka sesama jenis atau gay yang sedang wisata pemandian air panas Gunung Panjang di Desa Cogreg, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (19/4/2020) dini hari.

Kepala Bidang (Kabid) Ketertiban Umum Satpol-PP, Ruslan, mengatakan, dalam penggerebekan itu, pihaknya mengamankan 16 pria yang sedang mandi bareng.

Penangkapan itu bermula saat anggota Satpol-PP mendapatkan laporan dari masyarakat tentang adanya aktivitas mencurigakan di lokasi pemandian pada malam hari.

Masyarakat yang khawatir terhadap kerumunan itu berharap agar aktivitas itu segera dibubarkan karena melanggar aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Jadi itu saat tugas di titik check point (PSBB) ada pengaduan dari masyarakat, makanya Satpol-PP beserta camat langsung ke lokasi.

Ternyata benar (gay) karena ada berapa pasang.

Kejadiannya dini hari, pada saat check point ada kumpulan-kumpulan gitu akhirnya didatengin," ungkapnya.

Baca: Cerita Tukang Becak di Solo Dipukuli Satpam Hanya Gara-gara Numpang Buang Air Kecil di Museum

Baca: Bangkit dari Resesi, Pemerintah Jerman Sudah Izinkan Pertokoan Buka di Sejumlah Daerah

Wisatawan yang diamankan tersebut berjumlah 16 orang yang diduga adalah kaum gay dari Jakarta dan Tangerang.

Hal itu diperkuat dengan ditemukannya barang bukti berupa konten video di smartphone berisi penyuka sesama jenis.

Selain itu, adanya pengakuan dari mereka telah melakukan aktivitas yang kurang pantas di lokasi wisata pemandian.

ilustrasi polisi (internet)

Senada, Camat Parung, Yudi Santosa mengatakan bahwa dari hasil pemeriksaan diduga kuat mereka adalah satu komunitas penyuka sesama jenis atau gay.

Pengakuan mereka membuktikan sering melakukan kegiatan komunitasnya di tempat-tempat tertentu seperti di lokasi pemandian.

"Itu dibuktikan dengan konten video dalam hp mereka dan jawaban dari pertanyaan yang diajukan," kata Yudi.

Yudi mengatakan, untuk menghindari tindakan amarah masyarakat kepada mereka, petugas kecamatan dan Satpol-PP langsung membawa 16 laki-laki itu ke kantor untuk diadakan pemeriksaan serta pendataan pembuatan BAP.

"Surat pernyataan perjanjian dan diancam apabila suatu waktu kembali ke lokasi khususnya di wilayah Parung.

Apabila mengulangi akan diproses sesuai hukum yang berlaku," ujarnya.

"Sebanyak 16 orang itu sudah dipulangkan setelah membuat surat pernyataan," imbuh Yudi.

(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, Kompas.com/Afdhalul Ikhsan)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Penggerebekan 16 Gay Mandi Bareng hingga Lokasi Wisata Ditutup"



Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer