Sebagaimana masih belum ditemukannya vaksin, gejala yang ditimbulkan virus Corona juga bisa berbeda dari satu orang dengan orang lain.
Hal senada juga terjadi ketika pasien infeksi virus Corona menjalani tes untuk menentukan status apakah positif Covid-19 atau tidak.
Baca: Pertama Kali dalam Sejarah, Harga Minyak Dunia Anjlok hingga Negatif
Hasil tes seringkali mengalami perubahan yang cepat, sebagaimana yang terjadi di Indonesia, tepatnya di Provinsi Bali.
Keanehan hasil tes salah satu pasien dalam pengawasan (PDP) membuat Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng terpaksa berkoordinasi dengan cabang perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Indonesia.
Dikutip Tribunnewswiki.com dari Kompas.com, Selasa (21/4/2020), penyebabnya, terdapat hasil tes PCR berubah-ubah dari seorang warga dengan status PDP yang diisolasi di RS Pratama Giri Emas, Kecamatan Sawan, Buleleng.
Sekretaris GTPP Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa mengatakan, tes telah dilakukan sekitar 10 kali untuk pasien tersebut
Namun, hasil tesnya terus berubah, yakni dari positif ke negatif, lalu positif lagi.
Baca: Benarkah Pasien Pulih dari Covid-19 Punya Kekebalan Tubuh? Ini Jawaban WHO
Pada intinya, hasil tes negatif tak pernah beruntun sebanyak dua kali dan hal ini lah yang membuat pasien tersebut belum bisa dinyatakan atau diberi status sembuh.
Hasil tes terakhir pada Sabtu (18/4/2020) kembali menunjukkan hasil positif pada pasien PDP di RS Pratama Giri Emas tersebut.
"Dan ini memang cukup membingungkan karena ada satu pasien yang menghadapi hasil swab berubah-ubah."
"Dari positif beberapa kali jadi negatif, habis itu positif lagi beberapa kali jadi negatif, dan sekarang kita berharap negatif ternyata positif," kata Suyasa, saat memberikan keterangan pers, Minggu (19/4/2020) lalu.
Untuk itu, pihaknya melalui Kepala Dinas Kesehatan Buleleng telah melaporkan kejadian tersebut kepada perwakilan WHO yang ada di Jakarta.
Hal itu untuk dianalisis dan diketahui penyebabnya.
"Ini sedang dikaji dan sudah dilaporkan kepada WHO lewat kontak telepon dari Jakarta dengan Kadiskes langsung," kata dia.
Nantinya diharapkan ada penanganan secara khusus terhadap pasien tersebut.
Sebab, sudah 30 hari pasien itu diisolasi, tetapi hasil tesnya berubah-ubah.
Untuk diketahui, update data Covid-19 di Bali hingga 19 April 2020, sebanyak 135 pasien terkonfirmasi positif.
Kemudian, 38 dinyatakan sembuh, 3 meninggal dunia, dan 94 masih menjalani perawatan.