Cacing-cacing itu tidak henti-hentinya keluar dari dalam tanah sejak Sabtu (18/4/2020) pagi hingga siang.
Kejadian tersebut tepatnya berlokasi di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah.
Beberapa masyarakatkan pun mengaitkan fenomena dengan gempa bumi.
Kepala Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan isu kemunculan cacing yang dikaitkan dengan akan terjadinya gempa bumi bukan tanpa dasar.
"Sebab, sejumlah gempa merusak di dunia, di antaranya juga diawali dengan gejala alamiah yakni kemunculan cacing tanah secara massal," ujar Daryono dalam siaran pers, Minggu (19/4/2020).
Baca: Sinopsis Film Point Break: Aksi Luke Bracey Sebagai Seorang Agen FBI, di TransTV Pukul 21:00 WIB
Baca: Sinopsis End of a Gun Tayang di Bioskop TransTV Senin 20 April 2020 Pukul 23:00 WIB
Daryono menjelaskan di Taiwan, kemunculan cacing tanah dilaporkan pada 10 hari menjelang terjadinya gempa Chi Chi pada tahun 1999.
Kemudian, gempa bumi Haicheng di China pada tahun 1975 juga ditemukan fenomena yang sama, tiga hari sebelum peristiwa gempa itu terjadi.
"Beberapa sumber pustaka lain banyak yang mengungkap fenomena kemunculan cacing tanah menjelang terjadinya peristiwa gempa," sambung Daryono.
Namun, dalam sebuah penelitian yang ia baca dari Grant dan Conlan, kemunculan cacing tanah tersebut bisa juga disebabkan karena adanya anolami gelombang elektromagnetik yang berfrekuensi rendah.
Hal tersebut menyebabkan munculnya relatifitas antara cacing dan kelistrikan.
Menurut sumber pustaka Ikeya yang diterbitkan tahun 1996, menempatkan beberapa elektroda yang dialiri arus listrik pada permukaan tanah yang terdapat cacing tanah.
Yang terjadi kemudian adalah sejumlah cacing merespon anomali kelistrikan ini dengan cara keluar dari dalam tanah secara hampir bersamaan.
Baca: Viral Masyarakat Baciro Yogya Sambut Tenaga Medis, Warga Bentangkan Poster: Selamat Datang Pahlawan
Baca: Viral Video Selebgram Sebut Karyawan Timbun Es Krim Viennetta, Alfamart dan Indomaret Klarifikasi
Kendati demikian, kata Daryono, berdasarkan laporan mengenai kemunculan cacing yang terjadi di berbagai tempat di dunia menjelang gempa besar, ternyata selalu didukung dengan data perilaku gejala alam lainnya.
"Gejala alam yang tak lazim seperti kemunculan ular di beberapa tempat, anjing yang terus menggonggong bersahutan, dan ikan yang melompat-lompat di dalam kolam," sambung Daryono.
Selain perilaku aneh binatang menjelang gempa bumi, para ilmuwan juga menandai adanya perubahan prekursor gempa.
Prekursor gempa adalah fenomena anomali kondisi lingkungan fisis yang dapat menjadi petunjuk yang mengarah akan terjadinya gempa.
Prekursor dapat berupa anomali permukaan tanah, elevasi muka air tanah dan emisi radon, yakni unsur radioaktif yang terjadi secara bersamaan.
Baca: Viral Foto Daging Ikan Lele Berbintik Putih Mengandung Cacing, Berikut Penjelasannya
Baca: BMKG - Prakiraan Cuaca Senin 20 April 2020: Bandung Hujan Ringan, Bengkulu dan Manado Hujan Petir
Sebelumnya, seorang Pakar Lingkungan Hidup dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prabang Setyono mengatakan kalau munculnya cacing dalam jumlah banyak tersebut merupakan fenomena alam.
"Cacing itu habitatnya diagregat-agregat tanah. Sehingga bisa jadi yang pertama di situ kelembabnya telah terjadi perubahan drastis. Biasanya tanah itu berubah dari penghujan ke kemarau, biasa begitu," ujar Prabang saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.
"Di dalam biasanya panas kelembabannya jelas berkurang. Biasanya cacing mesti keluar mencari perlindungan," katanya menambahkan.
Selain itu, ia juga menjelaskan kalau kemunculan cacing dari dalam tanah ini tidak hanya terjadi di Solo, tapi juga terjadi di beberapa daerah.
Menurutnya, fenomena keluarnya cacing dari dalam tanah tahun lalu tak semerata tahun ini.
"Saya juga kaget kok merata ini. Kayaknya tahun ini ada sedikit anomali. Mungkin ada dinamika suhu tanah dari dalam. Ini sedikit masuk logika. Gunung-gunung yang dulunya dianggap tidur ada istilahnya geotektoniknya begitu," ujar Prabang.
Sebelumnya diberitakan, cacing dalam jumlah banyak keluar dari dalam tanah di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Sabtu (18/4/2020) pagi.
Dari pengakuan seorang pedagang di pasar bernama Marsono, cacing dengan jumlah yang sangat banyak itu muncul secara tiba-tiba di taman sekitar pasar.
Ia pun menuturkan kalau jumlah cacing itu jika dikumpulkan bisa mencapai satu ember penuh.
Saking banyaknya, cacing tanah itu menyebar sampai ke jalur pejalan kaki.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Fenomena Cacing Bermunculan Tanda Gempa Bumi, Ahli Jelaskan"