Umat muslim akan menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh.
Diawali dengan makan sahur dan diakhiri dengan berbuka puasa.
Salah satu hal yang kerap menjadi pertanyaan adalah, sahkah puasa seseorang jika melakukan mandi wajib setelah makan sahur?
Baca: 10 Tips Aman Berpuasa Bagi yang Punya Penyakit Maag: Jangan Tinggalkan Sahur hingga Hindari Kafein
Baca: Inilah Tips Agar Tak Mudah Haus Selama Puasa Ramadan dan Tetap Bisa Beraktivitas di Siang Hari
Atau bolehkah melaksanakan mandi wajib setelah sahur atau waktu imsak?
Melalui sebuah ceramah yang terekam di video, Ustaz Abdul Somad menjelaskan pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Ustaz Abdul Somad menjelaskan jika puasa seseorang yang mandi wajib setelah sahur atau imsak itu adalah sah.
Ustaz Abdul Somad mengutip hadist yang diriwayatkan Siti Aisyah RA, istri Rasulullah SAW, berikut:
"Kata Aisyah (istri nabi) setelah berhubungan ada dua. Nabi mandi, kadang-kadang berwudhu. Tapi paling sering mandi, adakalanya berwudhu, wudhunya seperti wudhu shalat, kemudian nabi makan, Itu dalam keadaan junub puasanya sah. Tapi paling bagus mandi," kata Ustadz Abdul Somad.
Berikut videonya :
Dikutip oleh TribunJambi.com, sebagian ulama menjeaskan suami boleh menggauli istrinya setelah berbuka puasa Ramadhan.
Al Quran dan Hadis pun memperbolehkan suami istri berkhalwat atau bersetubuh.
Halalnya hubungan suami istri di malam Ramadhan termaktub dalam firman Allah yang berbunyi:
“Dihalalkan buat kalian pada malam puasa untuk menggauli istri-istri kalian.” (QS. Al-Baqarah: 187).
Baca: Malam Nisfu Syaban Jatuh Pada 8 April 2020, Bagaimana Hukum Berpuasa Setelah Malam Nisfu Syaban?
Kemudian muncul pertanyaan bagaimana jika selesai bersetubuh suami dan istri tertidur hingga masuk waktunya puasa tanpa lebih dulu mandi besar atau junub.
Suami dan istri harus tetap mandi junup lalu melanjutkan puasanya,
Namun ada baiknya mandi sebelum subuh,
Jika imsak masih lama, leih baik mandi dulu baru sahur.
Kalau mendekati imsak maka baiknya sahur dulu.
Mengutip situs rumaysho.com, bahwa Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjumpai waktu fajar di bulan Ramadan dalam keadaan junub bukan karena mimpi basah, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi dan tetap berpuasa.” (HR. Muslim no. 1109)