Sebulan Lebih Hanya di Rumah karena Covid-19, Spanyol Pertimbangkan Anak-anak Bisa Aktivitas di Luar

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Archieva Prisyta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anak berusia 6 tahun di Spanyol sedang belajar di rumah pada Selasa (14/4/2020) di tengah lockdown nasional untuk menghentikan penyebaran Covid019.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Anak-anak di Spanyol hanya berada di dalam rumah selama satu bulan lebih.

Terhitung, mereka tidak menghirup udara segar sejak 14 Maret, lantaran kebijakan untuk menekan laju penularan Covid-19.

Kini, Perdana Menteri Pedro Sanchez mempertimbangkan untuk melonggarkan aturan bagi anak-anak pada 27 April, agar mereka bisa mendapat udara segar.

Baca: China Jadi Negara Paling Awal Terkena Virus Corona, Donald Trump Sebut Harus Ada Konsekuensinya

Sebelumnya, Walikota Barcelona Ada Colau, memohon pada pemerintah untuk mengizinkan anak-anak keluar, seperti diberitakan BBC.com.

Spanyol telah mencatatkan lebih dari 20.000 kematian sejak dimulainya pandemi dan hampir 200.000 kasus dilaporkan.

Dalam briefing yang disiarkan televisi pada Sabtu malam, Sánchez mengatakan Spanyol telah meninggalkan "saat-saat paling ekstrem pandemi".

Namun, dia mengatakan akan meminta parlemen untuk memperpanjang keadaan alarm Spanyol hingga 9 Mei.

Langkah-langkah lockdown utama tetap diberlakukan, di mana orang dewasa hanya diizinkan mengunjungi toko makanan dan apotek atau pekerjaan yang dianggap penting.

Ilustrasi virus corona tak hanya menyerang secara fisik, namun juga secara psikis. Untuk itu pemerintah China juga memberikan layanan psikologis bagi warganya. (Twitter/XHNews)

 

Sementara itu, delapan juta anak-anak Spanyol telah menghabiskan waktu lima minggu di rumah mereka dan ada kegelisahan yang semakin besar mengenai risiko terhadap kesehatan mereka.

Koalisi Hak Anak Spanyol telah memperingatkan masalah kesehatan mental dan fisik untuk anak-anak sebagai akibat dari tindakan pengurungan.

Mereka menyerukan agar anak-anak diizinkan keluar untuk bermain dan melakukan beberapa aktivitas fisik.

(ILUSTRASI Anak-anak beraktivitas di luar ruangan) Siswa sekolah dasar negeri 002 Ranai melakukan aktivitas belajar menggunakan masker di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Indonesia, Selasa (4/2/2020). Proses belajar mengajar kembali berlangsung setelah sebelumnya sempat akan diliburkan selama 14 hari terkait lokasi observasi WNI dari Wuhan, China yang berada di Natuna. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca: Pemerintah Minta Masyarakat untuk Tak Anggap Semua Orang yang Meninggal Terjangkit Covid-19

Baca: Ilmuwan AS Klaim Virus Corona Bisa Menjadi Penyakit Musiman: Penting untuk Kembangkan Vaksin

"Anak-anak ini harus keluar," kata Walikota Barcelona.

"Tunggu apa lagi, bebaskan anak-anak kita!"

Lalu bagaimana kebijakan negara lain terhadap anak-anak?

Negara-negara lain seperti Denmark telah mulai membuka sekolah untuk anak-anak di bawah 11 tahun, sementara Norwegia akan membuka kembali taman kanak-kanak pada hari Senin.

Jerman akan membuka kembali beberapa sekolah pada 4 Mei meskipun negara bagian yang paling padat penduduknya akan mulai dibuka mulai Senin besok.

Swedia telah membuka sekolahnya sepanjang krisis.

Namun, tidak satu pun dari negara-negara ini yang terkena virus separah Spanyol.

Sebuah foto yang dirilis Istana La Moncloa menunjukkan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez (kiri) dengan alat pelindung penuh mengunjungi pabrik Corte Ingles di Madrid yang membuat masker wajah untuk didistribusikan di Spanyol pada 15 April 2020 di tengah penguncian nasional untuk melawan penyebaran coronavirus COVID-19. Spanyol mencatat 523 kematian akibat virus corona, penurunan dari hari sebelumnya, tetapi jumlah kasus baru harian yang dikonfirmasi adalah yang tertinggi dalam enam hari. (BORJA PUIG DE LA BELLACASA / AFP / LA MONCLOA)

Baca: Melihat Kepatuhan Warga Inggris saat Pandemi Covid-19: Tak Lakukan Perjalanan dan Tetap di Rumah

Baca: Surat Terbuka Akademisi China, Minta Amerika Serikat dan China Bersatu Hadapi Pandemi Covid-19

Perdana Menteri Spanyol mengatakan, anak-anak akan diizinkan keluar tetapi pihaknya belum memutuskan bagaimana itu akan diatur.

Yang pasti, kebijakan itu tetap terbatas dan mengiuti pada protokol untuk menghindari penularan.

"Usulannya adalah mulai tanggal 27 April, mereka memiliki kesempatan untuk meninggalkan rumah mereka dan untuk sementara waktu mereka dapat menikmati udara segar," katanya, tanpa menyebutkan berapa lama itu akan terjadi.

Sánchez mengatakan dia akan membahas rincian pelonggaran pembatasan dengan para pemimpin regional, pada hari Minggu dan mengikuti saran dari dokter anak.

Laporan mengatakan relaksasi hanya akan berlaku untuk anak di bawah 12 tahun, tetapi kebenarannya belum dikonfirmasi.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ahmad Nur Rosikin)



Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Archieva Prisyta
BERITA TERKAIT

Berita Populer